3.7 Teknik Pengukuran Skor
Teknik pengukuran skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorangkelompok orang
tentang fenomena sosial. Juliandi 2013:72. Jawaban setiap item instrumen memilki skor dari setiap instrumennya
yakni : 1. Sangat Setuju SS
: Skor 5 2. Setuju S
: Skor 4 3. Kurang Setuju KS
: Skor 3 4. Tidak Setuju TS
: Skor 2 5. Sangat Tidak Setuju STS
: Skor 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
sangat rendah terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut :
Skor Tertinggi − Skor Terendah Banyak Bilangan
Maka diperoleh : 5-15 = 0,8. Dengan demikian intervalnya adalah 0,8. Sehingga klasifikasi responden dapat diurutkan sebagai berikut :
a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21-5,00
Universitas Sumatera Utara
b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41-4,20 c. Skor untuk kategori sedang = 2,61-3,40
d. Skor untuk kategori rendah = 1,81-2,60 e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00-1,80
3.8 Teknis Analisis Data 3.8.1 Metode Uji Instrumen
Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reabilitas terhadap daftar pertanyaan
yang digunakan. a. Uji Validitas
Menurut Juliandi 2013:79 Uji validitas yakni dengan cara menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat
ukur variabel penelitian. Jika intrumen benar atau valid maka hasil pengkuran kemungkinan akan benar. Teknik statistik yang dapat
digunakan adalah korelasi sebagai berikut : � =
N. ∑ xy − ∑ x ∑ y √{N. ∑ x − ∑ � } {N. ∑ y − ∑ y
}
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : r = koefisien korelasi
n = jumlah responden uji coba x = skor tiap item
y = skor seluruh item responden uji coba pengujian akan deilakjukan dengan menggunakan bantuan Software
statistik. Umumnya dalam penelitian sosial nilai � yang dipilih adalah
0,005. Jika nilai sig � 0,05 maka suatu item instrumen yang diuji
korelasinya valid.
b. Uji Reabilitas Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen
penlitian memerlukan instrumen yang handal dan dapat dipercaya Juliandi, 2013:83. Untuk menguji reabilitas, peneliti dapat menggunakan
teknik half, yaitu mengkolerasikan skor genap dengan skor ganjil kemudian memasukkan nilai kolerasi r yang diperoleh ke dalam rumus
Spearman Brown : ��
� + �
Keterangan : ri = nilai koefisien reabiliastas
r = nilai korelasi jika nilai koefisien reabilitas spearman brown 0,6 maka instrumen
memilki reabilitas yang baikreliableterpecaya. Dan sebaliknya, jika nilai
Universitas Sumatera Utara
koefisien reabilitas spearman brown 0,6 maka intrumen tidak dipercaya.
3.8.2 Metode Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal
atau tidak. Jika ada menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis digonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Juliandi,2013:174.
2. Uji Multikolinieritas
Multikoliniearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen Gujarati,
2003 : Santoso, 2000, Arief, 1993. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian Variance
Inflasi FactorVIF, yang tidak melebihi 4 atau 5 Hines dan Montgomery, 1990.
3. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang
lain. Jika variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut
Universitas Sumatera Utara
Heterokedastisitas. Model
yang baik
adalah tidak
terjadi Heterokedastisitas. Arief, 1993 ; Gujarati, 2001.
3.8.3 Metode Uji secara Parsial Individual Uji T
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial individual menerangkan variasi variabel
dependen. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : a. H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b.
H0 : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
3.8.4 Koefisien Determinan R2
Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinan
semakin besar menunjukan semakin baik kemampuan x menerangkan y dimana 0R1. Sebaliknya, jika R semakin kecil, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap
variabel terikat Juliandi,2013:180.
Universitas Sumatera Utara
3.8.5 Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah analisis untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian.
Adapun persamaan umum regresi linear sederhana adalah : Y = a + bx + e
Keterangan : Y = promosi jabatan
a = konstanta b = koefisien regresi
x = prestasi kerja e = standart skor
3.8.6 Pengujian Hipotesis 1. Product moment pearson
Cara ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka digunakan
rumus sebagai berikut : � =
N. ∑ xy − ∑ x ∑ y √{N. ∑ x − ∑ � } {N. ∑ y − ∑ y
} Keterangan :
rxy = angka indeks korelasi “r” product moment
Universitas Sumatera Utara
N = populasi
X = jumlah skor x
Y = jumlah skor y
xy = jumlah hasil kali antara x dan y
Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diakui oleh nilai variable yang
lain. 2. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif,
artinya menurunnya nilai variabel yang satu diakui oleh nilai variable yang lain.
3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak menunjukan hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang
lainnya berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua
variabel berdasarkan nilai r Koefisien Korelasi, digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono 2005:149, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Interprestasi Koefisien Korelasi Product Moment
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 0,20-0,399
0,40-0,599 0,60-0,799
0,80-1,000 Sangat rendah
Rendah Sedang
Tinggi Sangat tinggi
Dengan nilai r x y yang diperoleh, kita dapat melihat secara langsung melalui tabel korelasi yang menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut
berarti atau tidak, tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan, 5 bila nilai r yang signifikan artinya, hipotesis
dapat diterima.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat PT Sumber Cipta Multiniaga Medan
PT Sumber Cipta Multiniaga merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi, yaitu pendistribusian rokok-rokok merk djarum.
Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Martin Basuki Hartono dan Bapak Roberto Setiabudi Hartono, dimana mereka berdua merupakan para pemegang saham
utama dari perusahaan yang memproduksi rokok Djarum. PT Sumber Cipta Multiniaga Medan ini resmi berdiri pada 27 April 2009 berdasarkan akta notaris
nomor 104 yang dibuat di hadapan notaris Eliwati Tjitra, SH di Jakarta Barat. Perusahaan ini bertempat di Jl. Brigjen Zein Hamid No.38 Medan dengan nomor
telepon 021-5346619 dan fax 021-5346615. Saat ini perusahaan dipimpin oleh seorang Direktur bernama Bapak Goenadai Hadiwidjaja.
Perusahaan ini berkantor pusat di Kudus dan memiliki lima kantor cabang yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabya, dan Medan. Cabang Jakarta
menangani area penjualan yang meliputi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Kalimantran Barat. Cabang bandung meliputi wilayah
Jawa Barat. Cabang semarang meliputi wilayah Jawa Timur, NTB, Maluku, Irian Jaya, dan Sulawesi. Cabang Medan meliputi wilayah Sumatera. Tujuan didirikan
perusahaan ini merupakan sebagai suatu bagian yang berfungsi untuk menyalurkan atau mendistribusikan rokok-rokok produk PT Djarum.
Jenis rokok yang beredar di pasaran dibagi dalam dua jenis kategori yaitu Sigaret Kretek Mesin SKM dimana proses pembuatannya dilakukan dengan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan mesin dan Sigaret Kretek Tangan STK dimana proses pembuatannya dilakukan dengan manual atau tangan. Produk-produk yang
didistribusikan oleh Distributor PT. Sumber Cipta Multiniaga adalah Nuu Mild, Rokok Djarum Super, Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Super Mezzo, Djarum
Istimewa, Djarum Black, Djarum Black Slimz, Djarum Black Cappucino, Djarum Black Tea, Djarum Splash, Djarum Cherry, Djarum Original, Djarum Black
Menthol, LA Menthol Lights dan LA Lights.
4.2 Struktur Organisasi