32
pola tidak hanya berkaitan dengan matematika saja, ada juga bidang ilmu lainnya. Pola dapat dengan mudah dikenalkan pada anak karena dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
D. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan dengan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.
Penelitian Skripsi Endah Retno Susanti Tahun 2014 Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Mengenal Pola Melalui
Bermain Konstruktif Kelompok B2 TK ABA Playen I Gunung Kidul”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan mengenal pola anak. Penelitian
ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal pola melalui bermain konstruktif kelompok B2 TK ABA Playen I Gunung Kidul.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas. Sementara metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan
metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B2 TK ABA Playen I Gunung Kidul yang
berjumlah 10 anak perempuan dan 7 anak laki-laki. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan 2 siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan kemampuan mengenal pola anak kelompok B2 TK ABA Playen I dari pratindakan, siklus I dan
siklus II. Pada siklus I kemampuan mengenal pola anak yang berkriteria berkembang sangat baik meningkat sebesar 29,41. Pada Siklus II kemampuan
mengenal pola anak yang berkriteria berkembang sangat baik meningkat sebesar
33
58,82. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa bermain konstruktif dapat meningkatkan kemampuan mengenal pola anak kelompok B2 TK ABA
Playen I Gunungkidul. 2.
Penelitian Skripsi Siti Kusniati Tahun 2014 Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Mengurutkan Pola
Melalui Metode Pembelajaran Papan Flanel Pada Anak”. Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah pembelajaran mengurutkan pola di TK Pertiwi
Eromoko Kecamatan Eromoko. Masih belum tercapainya target sesuai dengan kriteria ketuntasan pembelajaran 75 disebabkan oleh pembelajaran yang kurang
menarik minat belajar anak dalam mengurutkan pola dari berbagai macam bentuk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian menggunakan
penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan 3 kali pertemuan. Setiap pertemuan ada 4 langkah kegiatan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak didik kelompok B di TK Pertiwi Eromoko Kecamatan Eromoko Kabupaten wonogiri
dengan jumlah peserta didik 25 anak terdiri dari laki-laki 12 anak dan perempuan 13 anak.
Dalam mengumpulkan data penelitian tindakan kelas ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data digunakan analisis
kualitatif yaitu dengan cara membandingkan data hasil pengamatan pra siklus, siklus I dan siklus II kemudian dilakukan refleksi.
Untuk mengetahui perubahan kemampuan dalam proses pembelajaran mengurutkan pola adalah deskripsi prosentase. Adapun perhitungan diperoleh
34
melalui perbandingan kemampuan mengurutkan pola sebelum menggunakan metode pembelajaran papan flanel dan sesudah menggunakan metode papan
flanel. Apabila ada peningkatan kemampuan 80 dari kemampuan sebelumnya, berarti pembelajaran dengan metode pembelajaran papan flanel tercapai.
Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengurutkan pola menggunakan metode pembelajaran papan flanel dapat memotivasi dan
meningkatkan hasil belajar anak di TK Pertiwi Eromoko Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. Hal ini dapat dilihat dalam siklus I media yang digunakan
kertas berbentuk matahari, bintang, dan bulan berwarna putih dengan menggunakan papan flanel berwarna orange, hasil yang dicapai anak yang mampu
meningkat daripada pra siklus yaitu 4 menjadi 20 Dalam siklus II peneliti menggunakan kain flanel berwarna-warni, hal ini
sangat menarik minat dan antusiasnisme anak dalam mengikuti pembelajaran mengurutkan pola. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar anak yang meningkat
secara signifikan hasil belajar anak dari sklus I terhadap siklus II, anak kategori mampu mengalami peningkatan pada siklus I 20 meningkat menjadi 88.
Dilihat dari ketuntasan hasil belajar, anak tidak tuntas belum mampu dari siklus I 40 turun menjadi 4, sedang pada anak yang tuntas mampu dan cukup
mampu, yaitu pada siklus I 60 meningkat menjadi 96 pada siklus II.
E. Kerangka Berpikir
Tahapan perkembangan kognitif anak TK usia 5-6 tahun berada pada tahap praoperasional. Pada tahap ini anak menggunakan simbol yang mewakili suatu
35
konsep. Anak belajar dengan melihat secara nyata, merasakan, dan melakukan dengan tangan sendiri. Anak akan lebih mudah menerima pengetahuan dengan
kehadiran benda-benda. Salah satu pembelajaran yang mengaju pada aspek kognitf adalah matematika.
Mengingat betapa pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari, maka konsep matematika perlu dikenalkan sejak dini. Dalam pendidikan anak usia
dini, konsep matematika dapat dikenalkan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan anak. Berdasarkan Tingkat Pencapaian
Perkembangan TPP di dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014, anak usia 5-6 tahun seharusnya mampu mengenal pola
ABCD-ABCD. Kemampuan mengenal pola merupakan kemampuan dasar dari bagian
matematika dimana anak mampu untuk mengenal dan mengikuti pola-pola yang ada didekatnya. Pengenalan konsep pola kepada anak dilakukan melalui cara yang
tepat agar kemampuan anak dapat berkembang secara optimal. Cara yang dilakukan disesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan anak. Guru dapat
memberikan kegiatan mengenal pola ABCD-ABCD pada anak dengan berbagai media dan dengan metode pembelajaran yang menarik, sederhana, dan
menyenangkan. Pola sangat penting untuk dikenalkan pada anak dikarenakan dengan
mengenal pola mengajarkan anak untuk dapat memprediksi masa depan, menemukan hal-hal yang baru dan lebih mengerti dunia disekitar kita, dan masih
banyak manfaat yang dapat diambil dari mengenal pola. Kemampuan mengenal