Faktor-faktor yang mempengaruhi kebugaran jasmani

17 kebugaran jasmani tidak sama dengan anak lain walaupun usia anak sama. Hal tersebut tergantung pada latihan, rasa percaya diri, dan kematangan alat-alat tubuh. c. Faktor jenis kelamin Menurut Perry Astrianto, 2011: 22-23, masing-masing jenis kelamin memiliki keuntungan yang berbeda khususnya pada kebugaran jasmani yang dimiliki. Dalam keadaan normal, perempuan memiliki keunggulan dalam menghadapi perubahan suhu yang terjadi secara tiba-tiba. Sedangkan laki-laki memiliki keunggulan dalam hal eksplorasi tenaga dan kecepatan. Sejalan dengan Perry, menurut Suharjana 2013: 10, tingkat kebugaran jasmani anak laki-laki dan anak perempuan berbeda karena kegiatan fisik yang mereka lakukan memiliki porsi yang berbeda. Namun sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, hanya setelah pubertas anak laki- laki biasanya mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang jauh lebih tinggi. d. Faktor istirahat Menurut Djoko Pekik Irianto 2000: 6, istirahat dapat memperbarui sel yang rusak, selain itu dapat membuat badan segar kembali dan siap untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sejalan dengan Djoko Pekik Irianto, menurut Suharjana 2013: 9, istirahat diperlukan seseorang untuk memberikan recovery, sehingga dapat melakukan kerja sehari-hari dengan baik. Istirahat yang baik untuk orang dewasa adalah tidur selama 7-8 jam setiap hari, sedangkan untuk anak-anak bisa sampai 10 jam setiap hari. 18 e. Faktor genetik Menurut Sharkey Suharjana, 2013: 10, hereditas bertanggungjawab atas 25 hingga 40 dari perbedaan nilai volume maksimal O2 VO2maks yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Ditambahkan oleh Suharjana 2013: 10, gebetik berpengaruh terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, hemoglobin, dan otot. f. Faktor latihan dan olahraga Menurut Suharjana 2013: 9, olahraga merupakan salah satu alternative paling efektif dan aman untuk memperoleh kebugaran. Sedangkan menurut Dangsina 1984: 12, latihan fisik adalah suatu kegiatan fisik yang menurut cara atau aturan tertentu, yang mempunyai sasaran meningkatkan efisiensi faal tubuh, dan sebagai hasil terakhir adalah peningkatan kesegaran jasmani. g. Faktor motivasi Menurut Richard Decaprio 2013: 92-93, pemberian motivasi penting diberikan kepada anak saat pembelajaran kebugaran jasmani karena menjadi faktor penentu keberhasilan anak dalam menjalankan segala rangkaian dan proses pembelajaran untuk meningkatkan kebugaran jasmani anak. Hal tersebut didukung oleh Bambang Sujiono 2005: 2.5 yang menyatakan bahwa guru harus bersabar dan selalu memberi motivasi, karena setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu komponen kebugaran jasmani.

4. Karateristik kebugaran jasmani anak kelompok B 5-6 tahun

Kebugaran jasmani anak usia 5-6 tahun meningkat pesat sampai usia 25 tahun. Pada usia 5-6 tahun, anak-anak mulai mengembangkan keterampilan- 19 keterampilan baru dan memperbaiki keterampilan yang sudah dimilikinya sehingga memerlukan kebugaran jasmani yang baik. karateristik kebugaran jasmani anak pada kelompok B 5-6 Tahun yaitu: a. Anak dapat melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan,dan kelincahan; melakukan permainan fisik dengan aturan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang PAUD. b. Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik atau lebih, menguasai keseimbangan menurut Bredekamp Copple Bambang Sujiono, 2005: 15-16. c. Melompat dengan 1 kaki, berdiri dengan kedua tumit dirapatkan, tangan disamping dengan seimbang Bambang Sujiono, 2007: 1.15 d. Anak dapat mengembangkan kekuatan otot yang disesuaikan dengan kebutuhan gerak anak, kemampuan anak dan metode latihan bersifat dinamis Suharjana, 2013: 167. e. Keseimbangan anak dapat dilihat sampai sejauh mana tubuh atau bagian tubuh anak dapat dipertahankan dalam posisi stabil, baik latihan dengan cara statis atau dinamis. Pengembangan keseimbangan statis: bertumpu satudua kaki atau tangan, sedangkan dinamis: loncat sambil berputar, meniti balok keseimbangan Suharjana, 2013: 169. f. Anak dapat merubah arah dengan cepat dan tepat ketika tubuh bergerak dalam rintangan Suharjana, 2013: 151. g. Melompat dengan aturan tempo yang memadai dan mampu memainkan permainan yang membutuhkan reaksi cepat menurut Bredekamp dan Copple Tazdkiroatun Musfiroh, 2008: 71

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PERMAINAN SAINS KELOMPOK A TK ABA Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Melalui Metode Permainan Sains Kelompok A TK ABA Merbung Klaten Tahun 2011/2012.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK B2 Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Kelompok B2 TK ABA Tangkisanpos Jogonalan Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 3 16

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA GADING IV Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Permainan Balok Pada Anak Kelompok B Di Tk ABA Gading IV Belangwetan Klaten Utara Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN DETEKTIF PADA ANAK USIA KELOMPOK A DI TK ABA CANDI PURWOBINANGUN PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA.

0 5 172

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN.

0 16 134

MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ABA PLUS AL FIRDAUS MANCASAN, PANDOWOHARJO, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 169

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN SAINS MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA BALERANTE SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 263

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KELOMPOK A2 TK ABA KARANGKAJEN YOGYAKARTA MELALUI PERMAINAN.

1 1 136

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUKURAN (MEASUREMENT) MELALUI PROBLEM SOLVING PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ABA 3 IMOGIRI BANTUL.

0 5 225

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135