Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun

16 Senada dengan Lestari, Slamet Suyanto 2005: 56 juga mengemukakan bahwa matematika sangat penting dalam kehidupan sehari-hari seperti belanja, menghitung benda, waktu, tempat, jarak, dan kecepatan, memahami grafik dan tabel, mengukur panjang, berat, dan volume, kesemuanya merupakan fungsi matematis yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan, pola dan urutan, cara berpikir dengan strategi organisasi, analisasi dan sintesis, seni, bahasa, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Matematika tidak hanya terbatas pada masalah konsep bilangan dan berhitung saja, namun konsep-konsep lain seperti pola merupakan salah satu bagian dari konsep dalam matematika.

2. Konsep matematika

Matematika sangat penting dalam kehidupan. Setiap hari matematika digunakan dalam mendukung kegiatan sehari-hari seperti menghitung belanjaan, menghitung jumlah barang, memperkirakan atau memprediksi waktu, mengetahui jarak, mengukur suatu benda, membandingkan suatu benda dan sebagainya. Hampir semua kegiatan yang dilakukan sehari-hari menggunakan konsep matematika. Mengingat betapa pentingnya matematika dalam kehidupan sehari- hari, maka konsep matematika perlu dikenalkan sejak dini. Dalam pendidikan anak usia dini, konsep matematika dapat dikenalkan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik dan kemampuan anak. 17 Secara umum menurut Slamet Suyanto 2005: 162 konsep matematika untuk anak usia dini meliputi hal-hal berikut ini : a. Memilih, membandingkan, dan mengurutkan. Misalnya memilih balok yang pendek, diteruskan ke balok yang lebih panjang sehingga membentuk urutan dari yang paling pendek menuju balok yang paling panjang. b. Klasifikasi, yaitu mengelompokkan benda-benda ke dalam beberapa kelompok, untuk matematika bisa berdasarkan ukuran atau bentuknya. c. Menghitung, yaitu menghubungkan antara benda dengan konsep bilangan, dimulai dari angka satu. Jika sudah mahir anak dapat melanjutkan menghitung kelipatan, misalnya kelipatan dua, lima, atau sepuluh. d. Angka, yaitu simbol dari kuantitas. Anak bisa menghubungkan antara banyaknya benda dengan simbol angka. e. Pengukuran, yaitu anak dapat mengukur ukuran suatu benda dengan berbagai cara, mulai dari ukuran nonstandar menuju ukuran standar. Ukuran nonstandar, misalnya kaki, depa, dan jengkal. Sementara ukuran standar menggunakan alat ukur standar, misalnya penggaris atau meteran. f. Geometri, yaitu mengenal bentuk, luas, volume, dan area. g. Membuat grafik, misalnya guru membagi kartu merah, hijau, dan kuning untuk anak yang suka apel, mangga, dan pisang. Lalu guru menyuruh anak untuk menempelnya di papan tulis yang telah diberi sumbu datar X dan tegak Y. Maka akan tampak grafik yang menggambarkan banyaknya anak yang suka buah-buahan tersebut. h. Pola, misalnya guru memberi angka 1, 3, 6 lalu anak melanjutkannya dengan suatu pola tertentu, bisa 9, 12, 15 atau bisa juga 1, 3, 6 lagi, atau 3, 6, 1. i. Problem solving, yaitu kemampuan memecahkan persoalan sederhana yang melibatkan bilangan dan operasi bilangan. Berdasarkan uraian di atas, salah satu konsep matematika yang perlu dikembangkan pada anak usia dini adalah mengenal pola patterning. Kemampuan mengenal pola pada anak usia dini dimulai dari hal-hal yang sederhana menuju ke hal-hal yang lebih kompleks. Pada anak TK kemampuan mengenal pola yang perlu dikembangkan adalah menyusun benda secara berulang, seperti kemampuan mengenal pola ABCD-ABCD. 18

3. Perkembangan Matematika Anak TK Usia 5-6 Tahun

Anak usia 5-6 tahun mengalami perubahan dalam daya pikir dan nalarnya. Perubahan dalam pengetahuan ini memungkinkan anak untuk mengerti konsep- konsep matematika melalui cara baru. Dalam periode ini menurut Seefeld Carol dan Barbara A. Wasik 2008: 385, anak-anak mulai melakukan hal-hal seperti berpikir tentang simbol atau lambang, memahami kelestarian bilangan, dan berpikir secara semilogis atau penalaran yang masih terbatas. Matematika juga erat dikaitkan dengan kemampuan berhitung, namun untuk anak usia dini disebut dengan konsep pra-hitung sebab masih dalam tahap pengenalan berhitung. Menurut J. Tombokan Runtukahu dan Selpius Kandou 2014: 84-90 kegiatan-kegiatan pembentukan konsep pra-berhitung yaitu adalah 1 mengklasifikasikan benda; 2 membandingkan panjang dan bentuk; 3 mengurutkan objek-objek keterampilan menemukan pola; 4 meniru sebuah pola; 5 batang kuesioner. Slamet Suyanto 2005: 57, mengemukakan jika matematika untuk anak usia dini berbeda-beda antarnegara, antarbagian dari negara, bahkan antarsekolah. Menurut persatuan guru matematika Amerika Serikat atau National Council of Teachers Mathematics NTCM, standar matematika untuk TK sampai Kelas 4 SD ada 13 macam meliputi: 1 Matematika sebagai cara pemecahan masalah problem solving; 2 Matematika sebagai cara komunikasi; 3 Matematika sebagai cara berpikir: 4 Hubungan matematis; 5 Estimasi perkiraan; 6 Mengenal bilangan dan angka; 7 Konsep keseluruhan dan sebagian; 8 Menghitung semua dan sebagian; 9 Mengenal ruang dan jarak; 10 Pengukuran ;