Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

2 Nomor 0486U1992 Bab I pasal 2 ayat 1 bahwa “Pendidikan Taman Kanak- kanak merupakan wadah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik sesuai dengan sifat- sifat alamiah anak”. Pada umumnya anak usia TK sangat aktif, anak-anak tersebut telah memiliki penguasaan terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Pada anak usia TK, otot-otot besar lebih berkembang dari pada kontrol terhadap tangan dan kaki, sehingga mereka belum bisa melakukan kegiatan yang rumit. Oleh karena itu, kegiatan fisik sangat menyenangkan bagi anak-anak di usia tersebut. Lebih lanjut Suharjana 2013: 2, menjelaskan bahwa kebugaran jasmani berasal dari bahasa Inggris Physical Fitness yang secara harfiah berarti kesesuaian fisik atau kecocokan jasmani dengan jenis pekerjaan yang dilakukan sehari-hari. Kebugaran jasmani erat kaitannya dengan aktivitas fisik. Semakin banyak aktivitas fisik yang dilakukan maka tingkat kebugaran jasmanipun akan semakin baik. Latihan kegiatan jasmani pada anak usia TK dapat meningkatkan kebugaran jasmani anak, kegiatan peningkatan kebugaran jasmani bisa dilakukan dengan kegiatan bermain di luar. Anak dapat melakukan beragam permainan yang dilakukan di luar ruangan dengan melakukan beragam gerakan fisik. Kemampuan fisik sangat berkaitan erat dengan jasmani anak terutama kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani yang baik dapat mengembangkan aktivitas gerak anak dan dapat menumbuhkan rasa percaya diri serta konsep diri yang positif. Diperjelas oleh Santoso Giriwijoyo dan Didik Zafar Sidik 2012: 17, kebugaran jasmani adalah derajat sehat dinamis seseorang yang menjadi kemampuan jasmani dasar 3 untuk dapat melaksanankan tugas yang harus dilaksanakan. Apabila kebugaran anak tidak meningkat dengan baik maka akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri dan konsep diri negatif dalam melakukan gerakan fisik. Salah satu upaya untuk meningkatkan kebugaran jasmani anak adalah melalui kegiatan bermain. Melalui kegiatan bermain anak dapat bereksplorasi dan dapat mengembangkan kebugaran jasmani. Sebagaimana diketahui bahwa karakteristik bagi anak usia dini adalah bermain. Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Dengan bermain anak dapat bereksplorasi dan mengembangkan kebugaran jasmani, agar kebugaran jasmani pada anak usia dini dapat berkembang secara optimal maka dirancanglah berbagai bentuk permainan- permainan yang menarik bagi anak. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di TK ABA Keringan menunjukkan bahwa kebugaran jasmani anak belum terasah secara optimal karena masih kurangnya upaya guru dan strategi pembelajaran kurang tepat dan kurang menyenangkan dalam kegiatan untuk meningkatkan kebugaran jasmani anak. Kegiatan untuk meningkatkan kebugaran jasmani kebanyakan dilakukan di dalam kelas antara lain dengan melempar kantong biji. Dari hasil observasi, dari 21 anak terdapat 12 anak yang masih belum mampu tepat sasaran dan belum mampu untuk menangkap kembali dalam sekali tangkapan, yang seharusnya untuk anak kelompok B sudah mampu tepat sasaran dengan jarak 2 meter, melemparkan benda ke atas dan menangkap kembali dalam sekali tangkapan, Kemampuan lain yang harus dikuasai anak kelompok B adalah mampu untuk melompat bahkan hanya dengan menggunakan satu kaki tanpa jatuh. Hasil 4 observasi di lapangan masih banyak anak kelompok B yang belum mampu untuk berlari sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh. Kegiatan senam dijadwalkan setiap hari jumat pagi tetapi senam tidak pasti dilakukan setiap jumat. Pembelajaran lebih menekankan pada perkembangan bahasa dan motorik halus sehingga anak sering mengerjakan LKA atau membuat tugas menggunakan beberapa media sambil duduk sehingga kurang mestimulasi kebugaran jasmani. Setiap sebelum pembelajaran anak berbaris bersama-sama di halaman sekolah sesuai kelas, lalu menyanyikan lagu dengan bertepuk tangan dan jalan di tempat. Kemudian dilanjutkan ikrar, berdoa, salam lalu masuk kelas masing-masing sehingga kebugaran jasmani kurang terstimulasi secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani anak yang dapat diaplikasikan oleh guru. Kebugaran jasmani anak akan lebih optimal jika lingkungan tumbuh kembang anak mendukung untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan yang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otot CRI, 2013: 17. Pendidik dapat membantu anak mengoptimalkan kebugaran jasmani anak salah satunya melalui permainan tradisional. Menurut Direktorat Permuseuman 1998: 1 permainan tradisional mempunyai makna sesuatu permainan yang dilakukan dengan berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-menurun dan dapat memberikan rasa puas atau senang bagi si pelaku. Contoh dari permainan tradisional yang beragam seperti ingkling, dingklik oglak-aglik, gobak sodor, gangsingan, cinciripit petak umpet, egrang, benthik, bekelan, engklek, jamuran, 5 dan lain-lain. Berbeda dari Direktorat Permuseuman, Sukirman Dharmamulya, dkk, 2008: 8-9, menyebutkan bahwa permainan tradisional mengandung beberapa nilai yang dapat ditanamkan. Nilai-nilai tersebut antara lain rasa senang, rasa bebas, rasa berteman, rasa demokrasi, penuh tanggung jawab, rasa patuh, rasa saling membantu yang kesemuanya merupakan nilai-nilai yang sangat baik dan berguna dalam kehidupan masyarakat. Permainan tradisional memiliki beberapa kelebihan yaitu murah, dapat melestarikan budaya atau peninggalan nenek moyang, permainan tradisional anak- anak bisa melatih konsentrasi, pengetahuan, sikap, keterampilan dan ketangkasan yang secara murni dilakukan oleh otak dan tubuh manusia. Lebih lanjut, permainan tradisional juga dapat meningkatkan kebugaran jasmani anak karena sebagian besar permainannya membutuhkan ketahanan fisik yang baik dan dalam permainan tradisional anak dituntut untuk terampil menggerakkan badannya, sehingga anak dapat menyalurkan tenaganya secara terarah dan membuat kebugaran jasmani anak meningkat. Pada penelitian ini akan ditingkatkan kebugaran jasmani dalam hal keseimbangan, kekuatan dan kelincahan anak dalam gerakan dasar melompat. Hal tersebut disesuaikan dengan hasil observasi dimana kemampuan melompat anak masih kurang optimal. Salah satu caranya adalah melalui permainan tradisional ingkling dan dingklik oglak-aglik. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kebugaran Jasmani melalui Permainan Tradisional pada Anak Kelompok B2 di TK ABA Keringan, Turi, Sleman, Yogyakarta”. 6

