Validitas Validitas dan Reliabilitas Instrumen

48 d. Pada menu STATISTICS bagian ANOVA pilih F-TEST dan INTRACLASS CORRELATION COEFFICIENT e. Pilihlah jenis analisis TWO WAY MIXED dan CONSISTENCY dengan CONFIDENCE INTERVAL 95 f. Tekan CONTINUE. Kemudian klik OK untuk menampilkan hasil. Dari hasil analisis menggunakan program SPSS, diketahui bahwa nilai reliabilitas jika diestimasi dengan menggunakan koefisien alpha adalah 0,977. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai reliabilitas termasuk kategori memuaskan. Sedangkan reliabilitas antar-rater menunjukkan hasil 0,935. Hasil ini juga menunjukkan bahwa nilai reliabilitas antar-rater termasuk dalam kategori memuaskan. Adapun hasil dari uji reliabiltas secara lengkap terdapat pada lampiran 4.

I. Teknik Analisis Data

Teknis analisis data menurut Sugiyono 2011: 244 adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum Sugiyono, 2011: 207. Tujuan dari analisis data ini adalah untuk mencari kebenaran dari data-data yang telah diperoleh, sehingga dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang 49 telah dilakukan. Data yang diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan pada penelitian ini menggunakan lembar observasi berupa check list. Pada instrumen penelitian ini skor penilaian bergerak dari 1-4. Penyajian data dalam penelitian ini dianalisis dalam bentuk tabel dan grafik histogram dengan perhitungan persentase. Adapun acuan rumus yang dipakai yaitu menggunakan rumus dari Burhan Bungin 2011: 182: Keterangan: N = Jumlah kejadian ƒ = Frekuensi kejadian Berikut langkah-langkah untuk menganalisis data dalam penelitian ini: 1. Membuat tabel kemampuan meniru pola, memperkirakan urutan berikutnya, menyusun pola, dan menciptakan pola sesuai lembar observasi. 2. Menentukan frekuensi kemampuan meniru pola, memperkirakan urutan berikutnya, menyusun pola, dan menciptakan pola dari satu TK. 3. Menghitung jumlah persentase meniru pola, memperkirakan urutan berikutnya, menyusun pola, dan menciptakan pola. 4. Menghitung persentase kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD. Persentase kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD dapat diketahui dengan menghitung rata-rata dari jumlah persentase kategori belum berkembang, mulai berkembang, berkembang sesuai harapan, dan berkembang sangat baik dari kemampuan meniru, memperkirakan, menyusun, dan menciptakan pola. Hasil 50 persentase kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD tersebut dimasukkan dalam predikat. Predikat yang dijadikan acuan dalam penelitian ini untuk mengetahui kriteria kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD. Acep Yoni 2010: 175 menyatakan bahwa hasil yang diperoleh dari perhitungan kemudian diinterpretasikan dalam empat tingkatan, yaitu: Sangat baik 75 - 100 Baik 50 - 74,99 Cukup 25 - 49,99 Kurang 0 - 24,9 Skor yang sudah diperoleh digunakan untuk menarik kesimpulan. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan kriteria dasar menurut Acep Yoni 2010: 175 yang telah disesuaikan dengan kriteria perkembangan anak di Taman Kanak-kanak dan telah dimodifikasi oleh peneliti dalam acuan tersebut. Acuan predikat kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Acuan Predikat Persentase Kemampuan Mengenal Pola ABCD-ABCD Kriteria Interval Berkembang Sangat Baik BSB 75-100 Berkembang Sesuai Harapan BSH 50-74,99 Mulai Berkembang MB 25-49,99 Belum Berkembang BB 0-24,99