Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Operasional
3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.4.1. Definisi Operasional
Secara operasional, variabel perlu didefinisikan yang bertujuan untuk menjelaskan makna variabel penelitian. Singarimbun 1987:23
memberikan pengertian tentang definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberikan petunjuk bagaimana variabel itu diukur.
Variabel penelitian terdiri dari dua variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat.
Agar variable yang digunakan dapat diukur serta menghilangkan dan menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran makna, maka perlu
adanya definisi yang jelas mengenai variabel yang akan dipakai sebagai berikut :
1. Keadilan X1 Kebutuhan akan keadilan adalah faktor penting dalam menetukan tarif
pembayaran, khususnya keadilan eksternal dan internal. Meliputi indikator-indikator sebagai berikut :
a. Survey gaji X1.1 Yaitu survey gaji yang baik memberikan tarif upah yang spesifik
untuk jabatan spesifik, survey kuesioner formal tertulis adalah yang paling komprehensif, tetapi survey telepon dan surat kabar juga
merupakan sumber informasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Evaluasi jabatan X1.2 Yaitu suatu perbandingan sistematik yang dibuat untuk menetapkan
nilai dari satu pekerjaan berhubungan dengan pekerjaan lain. c. Tarif upah X1.3
Yaitu serangkaian langkah atau level dalam tingkatan upah, biasanya berdasarkan pada tahun-tahun kinerja perusahaan.
2. Kebijakan X2 Kebijakan kompensasi mempengaruhi upah dan tunjangan yang
dibayarnya karena kebijakan ini memberikan garis pedoman kompensasi yang penting. Meliputi indikator-indikator sebagai berikut :
a. Peningkatan gaji X2.1 Yaitu tingkat upah yang diberikan sesuai dengan tingginya jabatan
serta kecakapan dalam menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. b. Kebijakan promosi dan demosi X2.2
Yaitu peningkatan jabatan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki seorang karyawan.
c. Kebijakan pembayaran lembur X2.3 Yaitu pembayaran yang dilakukan berdasarkan jumlah jam kerja
lembur serta ketepatan waktu penyelesaiaan. 3. Faktor legal hukum X3
Faktor hukum yaitu menetapkan apa yang para majikan dapat atau harus bayar dari segi upah minimum, tarif lembur dan tunjangan.
Indikator-indikator yang membentuknya adalah :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Upah yang kompetitif X3.1 Yaitu mengukur apakah tingkat perusahaan ini kompetitif dengan
tingkat upah perusahaan lain sehingga para karyawan bertahan untuk tetap bekerja. Diantaranya adalah meliputi penetapan upah
minimum, jam maksimum, pembayaran waktu lembur dan perlindungan tenaga kerja anak.
b. Pembayaran yang sama X3.2 Yaitu menuntut pembayaran yang sama untuk wanita yang
melakukan pekerjaan yang sama dengan pria. c. Pendapatan pensiun karyawan X3.3
Yaitu memberikan perlindungan pemerintah atas pensiun untuk semua karyawan.
4. Serikat Pekerja X4 Serikat pekerja dan Undang-undang hubungan kerja mempengaruhi
bagaimana perencanaan pembayaran dirancang, memberi perlindungan hukum dan memberi karyawan hak untuk berorganisasi.
a. Keterlibatan Serikat Pekerja X4.1. Pengurus Serikat Pekerja dilibatkan oleh perusahaan pada saat
dilakukannya tawar menawar kenaikan kompensasi. b. Pelanggaran Sistem Kompensasi X4.2..
Sistem manajemen kompensasi kepada setiap karyawan telah diterapkan dengan baik oleh perusahaan sesuai dengan peraturan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perundang-undang yang berlaku dan tidak ada yang dilanggar oleh perusahaan mal praktek.
c. Peranan Serikat Pekerja X4.3.. Pengurus Serikat Pekerja perusahaan ini telah berperan aktif
didalam mengusulkan kenaikan kompensasi kepada pihak perusahaan manajemen.
5. Kompensasi Y1 Kompensasi yaitu segala yang diterima para karyawan setiap bulan
sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Variabel-variabel yang terdapat didalamnya adalah :
a. Nilai Intrinsik Y1.1 Yaitu konsep yang didasarkan pada asumsi bahwa nilai jabatan
ditentukan oleh besarnya tanggung jawab atau tingkat keterampilan atau level kompetensi yang dituntut untuk menjalankan jabatan
oleh orang yang melaksanakan jabatan tersebut. Tingkat tanggung jawab terkait dengan hasil
output yang diharapkan bisa dicapai dan kontribusi dari pemegang jabatan. Kontribusi yang
dimaksudkan disini adalah dampak yang diberikan oleh pemegang jabatan terhadap hasil akhir bagiannya, departemennya, atau
organisasinya secara keseluruhan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Relativitas Eksternal Y1.2 Yaitu seseorang layak mendapat gaji tertentu di suatu organisasi
karena sebesar itulah harga yang berlaku di pasar dan seseorang tersebut layak mendapat gaji yang selayaknya diterima.
c. Inflasi dan Gerakan Pasar Y1.3 Inflasi jelas mempengaruhi kecenderungan umum besarnya gaji
dan pendapatan. Inflasi mendasari pergerakan pasar gaji. Organisasi sudah terbiasa memperhitungkan inflasi ketika
melakukan penyesuaian struktur gaji dan saat ini dalam melakukan peninjauan gaji, organisasi banyak mendasarkan pada gerakan
harga di pasar, yang dalam beberapa hal, responsif terhadap angka inflasi.
6. Motivasi Kerja Y2 Motivasi adalah dorongan dari diri karyawan untuk memenuhi
kebutuhan yang stimulasi berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas, kemudian diimplementasikan kepada orang atau
organisasi untuk memberikan pelayanan yang baik kepada organisasi. Variabel-variabel yang terdapat didalamnya adalah :
a. Kepuasan terhadap upahgaji yang diterima Y2.1 Pemberian kompensasi gaji yang tinggi bagi karyawan akan
dapat meningkatkan motivasi kerja yang tinggi bagi karyawan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Keamanan Kerja Y2.2 Pemberian kompensasi gaji saat ini sudah memberikan rasa
aman dalam menghadapi masa depan bagi karyawan sehingga motivasi kerja karyawan tetap terpelihara dengan baik.
c. Pemberian Penghargaan Y2.3. Pemberian penghargaan bagi karyawan yang berprestasi dapat
meningkatkan motivasi kerja karyawan yang tinggi. 7. Kinerja Karyawan Y3
Kinerja yaitu tingkat pelaksaan tindakan karyawan untuk menjalankan dan menyelesaikan tugas yang diberikan dalam mencapai tujuan-
tujuan perusahaan. Meliputi beberapa indikator-indikator yaitu : a. Produktifitas Y3.1
Diukur dari jumlah output pertenaga kerja, peningkatan tanpa henti
pada produktifitas telah menjadi kompetisi global. Produktifitas tenaga kerja disebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh usaha,
program dan sistem manajemen. b. Kualitas Y3.2
Kualitas suatu barang maupun jasa akan sangat mempengaruhi kesuksesan jangka panjang organisasi, jika suatu organisasi
mempunyai reputasi menyediakan barang maupun jasa yang buruk kualitas hal ini akan mengurangi perkembangan dan kinerja
organisasi tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Faktor Lingkungan Y3.3 Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu
dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang
memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis,
peluang berkarier dan fasilitas kerja yang relatif memadai.