digunakan uji Variance Extracted VE, maka suatu pengukuran konstruk dikatakan reliabel bilama VE-statistik 0,50 dan tidak
reliabel bila VE-statistik 0,50.
6. PenilaianUji Validity
Konstruk Validitas variabel konstruk dideteksi berdasarkan signifikansi
tingkat nyata loading factor regression weight konstruk terhadap indikatornya. Bilama loading factor
i secara statistik nyata signifikan maka indikator ke-i sebagai pengukur variabel
konstruk adalah valid dan bilamana sebaliknya tidak valid. 7. PenilaianUji Gooness of Fit Model
Langkah ini meliputi Uji Kesesuaian Model dan Uji Statistik. Uji Kesesuaian Model didasarkan pada Goodness of Fit-Statistik
hasil analisis, antara lain CMIN Chi-Square, GFI, AGFI, CFI, TLI, RMSEA dan kriteria lainnya dengan cut-off. Uji Statistik
adalah menguji hipotesis yang telah dibangun dengan menguji signifikansi parameter regresi regression weight.
7. Interpretasi dan Modifikasi Model
Apabila suatu model dapat diterima, maka langkah selanjutnya adalah melakukan interpretasi terhadap pola-pola kausalitas yang dihasilkan
diestimasikan, apabila secara statistik signifikan dan mengikuti teori yang mandasari. Langkah berikutnya bisa saja dilakukan modifikasi
model untuk menghasilkan model-model alternatif competing models
yang akan dibandingkan dengan model aslinya, mana yang lebih baik
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
itulah yang akan dipilih, dengan catatan model yang dipilih harus mendapatkan justifikasi teoritis.
3.5.4. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal Pengaruh langsung koefisien jalur diamati dari bobot regresi
terstandar, dengan pengujian signifikasi pembanding nilai CR Critical Ratio yang sama dengan nilai t-hitung, apabila t hitung lebih besar dari
pada t-table berarti signifikan. Langkah pengujian hipotesis merupakan bagian dari langkah
evaluasi kriteria penerimaan model yang baik goodness of fit. Untuk mendapatkan model hasil analisis yang baik diperlukan beberapa asumsi
yang berkaitan dengan model maupun pendugaan parameter dan pengujian hipotesis. Asumsi di dalam model SEM diantaranya bahwa
hubungan antar variabel bersifat linier dan model bersifat aditif. Asumsi pendugaan parameter dan pengujian hipotesis diantaranya bahwa antar
unit pengamatan saling bebas, jumlah sampel cukup besar agar diperoleh data berdistribusi normal Hair, et al 1998.
Secara umum metode pengujian hipotesis model SEM yang digunakan ada tiga yaitu :
a. Untuk pengujian setiap parameter guna menentukan signifikansi parameter hasil estimasi dalam SEM dan pengujian model pengukuran
dilakukan dengan uji t. b. Untuk pengujian structural dapat dilihat melalui koefisien determinasi
total R².
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Untuk pengujian model overall guna memperoleh model secara keseluruhan baik structural maupun pengukuran dinyatakan fit atau
tidak, dilakukan sesuai kriteria penerimaan model yang baik goodness
of fit untuk beberapa indeks yang digunakan. 3.5.5. Pengujian Model dengan Two Step Approach
Two-step approach to Structural Equation Modeling SEM digunakan untuk menguji model, untuk mengatasi masalah sampel data
yang kecil jika dibandingkan dengan jumlah butir instrumentasi yang digunakan dan keakuratan reliabilitas indikator-indikator terbaik dapat
dicapai dengan two-step approach ini. Two-step approach bertujuan untuk
menghindari interaksi antara model pengukuran dan model struktural pada one-step approach Hair, et al 1998, yang dilakukan dalam two-step
approach to SEM adalah estimasi terhadap measurement model dan estimasi terhadap struktur model.
Cara menganalisis SEM two step approach adalah sebagai berikut : 1. Menjumlahkan skala butir-butir setiap konstruk sebuah
indicator summed-scale bagi setiap konstruk. Jika terdapat skala yang berbeda
setiap indikator distandarisasi Z-score dengan mean = 0, deviasi standar = 1, yang tujuannya adalah untuk mengeliminasi pengaruh-
pengaruh skala yang berbeda-beda tersebut Hair et.al., 1998 2. Menetapkan error
ε dan lambda λ terms, error term dapat dihitung dengan rumus 0,1 kali
σ
2
dan lambda term dengan rumus 0,95 kali σ
Anderson dan Gerbing, 1988. Perhitungan konstruk reliability α
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
telah dijelaskan pada bagian sebelumnya dan deviasi standar σ
dapat dihitung dengan bantuan program aplikasi statistik SPSS. Setelah error
ε dan lambda λ terms diketahui, skor-skor tersebut dimasukkan sebagai parameter fiz pada analisis pengukuran SEM.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV KEADAAN UMUM PERUSAHAAN