PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN SISTEMATIKA PENULISAN

tengah middle childhood yang merupakan masa sekolah dan memasuki dunia sosial lebih luas serta masa emas untuk belajar dan berinteraksi dengan teman sebaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Melalui penelitian ini akan diperoleh data mengenai gambaran kompetensi sosial pada anak yang mengikuti sekolah bilingual. Selain itu, peneliti juga tertarik untuk mengetahui apakah ada perbedaan kompetensi sosial antara anak laki-laki dan perempuan sehubungan dengan perbedaan psikologis yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan menurut Hurlock 1999. Perbedaan dari tingkat usia, juga perbedaan menurut lama anak mengikuti sekolah bilingual karena kompetensi sosial berkaitan erat dengan pengalaman sosial yang diperoleh seseorang Adams dalam Martani dan Adiyanti, 1991. Perbedaan berdasarkan posisi urutan dalam keluarga karena menurut Hurlock 1978 kompetensi sosial juga dipengaruhi oleh urutan kelahiran. Keempat hal ini akan menjadi hasil tambahan dalam penelitian ini.

B. PERUMUSAN MASALAH

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana gambaran kompetensi sosial pada anak yang mengikuti sekolah bilingual? Universitas Sumatera Utara

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Tujuan utama, yaitu untuk mengetahui bagaimana gambaran kompetensi sosial pada anak yang mengikuti sekolah bilingual. 2. Tujuan tambahan, yaitu untuk mengetahui gambaran kompetensi sosial pada anak yang mengikuti sekolah bilingual berdasarkan jenis kelamin, usia, lama mengikuti sekolah bilingual dan posisi urutan dalam keluarga.

D. MANFAAT PENELITIAN

Dari penelitian ini diharapkan memperoleh manfaat baik secara teoritis maupun manfaat secara praktis.

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat yang bersifat pengembangan ilmu psikologi, khususnya Psikologi Perkembangan mengenai kompetensi sosial pada anak bilingual. b. Memperkaya pengetahuan dan wacana tentang psikologi mengenai gambaran kompetensi sosial yang dapat dijadikan referensi bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kompetensi sosial pada anak yang mengikuti sekolah bilingual sehingga dapat menambah bekal yang cukup bagi orangtua dalam Universitas Sumatera Utara menghadapi anak-anaknya khususnya yang bersekolah di sekolah bilingual. b. Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada anak bilingual sehingga anak dapat mengetahui gambaran kompetensi sosial pada anak bilingual secara umum. c. Gambaran mengenai kompetensi sosial pada anak bilingual yang diperoleh melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi tim pendidik di sekolah bilingual dalam menghadapi anak bilingual. d. Gambaran mengenai kompetensi sosial pada anak yang mengikuti sekolah bilingual yang diperoleh melalui penelitian ini juga diharapkan menjadi salah satu masukan bagi konselor perkembangan anak khususnya dalam menghadapi anak bilingual.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan dari penelitian ini adalah : Bab I : Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam pembahasan masalah. Teori-teori yang dinyatakan adalah teori-teori mengenai kompetensi sosial, bilingual, dan anak-anak tengah middle childhood. Universitas Sumatera Utara Bab III : Metode Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel, metode dan alat pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas alat ukur, hasil uji coba alat ukur, prosedur pelaksanaan penelitian, dan metode analisa data. Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan Bab ini terdiri dari gambaran umum subjek penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan. Bab V : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

A. KOMPETENSI SOSIAL 1. Pengertian Kompetensi Sosial

Hurlock 1999 mendefinisikan kompetensi sosial sebagai suatu kemampuan atau kecakapan seseorang untuk berhubungan dengan orang lain dan untuk terlibat dalam situasi-situasi sosial yang memuaskan. Kompetensi sosial merupakan suatu sarana untuk dapat diterima dalam masyarakat dan dengan kompetensi sosial seseorang menjadi peka terhadap berbagai situasi sosial yang dihadapinya. Dodge dalam Clikeman, 2007 mengkonseptualisasikan kompetensi sosial sebagai sebuah interaksi antara lingkungan dan kemampuan yang didapat secara biologis. Seorang individu yang berkompeten adalah seseorang yang dapat menggunakan lingkungan dan sumber personal untuk mencapai hasil perkembangan yang baik Waters dalam Clikeman, 2007. Menurut Santrock 1993, kompetensi sosial dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya. Kompetensi sosial mencakup kemampuan anak untuk beradaptasi pada lingkungan yang dinamis dan untuk menganalisa ketika perilaku yang dipilih menjadi efektif Saarni, dalam Clikeman 2007. Clikeman 2007 menyatakan bahwa kompetensi sosial adalah sebuah kemampuan untuk mengambil perspektif orang lain dalam suatu situasi dan belajar dari pengalaman masa lalu, kemudian mengaplikasikannya pada Universitas Sumatera Utara