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Strategi pembelajaran yang selama ini dilakukan kurang tepat dalam mengembangkan kebugaran jasmani anak. 2. Dari 21 anak terdapat 12 anak yang masih belum mampu tepat sasaran dan belum mampu untuk menangkap kembali dalam sekali tangkapan dengan jarak 2 meter. 3. Anak belum mampu untuk berlari sambil melompat dengan seimbang tanpa jatuh. 4. Kegiatan untuk meningkatkan kebugaran seperti senam yang dijadwalkan setiap hari jumat pagi, tetapi senam tidak pasti dilakukan setiap jumat. 5. Pembelajaran lebih menekankan pada perkembangan bahasa dan motorik halus, sehingga anak sering mengerjakan LKA atau membuat tugas menggunakan beberapa media sambil duduk sehingga kurang mestimulasi kebugaran jasmani. 6. Setiap sebelum pembelajaran anak berbaris bersama-sama di halaman sekolah sesuai kelas, lalu menyanyikan lagu dengan bertepuk tangan dan jalan di tempat. Kemudian dilanjutkan ikrar, berdoa, salam lalu masuk kelas masing- masing sehingga kebugaran jasmani kurang terstimulasi secara optimal.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini ialah peningkatan kebugaran jasmani anak yaitu keseimbangan, kekuatan, dan kelincahan pada kelompok B2 TK ABA 7 Keringan Turi Sleman Yogyakarta melalui permainan tradisional yaitu ingkling dan dingklik oglak-aglik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas maka dalam penelitian ini dapat diajukan rumusan masalah yaitu: “Bagaimana meningkatkan kebugaran jasmani melalui permainan tradisional pada anak kelompok B2 di TK ABA Keringan, Turi, Sleman, Yogyakarta?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kebugaran jasmani melalui permainan tradisional pada anak kelompok B2 di TK ABA Keringan, Turi, Sleman, Yogyakarta.

F. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah: 1. Bagi siswa a. Meningkatkan kebugaran jasmani melalui permainan tradisional. b. Memperoleh pengalaman langsung melalui permainan tradisional. 2. Bagi guru a. Sebagai masukan bagi guru dalam membuat kegiatan bermain yang menarik bagi anak dalam setiap pembelajaran. b. Sebagai solusi cara meningkatkan kebugaran jasmani melalui permainan tradisional pada anak kelompok B2 di TK ABA Keringan Turi, Sleman.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE PERMAINAN SAINS KELOMPOK A TK ABA Peningkatan Perkembangan Kognitif Anak Melalui Metode Permainan Sains Kelompok A TK ABA Merbung Klaten Tahun 2011/2012.

0 0 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK B2 Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Melalui Permainan Kartu Huruf Pada Anak Kelompok B2 TK ABA Tangkisanpos Jogonalan Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 3 16

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ABA GADING IV Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Permainan Balok Pada Anak Kelompok B Di Tk ABA Gading IV Belangwetan Klaten Utara Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN DETEKTIF PADA ANAK USIA KELOMPOK A DI TK ABA CANDI PURWOBINANGUN PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA.

0 5 172

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B2 DI TK ABA KERINGAN KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN.

0 16 134

MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ABA PLUS AL FIRDAUS MANCASAN, PANDOWOHARJO, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 169

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN SAINS MELALUI MEDIA GRAFIS PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA BALERANTE SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 263

PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KELOMPOK A2 TK ABA KARANGKAJEN YOGYAKARTA MELALUI PERMAINAN.

1 1 136

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUKURAN (MEASUREMENT) MELALUI PROBLEM SOLVING PADA ANAK KELOMPOK B2 TK ABA 3 IMOGIRI BANTUL.

0 5 225

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA NGABEAN 2 TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

0 7 135