Manfaat permainan tradisional Kajian Permainan Tradisional

32 Inilah benih masyarakat yang “guyub rukun” itu dimulai. Jarang sekali permainan yang berguna untuk dirinya sendiri. b. Keguyuban itu dibangun secara bersama-sama. Artinya demi menjaga permainan dapat berlangsung secara wajar, mereka mengorganisir diri dengan membuat aturan main di antara anak-anak sendiri. c. Keterampilan anak senantiasa terasah, anak terkondisi membuat permainan dari berbagai bahan yang telah tersedia di sekitarnya. Dengan demikian, kebugaran jasmani anak akan semakin terasah pula. Di pihak yang lain, proses kreatifitasnya merupakan tahap awal untuk mengasah daya cipta dan imajinasi anak memperoleh ruang pertumbuhannya. d. Pemanfaatan bahan-bahan permainan, selalu tidak terlepas dari alam. Hal ini melahirkan interaksi antara anak dengan lingkungan sedemikian dekatnya. Kebersamaan dengan alam merupakan bagian terpenting dari proses pengenalan manusia muda terhadap lingkungan hidupnya. e. Hubungan yang sedemikian erat akan melahirkan penghayatan terhadap kenyataan hidup manusia. Alam menjadi sesuatu yang dihayati keberadaannya, tak terpisahkan dari kenyataan hidup manusia. Penghayatan inilah yang membentuk cara pandang serta penghayatan akan totalitas cara pandang mengenai hidup ini kosmologi. Cara pandang inilah yang kemudian dikenal sebagai bagian dari sisi kerohanian manusia tradisional. f. Melalui permainan masyarakat mulai mengenal model pendidikan partisipatoris. Artinya, anak memperoleh kesempatan berkembang sesuai dengan tahap-tahap pertumbuhan jiwanya. Dalam pengertian inilah, anak 33 dengan orang tua atau guru memiliki kedudukan yang legaliter, sama-sama berposisi sebagai pemilik pengalaman, sekaligus merumuskan secara bersama-sama pula di antara mereka.

4. Kelebihan dan kekuranga permainan tradisional

a. Kelebihan permainan tradisional Permainan tradisional memiliki beberapa kelebihan yaitu: murah, dapat melestarikan budaya atau peninggalan nenek moyang, permainan tradisional anak- anak bisa melatih konsentrasi, pengetahuan, sikap, keterampilan dan ketangkasan yang secara murni dilakukan oleh otak dan tubuh manusia. Selain itu, kebanyakan permainan tradisional dimainkan di ruang terbuka sehingga anak-anak terlibat secara langsung. Oleh karena itu spontanitas, sportifitas, kreatifitas anak lebih kelihatan, dan dapa meningkatkan kebugaran jasmani anak karena sebagian besar permainannya membutuhkan ketahanan fisik yang baik dan dalam permainan tradisional anak dituntut untuk terampil menggerakkan badannya, sehingga anak dapat menyalurkan tenaganya secara terarah dan membuat kebugaran jasmani anak meningkat. b. Kekurangan permainan tradisional Permainan tradisional juga memiliki kekurangan, yaitu: dibutuhkannya tempat yang cukup luas untuk mampu menampung anak-anak dalam membuat suatu permainan tertentu. 34

C. Langkah Pembelajaran

Langkah pembelajaran permainan dingklik oglak-aglik dan ingkling adalah sebagai berikut 1. Permainan dingklik oglak-aglik dan permainan ingkling dilakukan belainan hari secara bergantian yaitu pertemuan 1- 2 ingklin, pertemuan 3-4 dingklik oglak-aglik, dan pertemuan 5-6 dingklik oglak-aglik dengan ingkling. 2. Anak-anak membantu guru menyiapkan alat dan bahan 3. Saat bermain ingkling anak-anak melakukan hompimpah untuk menentukan siapa yang bermain dahulu saat ingkling. 4. Anak bermain ingkling secara bergantian dan guru beserta peneliti mengamatinya dan memberi arahan. 5. Untuk permainan dingklik oglak-aglik peneliti memberikan penjelasan dan contoh terlebih dahulu kepada anak-anak, lalu anak-anak mencari pasangan 3-4 untuk membuat kelompok. 6. Berkumpul perkelompok dan memulai dengan bermain dingklik oglak-aglik. 7. Anak-anak bergandengan lalu berputar dan menyilangkan kaki, menguncinya kemudian bernyanyi dingklik oglak-aglik dengan ingkling dan berputar.

D. Penelitian Relevan

Penelitian dilakukan oleh Joko Pamungkas 2010, dengan judul “Identifikasi Dolanan Anak Tradisional untuk Meningkatkan Potensi Anak Usia Dini di RA Sunan Pandanaran Candi Sardonoharjo Ngaglik Sleman Yog yakarta”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengetahui potensi perkembangan anak melalui dolanan anak tradisional pada pembelajaran di

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PERMAINAN SAINS KELOMPOK A TK ABA Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Melalui Metode Permainan Sains Kelompok A TK ABA Merbung Klaten Tahun 2011/2012.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK B2 Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Kelompok B2 TK ABA Tangkisanpos Jogonalan Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 3 16

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA GADING IV Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Permainan Balok Pada Anak Kelompok B Di Tk ABA Gading IV Belangwetan Klaten Utara Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN DETEKTIF PADA ANAK USIA KELOMPOK A DI TK ABA CANDI PURWOBINANGUN PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA.

0 5 172

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN.

0 16 134

MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ABA PLUS AL FIRDAUS MANCASAN, PANDOWOHARJO, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 169

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN SAINS MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA BALERANTE SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 263

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KELOMPOK A2 TK ABA KARANGKAJEN YOGYAKARTA MELALUI PERMAINAN.

1 1 136

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUKURAN (MEASUREMENT) MELALUI PROBLEM SOLVING PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ABA 3 IMOGIRI BANTUL.

0 5 225

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135