Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 Anak kelompok B harus mampu memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat dua sampai tiga pola berurutan yaitu ABCD-ABCD- ..., dan seterusnya. Bagi anak proses mengenal pola ABCD-ABCD memang membutuhkan pemahaman yang lebih tinggi daripada mengenal pola AB-AB atau ABC-ABC. Guru dapat memberikan kegiatan mengenal pola ABCD-ABCD pada anak dengan berbagai media dan dengan metode pembelajaran yang menarik, sederhana, dan menyenangkan. Saat anak melakukan kegiatan mengurutkan pola maka anak akan melakukan pengamatan yang berfungsi melatih pemahaman anak. Selain itu, pengenalan pola pada anak dimaksudkan agar anak mampu memperkirakan atau memprediksi peristiwa atau kejadian di kehidupan anak dengan baik. Kegiatan mengenal pola ABCD-ABCD tidak hanya diperoleh dari pembelajaran di kelas saja. Dalam kehidupan sehari-hari anak dapat mengenal pola yaitu dengan memperkirakan urutan waktu dalam satu hari. Perkiraan pola yang seharusnya dimengerti anak pada urutan pola waktu dalam satu hari adalah pagi, siang, sore, malam. Pada hari berikutnya anak akan tahu bahwa pola waktu dalam hari itu akan sama seperti hari kemarin yakni pagi, siang, sore, malam, pagi, siang, sore, malam, dan seterusnya. Saat anak sudah paham dengan konsep mengenal pola ABCD-ABCD maka akan mudah bagi anak untuk mengenal suatu urutan pola. Mengenal pola ABCD-ABCD merupakan kegiatan pembelajaran yang sangat penting dilakukan di sekolah, baik pola AB-AB, ABC-ABC, maupun ABCD-ABCD. Namun, untuk kelompok B pengenalan pola yang tepat adalah pola ABCD-ABCD. Mengenal pola memiliki manfaat yang penting untuk anak. 5 Banyak manfaat yang didapat ketika anak telah mampu mengenal konsep pola. Salah satu diantaranya adalah anak belajar untuk memperkirakan suatu situasi, kejadian, peristiwa, maupun hal-hal pentingnya lain di kehidupannya dengan baik, setelah melihat pola-pola yang berurutan. Mengenal pola ABCD-ABCD merupakan kegiatan yang sebenarnya mudah untuk anak TK. Jika anak telah paham konsep dari mengurutkan atau menyusun suatu benda maka akan sangat mudah bagi anak untuk menyelesaikan kegiatan mengenal pola ABCD-ABCD. Pada anak TK kelompok B, banyak ditemukan anak yang masih mengalami kesulitan dalam mengenal pola ABCD-ABCD. Hal tersebut diperkuat dengan observasi awal yang telah peneliti lakukan pada salah satu TK se-Gugus 3 Kecamatan Kasihan yaitu TK PKK 58 Utami Mardi Siwi. Anak kelompok B di TK PKK 58 Utami Mardi Siwi masih mengalami kesulitan dalam mengenal pola ABCD-ABCD. Sebanyak 48 anak kelompok B di TK PKK 58 Utami Mardi Siwi belum mengenal pola dengan baik. Hal ini terlihat dari 25 anak hanya 13 anak yang benar dalam mengurutkan pola ABCD-ABCD, dan 12 anak masih terbalik dalam mengurutkan pola ABCD-ABCD. Data observasi awal dapat dilihat pada lampiran 2. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas, anak kelompok B di TK PKK 58 Utami Mardi Siwi sudah mampu untuk mengenal pola AB-AB dan ABC-ABC, namun kesulitan saat dihadapkan dengan pola ABCD-ABCD. Kegiatan mengenal pola ABCD-ABCD di TK PKK 58 Utami Mardi Siwi biasa dilakukan dengan cara meniru pola dan memperkirakan urutan berikutnya. Menurut guru kelas, kegiatan mengenal pola ABCD-ABCD masih sulit dilakukan anak, terlihat dari anak yang 6 masih sering terbalik saat mengurutkan suatu urutan pola. Banyak anak TK kelompok B yang masih kebingungan saat kegiatan mengenal pola ABCD-ABCD sehingga terbalik saat mengurutkan pola. Contoh pola yang terbalik adalah ABCD-ABDC-ACBD dan lain sebagainya. Pola yang seharusnya disusun anak adalah pola ABCD-ABCD. Anak juga terlihat kurang aktif saat pembelajaran berlangsung dan tidak jarang saat anak kebingungan, anak tersebut tidak menyelesaikan tugasnya dalam mengenal pola ABCD-ABCD. Hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 3. Permasalahan yang ada dilapangan berikutnya adalah pembelajaran yang monoton atau kurang bervariasi. Variasi pembelajaran dalam mengenalkan pola ABCD-ABCD perlu sekali dilakukan sebagai seorang guru. Hal ini ditujukan agar anak dapat tertarik dengan kegiatan mengenal pola ABCD-ABCD dan mencegah agar anak tidak bosan. Melihat betapa pentingnya pengenalan pola pada anak usia dini khususnya pada TK kelompok B, maka perlu sekali anak untuk mampu mengenal pola ABCD-ABCD dengan tepat saat di sekolah. Kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD di TK pada umumnya hanya dikenalkan dengan kegiatan meniru pola dan memperkirakan urutan berikutnya. Kegiatan mengenalkan pola pada anak tidak selalu harus dilakukan dengan kedua cara tersebut. Menurut Reys, dkk 2012: 145-146 kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD meliputi meniru pola, memperkirakan urutan berikutnya, menyusun pola dan menciptakan pola. Dengan demikian, cara mengenalkan pola dapat dilakukan dengan meniru pola, memperkirakan urutan berikutnya, menyusun pola danatau menciptakan pola. 7 Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD di TK se- Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Selain itu, di TK Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul belum pernah diadakan penelitian mengenai kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti merumuskan judul “Studi Kemampuan Mengenal Pola ABCD-ABCD pada Anak Kelompok B di TK se-Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang muncul dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut: 1. Anak masih kesulitan dalam mengenal pola ABCD-ABCD sehingga urutan polanya masih sering terbalik. 2. Anak tidak menyelesaikan kegiatannya dalam mengenal pola ABCD-ABCD. 3. Anak kurang aktif pada saat pembelajaran berlangsung. 4. Dalam mengajarkan pengenalan pola ABCD-ABCD pada anak pembelajaran yang diberikan guru kurang bervariasi, pengenalan pola hanya dilakukan dengan meniru pola dan memperkirakan urutan berikutnya, padahal mengenal pola ABCD-ABCD dapat juga dilakukan dengan menyusun pola dan menciptakan pola. 8

