2.2 Prestasi Kerja 2.2.1 Pengertian Prestasi Kerja
Menurut Drs. Supardi dalam Manajemen Personalia, Edisi 1, BPFE Yogyakarta, 1989, hal 63. Prestasi kerja adalah kegiatan dan hasil kerja yang
dicapai atau ditunjukan oleh seseorang di dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Dapat dikatakan pula bahwa perestasi kerja merupakan perwujudan atau
penampilan dalam melaksanakan pekerjaan. Prestasi kerja job performent merupakan hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja adalah sebagai berikut :
1. Faktor Kemampuan.
Secara psikologis, kemampuan ability karyawan terdiri dari kemampuan potensi IQ dan kemampuan realiti knowledge + skill. Artinya, karyawan yang
memiliki IQ di atas rata-rata IQ 110 - 120 dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia
akan lebih mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya the
right man on the right place, the right man on the right job.
Universitas Sumatera Utara
2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap attitude seorang karyawan dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi tujuan kerja.
Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri karyawan untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang
karyawan harus sikap mental yang siap secara psikofisik siap secara mental, fisik, tujuan, dan situasi. Artinya, seorang karyawan harus siap mental, mampu
secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan dan menciptakan situasi kerja aman dan nyaman sesama karyawan.
Sedangkan, Menurut Byars dan Rue dalam Sutrisno 2011:151 mengatakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu faktor
individu dan lingkungan. Faktor individu yang dimaksud adalah: 1. Usaha effort yang menunjukkan sejumlah sinergi fisik dan mental
yang digunakan dalam menyelenggarakan gerakan tugas. 2. Abilities, yaitu sifat-sifat personal yang diperlukan untuk melaksanakan
suatu tugas. 3.Roletask perception, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa
perlu oleh individu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi prestasi kerja antara lain: Kondisi fisik, Peralatan, Waktu, Material, Pendidikan,
Supervisi, Desain Organisasi, Pelatihan, Keberuntungan. Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan 1990:126, faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi kerja, antara lain : 1. Kuantitas kerja, yaitu banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja
yang ada, yang perlu diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat terselesaikan.
2. Kualitas kerja, yaitu mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan. Biasanya diukur melalui ketepatan, ketelitian, keterampilan,
dan kebersihan hasil kerja. 3. Keandalan, yaitu dapat tidaknya karyawan diandalkan adalah kemampuan
memenuhi atau mengikuti instruksi, inisiatif, hati-hati, keratin, dan kerja sama.
4. Inisiatif, yaitu kemampuan mengenali masalah-masalah dan mengambil tindakan korektif, memberikan saran-saran untuk peningkatan dan
menerima tanggung jawab menyelesaikan tugas-tugas yang belum diberikan.
5. Kerajinan, adalah kesediaan melakukan tugas tanpa adanya paksaan dan yang bersifat rutin.
6. Sikap, yaitu perilaku karyawan terhadap perusahaan atau atasan dan teman sekerja.
Universitas Sumatera Utara
7. Kehadiran, yaitu keberadaan karyawan di tempat kerja untuk bekerja sesuai dengan waktu atau jam kerja yang telah diestimasikan.
2.2.3 Manfaat dan Tujuan Penilaian Prestasi Kerja
Setiap individu yang ada dalam organisasi tentu menginginkan adanya perkembangan dan kemajuan dalam setiap karirnya. Sebuah prestasi tidak mudah
diungkapkan dengan kata-kata saja melainkan harus didasarkan pada penilaian yang objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan.
Berdasarkan pada tingkat kepentingannya, maka penilaian prestasi kerja bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kemampuan karyawan