Konsep matematika Matematika Anak Usia Dini

19 11 Statistik dan probabilitas; 12 Pecahan dan desimal; dan 13 Pola dan relasi Slamet Suyanto, 2005: 57. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa anak pada usia 5-6 tahun mulai melakukan hal-hal seperti berpikir tentang simbol atau lambang, memahami kelestarian bilangan, dan berpikir secara semilogis. Anak pada usia ini mengalami tahap konsep pra-hitung yang salah satu diantaranya adalah kemampuan mengenal pola, sehingga pada tahap ini memungkinkan anak untuk dapat mengerti tentang konsep pola. Selain itu, standar matematika untuk anak TK terdapat 13 macam. Pada penelitian yang akan dilakukan di TK Kelompok B standar matematika yang digunakan adalah bagian pola dan relasi dimana lebih menekankan pada kemampuan mengenal pola yaitu pola ABCD-ABCD.

C. Tinjauan tentang Pola ABCD-ABCD

1. Pengertian Pola ABCD-ABCD

Dalam Pendidikan Anak Usia Dini matematika memiliki beberapa komponen yang perlu dikenalkan pada anak, salah satunya adalah pola atau patterning. Pola adalah susunan suatu urutan berdasarkan warna, bentuk, angka, gerakan, atau benda-benda lain yang diulang-ulang. Pola ABCD-ABCD merupakan susunan suatu urutan dengan empat rangkaian yang diulang-ulang, empat rangkaian tersebut dapat berdasarkan warna, bentuk, angka, gerakan, atau benda-benda lain, misalnya merah-kuning-hijau-biru, merah-kuning-hijau-biru, dan seterusnya atau persegi-lingkaran-persegi panjang-segitiga, persegi-lingkaran- persegi panjang-segitiga, dan seterusnya. 20 Dijelaskan pula oleh Jackman Hilda L. 2009: 160 bahwa “patterning is another way for children to see order in their world. A pattern is a sequence of numbers, colors, object, sounds, shapes, or movements that repeat, in the same order or arrangement, over and over again.” Sesuai dengan kutipan tersebut yang dimaksud pola adalah cara lain bagi anak-anak untuk melihat ketertiban di dunia mereka. Pola adalah urutan angka atau bilangan, warna, objek, suara, bentuk, atau gerakan yang berulang, dalam urutan atau susunan yang sama. Sementara Reys, dkk 2012: 353 menyatakan bahwa pola adalah bagian penting dari matematika karena pola membantu anak-anak untuk mengatur dunianya dan anak lebih memahami matematika Dari berbagai sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa pola ABCD- ABCD adalah urutan angka, warna, objek, suara, bentuk, serangkaian bilangan, benda, atau gerakan dengan di mana semua anggota berhubungan satu sama lain yang disusun secara berulang dengan aturan empat rangkaian ABCD-ABCD.

2. Pengertian Kemampuan Mengenal Pola ABCD-ABCD

Mengenal pola ABCD-ABCD merupakan bagian dari matematika yang penting untuk anak. Kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD menurut Tim Penyusun Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan di TK 2007: 10 adalah kemampuan anak untuk memunculkan pengaturan sehingga anak mampu memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk dua sampai tiga pola yang berurutan. Sementara itu Reys dalam J. Tombokan Runtukahu 2006: 83 menyatakan bahwa kemampuan mengurutkan merupakan keterampilan menemukan atau 21 menguraikan pola-pola. Selanjutnya menurut Slamet Suyanto 2005: 67 mengenal pola adalah kemampuan anak mengenal dan mengikuti pola-pola yang ada didekatnya secara berurutan. Pola-pola tersebut misalnya seperti pensil, bolpoin, crayon, spidol, maka setelah spidol anak akan mengurutkan kembali dengan meletakkan pensil, bolpoin, crayon dan spidol setelahnya. Sesuai contoh tersebut yang dimaksud dengan pola ABCD-ABCD tersebut yakni pensil dapat dikodekan dengan huruf A, bolpoin dapat dikodekan dengan huruf B, crayon dapat dikodekan dengan huruf C, dan spidol dapat dikodekan dengan huruf D. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD adalah kemampuan dasar dari bagian matematika dimana anak mampu untuk mengenal dan mengikuti pola-pola yang ada didekatnya, mislanya pensil A-bolpoin B-crayon C-spidol D, pensil A-bolpoin B- crayon C-spidol D, dan seterusnya.

3. Macam-macam Pola ABCD-ABCD

Menurut Reys, dkk 2012: 145 pola-pola dapat didasarkan pada bentuk- bentuk geometri bentuk atau sifat, hubungan antara berbagai atribut obyek- obyek urutan atau fungsi, atribut fisik warna, ukuran, tektur, jumlah, atau beberapa atribut afektif. Beberapa pola didasarkan pada kombinasi atribut, misalnya kombinasi warna dan bentuk. Warna adalah unsur pertama yang terlihat oleh mata dari suatu benda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 113 warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya. Senada dengan pendapat tersebut, menurut Garret dalam Harun Rasyid, dkk,