Pengertian Motivasi Kerja Tekanan Serikat Pekerja

3. Inflasi dan Gerakan Pasar Inflasi jelas mempengaruhi kecenderungan umum besarnya gaji dan pendapatan. Inflasi mendasari pergerakan pasar gaji. Organisasi sudah terbiasa memperhitungkan inflasi ketika melakukan penyesuaian struktur gaji dan saat ini dalam melakukan peninjauan gaji, organisasi banyak mendasarkan pada gerakan harga di pasar, yang dalam beberapa hal, responsif terhadap angka inflasi.

2.2.7. Pengertian Motivasi Kerja

Istilah motivasi motivation berasal dari perkataan bahasa latin, yaitu mover yang berarti ”menggerakkan to move. Juga ada yang mengistilahkan motivasi dari kata ”motivere” yang berarti bertindak. Abraham Sperling 1987:183 dalam Mangkunegara 2005:93 mengemukakan bahwa “Motive is defined as a tendency to activity, started by a drive and ended by an adjustment. The adjustment is said to satisfy the motive”. Motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri drive dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Penyesuaian diri dikatakan untuk memuaskan motif. William J. Stanton 1981:101 dalam Mangkunegara 2005:93 mendefinisikan bahwa “A Motive is a stimulated need which a goal- oriented individual seeks to satisfy”. Suatu motif adalah kebutuhan yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. distimulasi yang berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas. Fillmore H. Stanford 1969:173 dalam Mangkunegara 2005:93 mendefinisikan bahwa “Motivation as an energizing condition of the organism that serves to direct that organism toward the goal of a certain class” Motivasi sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa motif merupakan suatu dorongan kebutuhan dalam diri karyawan yang perlu dipenuhi agar karyawan tersebut dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, sedangkan motivasi adalah kondisi yang menggerakkan karyawan agar mampu mencapai tujuan dari motifnya. Motivasi dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri drive arousal. Menurut Mitcheli 1982:81 yang dikutip oleh Winardi 2002 : Motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadi persistensi kegiatan-kegiatan sukarela volunteer yang diarahkan kearah tujuan tertentu. Para manajer perlu memahami proses-proses psikologikal, apabila mereka berkeinginan untuk membina karyawan mereka secara berhasil dalam upaya pencapaian sasaran-sasaran keorganisian. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. George R. Terry 1991 mengemukakan bahwa : Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Edwin B. Flippo 1976 dalam Moekijat 1985 memberikan pengertian motivasi adalah suatu keahlian, dalam menggerakkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. Motivasi dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam diri drive arousal. Hal ini dikemukakan oleh Robert A. Baron, Et.el., 1980:295 dalam hubungannya dengan lingkungan kerja mengemukakan bahwa ”Work motivation is defined as conditions which influence the arousal, direction, and maintenance of behaviors relevant in work settings”. Artinya motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh dan membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Selanjutnya motivasi tidak terlepas dari kebutuhan dan kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila kebutuhan karyawan tidak terpenuhi, maka karyawan akan menunjukkan perilaku kecewa, sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi, maka karyawan tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa kepuasan dirinya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas, maka disimpulkan bahwa motivasi sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dari dalam diri karyawan yang berpengaruh, membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku berkaitan dengan lingkungan kerja. Jadi, motivasi adalah dorongan dari diri karyawan untuk memenuhi kebutuhan yang stimulasi berorientasi kepada tujuan individu dalam mencapai rasa puas, kemudian diimplementasikan kepada orang atau organisasi untuk memberikan pelayanan yang baik kepada organisasi. 2.2.8. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow Usmara, 2006:17-22, menyatakan bahwa dalam hubungannya dengan motivasi kerja, Abraham Harold Maslow memperkenalkan hirarki kebutuhan pada tahun 1943 dalam artikelnya A theory of human motivation. Maslow berpendapat bahwa orang memiliki kebutuhan yang mereka perjuangkan untuk dipenuhi, bahwa kebutuhan mereka kompleks, dan bahwa kebutuhan mereka terus-menerus berubah. Maslow juga mengemukakan suatu hipotesa bahwa manusia memiliki lima bentuk kebutuhan yang disusun secara hirarki dengan kebutuhan fisiologis sebagai dasarnya dan perwujudan pribadi sebagai puncaknya. Maslow merasa bahwa setelah kebutuhan pada tingkat khusus dalam hirarki tersebut telah terpenuhi, mereka akan kehilangan kepentingan, sementara kebutuhan pada tingkat selanjutnya yang lebih tinggi akan menjadi yang paling penting. Hirarki kebutuhan manusia tersebut adalah sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Kebutuhan fisiologis physiological needs, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual biologis. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah kebutuhan paling dasar. 2. Kebutuhan rasa aman safety and security needs, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan lingkungan hidup. 3. Kebutuhan untuk merasa memiliki belongingnees needs yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai. 4. Kebutuhan akan harga diri Estern needs, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain. 5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri Self actualization needs yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide- ide memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu. Hirarki kebutuhan dari Maslow ditunjukkan pada gambar berikut : Kebutuhan akan Aktualisasi diri Kebutuhan akan penghargaan Kebutuhan akan kasih sayang Kebutuhan akan rasa aman Kebutuhan fisiologis Gambar 2. Hirarki Kebutuhan Maslow Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Maslow mengemukakan bahwa orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira, 85 kebutuhan fisiologis, 75 kebutuhan rasa aman, 50 kebutuhan untuk memiliki dan mencintai, 40 kebutuhan harga diri, dan hanya 10 dari kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku karyawan. Sebagai pimpinan tidak mungkin memahami perilaku karyawan tanpa mengerti kebutuhannya. 2.2.9. Indikator-indikator Yang Membentuk Motivasi Kerja Tampubolon 2004:87, Frederick Herzberg mengembangkan Teori Dua Faktor tentang motivasi, dimana faktor yang membuat orang merasa puas dan yang membuat tidak puas ekstrinsik dan intrinsik, yang juga dikenal sebagai Teori Hygiene Motivasi Motivation Hygiene Theory. Penelitian Herzberg melahirkan kesimpulan mengenai teori tersebut, yaitu:

1. Kondisi ekstrinsik, dimana keadaan pekerjaan dan hygiene yang