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, serta mengingat luasnya masalah maka dalam penelitian ini dibatasi pada permasalahan tentang kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD pada aspek meniru pola, memperkirakan urutan berikutnya, menyusun pola, dan menciptakan pola pada saat kegiatan pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan meniru pola pada anak kelompok B di TK se-Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul? 2. Bagaimana kemampuan memperkirakan urutan berikutnya pada anak kelompok B di TK se-Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul? 3. Bagaimana kemampuan menyusun pola pada anak kelompok B di TK se- Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul? 4. Bagaimana kemampuan menciptakan pola pada anak kelompok B di TK se- Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui kemampuan meniru pola pada anak kelompok B di TK se-Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. 9 2. Mengetahui kemampuan memperkirakan urutan berikutnya pada anak kelompok B di TK se-Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. 3. Mengetahui kemampuan menyusun pola pada anak kelompok B di TK se- Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. 4. Mengetahui kemampuan menciptakan pola pada anak kelompok B di TK se- Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik pada aspek teoritis maupun praktik sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai literatur dalam pengembangan kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD pada anak TK kelompok B dengan cara meniru pola, memperkirakan urutan berikutnya, menyusun pola, dan menciptakan pola. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, sebagai data riil yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian lebih lanjut khususnya penelitian kemampuan mengenal pola. b. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbaikan kualitas pembelajaran, khususnya mengenai kemampuan mengenal pola ABCD- ABCD di TK kelompok B se-Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. 10 c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran data tentang kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD yang ada di TK Kelompok B se-Gugus 3 Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul.

G. Batasan Istilah

Peneliti menghindari kemungkinan meluasnya penafsiran terhadap permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini sehingga perlu disampaikan batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini, yakni kemampuan mengenal pola. Kemampuan mengenal pola merupakan kemampuan dasar dari bagian matematika dimana anak mampu untuk mengenal dan mengikuti pola-pola yang ada didekatnya. Pada penelitian ini, mengenal pola ABCD-ABCD meliputi meniru pola, memperkirakan urutan berikutnya, menyusun pola, dan menciptakan pola.