35 Pendidikan Anak Usia Dini PAUD khususnya Taman Kanak-kanak TK. Jenis
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Subjek penelitian anak RA Sunan Pandanaran Candi Sardonoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta kelompok B
yang jumlahnya 25 anak. Pengumpulan data dilakukan menggunakan pengamatan dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan pembelajaran dolanan anak tradisional pada anak usia dini adalah guru belum sepenuhnya menyadari bahwa
pembelajaran melalui dolanan anak tradisional mempunyai kelebihan-kelebihan. Hal ini dapat diatasi dengan cara mengoptimalkan kompetensi guru dalam
meningkatkan strategi pembelajaran. Penanaman keberanian anak dalam melakukan gerakan, nyanyian dan bertanya dalam pembelajaran dolanan anak
tradisional dapat diatasi dengan teladan guru dan pembiasaan guru. Peningkatan tersebut nampak dalam keberanian melakukan gerakan dolanan, bernyanyi,
mengemukakan pendapat, bertanya, mengatakan yang benar, memimpin doa, dan menyiapkan barisan. Peningkatan potensi anak dalam pembelajaran melalui
dolanan anak tradisional nampak pada kemampuan berbahasa, kemampuan jasmani, daya cipta, sosial budaya, emosi, konsep diri. Peningkatan minat siswa
ditandai dengan tidak nampak rasa takut dalam melakukan dolanan anak tradisional yang ada adalah gembira.
E. Kerangka Pikir
Kebugaran jasmani erat kaitannya dengan aktivitas fisik. Semakin banyak aktivitas fisik yang dilakukan maka tingkat kebugaran jasmanipun akan semakin
tinggi. Kebugaran jasmani adalah derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi
36 kemampuan jasmani dasar untuk dapat melaksanankan tugas yang harus
dilaksanakan Santoso Giriwijoyo dan Didik Zafar Sidik, 2012: 17. Berbeda dengan Santoso dan Didik, menurut Depdiknas 2000: 53, diartikan sebagai
kesanggupan atau kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya dari kerja yang dilakukan sehari-hari
tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Sejalan dengan Depdiknas, menurut Rusli Lutan 2002: 62, kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang
untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas.
Kebugaran jasmani anak usia 5-6 tahun meningkat pesat karena pada masa ini, anak-anak mulai mengembangkan keterampilan-keterampilan baru dan
memperbaiki keterampilan yang sudah dimilikinya. Menurut Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang PAUD, anak dapat melakukan gerakan tubuh
secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan,dan kelincahan; melakukan permainan fisik dengan aturan. Bredekamp Copple Bambang
Sujiono, 2005: 15-16, menegaskan anak dapat berdiri dengan satu kaki selama 5 detik atau lebih, menguasai keseimbangan, sejalan dengan Bredekamp Copple,
Bambang Sujiono 2007: 1.15, mengatakan, anak dapat melompat dengan 1 kaki, berdiri dengan kedua tumit dirapatkan, tangan disamping dengan seimbang.
Sedangkan menurut Suharjana 2013: 169, anak dapat merubah arah dengan cepat dan tepat ketika tubuh bergerak dalam rintangan. Pendapat ini didukung
oleh Bredekamp dan Copple Tazdkiroatun Musfiroh, 2008: 71, bahwa anak dapat melompat dengan aturan tempo yang memadai.