menggunakan penilaian prestasi kerja sebagai alat pengambilan keputusan dalam rangka menetapkan kompensasi dan proposi jabatan.
Menurut Mathis dan Jackson 2000 menetapkan lima standar utama dalam melakukan penilaian terhadap prestasi kinerja karyawan, yaitu : quantity
of output, quality of output, timelines of output, presences at work dan cooperativeness. Kelima standar dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Jumlah Keluaran quantity of output
Standar keluaran output lebih banyak digunakan untuk menilai prestasi karyawan dibagian produksi atau teknis. Standar ini dilakukan dengan cara
membandingkan antara besarnya jumlah keluaran yang seharusnya standar normal dengan kemampuan sebenarnya. Misalnya, seorang
karyawan pabrik rokok bagian produksi hanya mampu menghasilkan 250 batang rokok perhari, padahal standar umum ditetapkan 300 batang per
hari. Ini berarti prestasi karyawan tersebut masih dibawah rata-rata.
b. Kualitas keluaran quality of output
Jika yang digunakan dalam mengukur prestasi kerja karyawan itu adalah sedikitnya jumlah produk yang cacat, maka standar ini disebut sebagai
standar quality. Standar ini lebih menekankan pada kualitas barang yang dihasilkan dibanding jumlah output.
c. Waktu keluaran timelines of output
Ketepatan waktu yang digunakan dalam menghasilkan sebuah barang sering digunakan sebagai ukuran atau penilaian terhadap prestasi kerja.
Universitas Sumatera Utara
Apabila karyawan dapat memperpendek mempersingkat waktu proses sesuai dengan standar.
d. Tingkat kehadiran presences at work
Ada sebagian organisasi yang mengukur atau menilai prestasi karyawannya dengan melihat daftar hair. Asumsi yang digunakan dalam
standar ini adalah jika kehadiran karyawan dibawah standar hari kerja yang ditetapkan maka karyawan tersebut tidak akan mampu memberikan
kontribusi yang optimal terhadap organisasi.
e. Kerjasama cooperativeness
Standar ini biasanya digunakan untuk menilai kinerja karyawan pada tingkat supervisor dan manajer. Keterlibatan seluruh karyawan dalam
mencapai target yang ditetapkan akan mempengaruhi keberhasilan bagian yang diawasi. Kerja sama antara karyawan dapat ditingkatkan apabila
masing-masing supervisor mampu memotivasi mereka secara baik.
2.3 Promosi Jabatan 2.3.1 Pengertian Promosi Jabatan