Pengertian Kemampuan Mengenal Pola ABCD-ABCD

23 Selain berdasarkan warna dan bentuk masih ada bermacam-macam bahan yang dapat digunakan untuk mengenalkan pola, seperti tepuk yang berulang, suara atau nada yang berulang, angka, ukuran dan masih banyak lagi. Shaw Jean M. 2005 menyatakan bahwa: “ Anak TK belajar untuk menggunakan pola yang sama menggunakan berbagai bahan atau simbol. Bergantian bertepuk tangan dengan menjentikkan jari mereka, misalnya A, B, A, B. Ini adalah pola yang sama seperti hari, malam, siang, malam; lampu merah, lampu hijau, dan sebagainya. Anak TK juga dapat bekerja dengan pola gambar dan nomor urutan, seperti 2, 4, 6, 8. Dengan membandingkan objek satu sama lain dan memahami hubungan antara pasangan benda maka anak-anak menunjukkan kemampuan untuk transitif berpikir. Pemahaman anak terhadap hubungan matematika berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu, anak belajar dengan pola di dunia di sekitar mereka, anak-anak mulai menggunakan ide-ide yang merupakan dasar berpikir aljabar.” Kegiatan mengenal pola dapat dilakukan dengan bahan-bahan yang sering dijumpai seperti manik-manik, kancing, daun, kulit, kubus, atau balok. Pada kelas awal, pola membantu anak-anak mengembangkan kemampuan menyusun, menghitung dan mengurutkan. Dari pemaparan di atas, pola dapat dikenalkan dengan bermacam-macam variasi seperti bentuk-bentuk geometri bentuk atau sifat, hubungan antara berbagai atribut obyek-obyek urutan atau fungsi, atribut fisik warna, ukuran, tektur, jumlah, beberapa atribut afektif atau kombinasi atribut. Pola dapat dikenalkan pada anak dengan berbagai bahan yang sering dijumpai.

4. Pengenalan Pola pada Anak TK

Pengenalan pola pada anak TK dapat dilakukan dengan banyak cara dan berbagai variasi media. Dalam kurikulum 2013 yang mengacu pada Peraturan 24 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2014 terdapat lingkup perkembangan kognitif yaitu berfikir logis, di mana Tingkat Pencapaian Perkembangan TPP anak usia 5-6 tahun yaitu mengenal pola ABCD-ABCD. Sedangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009 indikator mengenal pola pada anak usia 5-6 tahun adalah memperkirakan urutan berikutnya setelah melihat bentuk lebih dari 3 pola yang berurutan, misalnya : merah, putih, biru, merah, putih, biru, merah......ABCD-ABCD; menirukan pola dengan menggunakan berbagai benda; meniru pola dengan menggunakan 4-8 kubus. Menurut Reys, dkk 2012: 145-146 kemampuan mengenal pola ABCD- ABCD meliputi: 1 meniru atau menyalin pola; 2 memperkirakan urutan berikutnya atau menemukan yang berikutnya; 3 memperluas pola dengan menyusun pola dan; 4 menciptakan pola atau membuat pola sendiri. Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa pengenalan pola dapat dilakukan dengan cara meniru pola dengan berbagai benda, memperkirakan urutan berikutnya pola, memperluas pola dengan menyusun pola, dan menciptakan pola. Pola yang diajarkan dapat menggunakan berbagai bahan atau simbol seperti tepuk, benda dengan berbagai warna, gambar, angka. a. Meniru pola Meniru atau tiru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 1200 berarti melakukan sesuatu seperti yang diperbuat orang lain dan sebagainya, sedangkan menirukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 1200 adalah