berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh
fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variable dalam model sebagaimana
terdapat di bawah ini. Dilihat dari angka
determinant of sample covariance matrix 117,20 0 mengindikasikan tidak terjadi
multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran
koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini.
5.6. Hasil Uji Hipotesis Penelitian Tabel 31. Uji Hipotesis Kausalitas Regression Weights
USTD STD
Estimate Estimate
Kompensasi Keadilan
0,262 0,329
0,078 Kompensasi
Kebijakan 0,222
0,349 0,027
Kompensasi Hukum
-0,417 -0,492
0,258 Kompensasi
Serikat Pekerja 0,741
0,724 0,082
Motivasi Kompensasi
1,112 0,762
0,000 Kinerja Karyawan
Motivasi 0,191
0,611 0,029
Kinerja Karyawan Kompensasi
0,040 0,087
0,619 Batas Signifikansi
0,10 Prob
Faktor Faktor
Sumber : Lampiran 17.
Dilihat dari tingkat probabilitas arah hubungan kausal, dapat dinyatakan bahwa :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Keadilan berpengaruh positif terhadap Kompensasi, dapat diterima, karena probabilitas kausalnya 0,078
≤ 0,10, yang berarti signifikan [positif].
2. Kebijakan berpengaruh positif terhadap Kompensasi, dapat diterima, karena probabilitas kausalnya 0,027
≤ 0,10, yang berarti signifikan [positif].
3. Faktor Hukum berpengaruh positif terhadap Kompensasi, tidak dapat diterima, karena probabilitas kausalnya 0,258
≥ 0,10, yang berarti tidak signifikan [negatif].
4. Serikat Pekerja berpengaruh positif terhadap Kompensasi, dapat diterima, karena probabilitas kausalnya 0,082
≤ 0,10, yang berarti signifikan [positif].
5. Kompensasi berpengaruh positif terhadap Motivasi, dapat diterima, karena probabilitas kausalnya 0,000
0,10, yang berarti signifikan [positif].
6. Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan, dapat diterima, karena probabilitas kausalnya 0,029
0,10, yang berarti signifikan [positif].
7. Kompensasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan, tidak dapat diterima, karena probabilitas kausalnya 0,619
≥ 0,10, yang berarti tidak signifikan [negatif].
Faktor yang paling dominan berpengaruh dapat dilihat dari Standardized Estimate.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Nilai standardized estimate dari variabel Faktor Hukum terhadap Kompensasi sebesar - 0,492.
2. Nilai standardized estimate dari variabel Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan sebesar 0,087.
3. Nilai standardized estimate dari variabel Keadilan terhadap
Kompensasi sebesar 0,329. 4. Nilai standardized estimate dari variabel Kebijakan terhadap
Kompensasi sebesar 0,349. 5. Nilai standardized estimate dari variabel Motivasi terhadap Kinerja
Karyawan sebesar 0,611. 6. Nilai standardized estimate dari variabel Serikat Pekerja terhadap
Kompensasi sebesar 0,724. 7. Nilai standardized estimate dari variabel Kompensasi terhadap
Motivasi sebesar 0,762. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kompensasi adalah
variabel paling dominan sebagai pengukur atau persepsi terhadap Motivasi, karena mempunyai nilai standardized estimate paling besar.
5.7. Pembahasan Hasil Penelitian