Penelitian Terdahulu KAJIAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI

2.1. Penelitian Terdahulu

Dalam mendukung penelitian ini, sebelumnya harus ditelusuri berbagai bahan referensi guna mendukung dan menjawab masalah dan dapat membantu didalam menyelesaikan penelitian ini. 1. Stephen C. Bushardt, Roberto Toso, dan M.E. Schnake 1999,. Dalam tulisannya Dapatkah uang memotivasi ?, menyatakan bahwa, pandangan-pandangan baru mengenai penggunaan uang sebagai . motivator tersedia dalam “Teori pengharapan dari motivasi”. Teori ini menyatakan bahwa seseorang dapat bermotivasi tinggi, bila ia memiliki semangat berusaha dan berkinerja tinggi, bersamaan harus dengan keinginan besar untuk mencapai penghargaan akhir. Bila salah satu faktor positif itu rendah, maka tingkat motivasipun cenderung rendah. 2. Robert W. Braid 1999, dalam tulisannya Pengaruh Penggajian, menyatakan bahwa tidak ada satu organisasipun yang dapat memberi kekuatan baru kepada tenaga kerja mereka atau meningkatkan produktivitas jika ia tidak memiliki sistem kompensasi yang realistis dan penggajian jika dikelola dengan benar, akan memotivasi pegawai. 3. Stephen C. Bushardt dan Aubrey R. Fowler 1999 dalam tulisannya, Kompensasi dan Tunjangan : dilema masa kini dalam motivasi, menyatakan bahwa diperlukan pengertian mengenai dampak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. penghargaan reward, pada motivasi pegawai. Pengertian itu akan membantu perencanaan kembali paket upah dan tunjangan organisasi agar dapat memotivasi peningkatan dalam performa performance, sementara juga mendorong pegawai untuk tidak mengundurkan diri. 4. Kevin Francella 1999 dalam tulisannya Berilah penghargaan reward, jika pegawai berprestasi, menyatakan bahwa penghargaan berupa uang, atau berupa penambahan gaji atau penghargaan karena performa kinerja masih menjadi alat paling populer untuk mengoptimalkan kepuasan pegawai dan memotivasi mereka melaksanakan pekerjaan lebih baik lagi. Alasannya sederhana saja, lebih banyak uang yang ditawarkan, lebih giat ia akan bekerja. Dan banyak pemberi kerja serta manajer percaya uang sudah cukup dapat memberikan kebahagiaan kepada pegawai sehingga performa kinerja tinggi dapat diharapkan dari mereka. 5. Lin Grensing 1999 dalam tulisannya Memotivasi tanpa uang lebih mudah dari yang diduga, menyatakan beberapa penelitian memperlihatkan bahwa uang bukan segala-galanya. Kadangkala insentif bukan uang dapat memotivasi pegawai sama baiknya, bahkan ternyata beberapa peneliti menyarankan bahwa uang itu sebenarnya dismotivator dalam pengertian bahwa kehadirannya tidak menjamin adanya kepuasan bekerja. Perbedaan individual sangat penting dalam penentuan apa yang dapat memotivasi pegawai. Ada beberapa pegawai merasa bahwa lebih banyak uang akan membuat pekerjaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. menyenangkan, sebaliknya pegawai lain mungkin memilih lebih banyak hari libur atau kesempatan memberi masukan bagi keputusan manajerial. 6. Ninuk Muljani 2002, dalam Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, volume 4, No. 2, September 2002, halaman 108 – 122, dengan judul penelitian tentang “Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan”. Hasil Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diingat oleh perusahaan dalam pemberian kompensasi adalah sebagai berikut : a. Kompensasi yang diberikan harus dapat dirasakan adil oleh karyawan. b. Besarnya kompensasi tidak jauh berbeda dengan yang diharapkan oleh karyawan. c. Hubungan kompensasi dengan peningkatan kinerja karyawan apabila penghargaan pemberian bonus, peningkatan gaji yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan pengharapan dan dapat memuaskan maka karyawan akan termotivasi untuk lebih meningkatkan kinerjanya. 7. Eko Esthy Wati 2003 Pengembangan Model Remunerasi Berbasis Kompetensi Di PT PAL Indonesia. Hasil Penelitian ini menyimpulkan bahwa : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Pengembangan model remunerasi dapat dilaksanakan di PT PAL Indonesia dengan penerapan sistem kompetensi yang tidak hanya murni remunerasi berbasis kompetensi lagi, tetapi dengan penambahan beberapa unsur aspirasi karyawan yang telah dibahas melalui FGD Focus Group Discussion dimana kemudian dicantumkan sebagai gaji tambahan pada struktur klasifikasi penggajian baru yang dihasilkan. b. Dipandang dari tingkat kompetensi karyawan dan tingkat pemenuhan aspirasi karyawan di PT PAL Indonesia, dianggap perusahaan telah cukup siap menerima penerapan sistem baru tersebut sehingga model pelaksanaannya bisa mengacu pada tipe PI. c. Dalam implementasinya diharapkan sosialisasi yang bagus terutama dari pihak manajerial agar proses pelaksanaannya bisa terwujud dengan baik dan memperoleh hasil seperti yang diharapkan, sehingga dapat memberikan kepuasan baik bagi para karyawan maupun pihak manajemen perusahaan. 8. Diniah Damayanthi dan Wahyuddin 2005 Pengatuh Kompensasi, Pendidikan, dan Senioritas Terhadap Produktivitas Kerja di Lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta. Hasil Penelitian ini menyimpulkan bahwa : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Variabel kompensasi, pendidikan, dan senioritas secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta. b. Variabel bebas kompensasi, pendidikan, dan senioritas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta c. Nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,804 artinya sebesar 80,4 variabel kompensasi, pendidikan, dan senioritas mampu mempengaruhi variabel produktivitas kerja secara signifikan. d. Dilihat dari tanda pada koefisien regresi, semua variabel bebas bertanda positif artinya semua variabel bebas mempunyai pengaruh positif terhadap produktivitas kerja pegawai di lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta. e. Kompensasi mempunyai pengaruh yang dominan dibanding variabel lainnya, disusul variabel pendidikan dan senioritas. Penelitian ini meneliti tentang “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Motivasi dan Kinerja Karyawan di PT Petrokimia Gresik”, dan penelitian ini bukan merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya, karena dalam pelaksanaannya yang menjadi daerah penelitian dan waktu yang digunakan berbeda dengan penelitian sebelumnya, namun penelitian sebelumnya dapat mendukung teori penelitian ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian Kompensasi