94
volume suara; 9 kelancaran pengujaran; 10 relevansi dan penalaran; 11 penguasaan topik; 12 gerak-gerik dan mimik yang tepat; 13 penggunaan media
wayang kartun. Hasil tes keterampilan bercerita tiap aspek pada siklus I dapat dilihat
pada tabel 6 berikut.
Tabel 6. Hasil Tes Tiap Aspek Keterampilan Bercerita Siklus I
No Aspek Penilaian
Rata-rata 1.
Aspek kebahasaan
1. Ketepatan ucapan
2. Penempatan tekanan, nada dan durasi yang sesuai
3. Pilihan kata diksi
4. Ketepatan sasaran pembicaraan
73 57
51 44
2. Aspek nonkebahasaan
1. Sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku
2. Pandangan ke arah audience
3. Pemaparan isi pikiran dan perasaan
4. Volume suara
5. Kelancaran pengujaran
6. Relevansi dan Penalaran
7. Penguasaan topik
8. Gerak-gerik dan mimik yang tepat
9. Penggunaan media wayang kartun.
42 56
54 60
54 35
49 61
37
Jumlah 618
Rata-rata 47,53
95
Perincian hasil tes bercerita dari masing-masing aspek dipaparkan sebagai berikut:
1 Hasil Tes Keterampilan Aspek Ketepatan Ucapan
Di bawah ini adalah hasil tes siklus I keterampilan bercerita aspek ketepatan ucapan.
Tabel 7. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Ketepatan Ucapan
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat kurang
1 3
3 7,1
153425x100 =72.85
73 kategori baik
2. Kurang 2
15 30
35,7 3. Cukup
3 12
36 28,6
4. Baik 4
12 84
28,6 5. Sangat
baik 5
Jumlah 42
153 100
Pada tabel 7 di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 12 siswa atau 28,6 dari keseluruhan jumlah siswa mencapai kategori nilai baik dengan rentang
nilai 4. Kategori cukup dengan rentang nilai 3 dicapai oleh 12 siswa atau 28,6, kategori kurang dengan rentang nilai 2 diperoleh oleh 15 siswa atau 35,7 dan
kategori sangat kurang dengan rentang nilai 1 diperoleh 3 orang atau 7,1. Pada aspek ketepatan ucapan ini tidak ada siswa yang memperoleh nilai yang termasuk
kategori sangat baik. Bobot skor tes keterampilan bercerita aspek ketepatan ucapan pada tes siklus I secara keseluruhan 153 dengan nilai rata-rata 73 dan
termasuk dalam kategori baik.
96
Aspek ketepatan ucapan pada tes siklus I ini sudah banyak siswa yang memperoleh nilai kategori baik walaupun masih ada sebanyak 3 siswa yang
memperoleh nilai dalam kategori sangat kurang. Kebanyakan siswa mengucapkan kata dengan jelas, kadang-kadang mengeluarkan bunyi yang tidak perlu seperti ee,
em, oo, dan sebagainya.
2 Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Penempatan Tekanan, Nada,
dan Durasi yang Sesuai
Di bawah ini merupakan hasil tes siklus I keterampilan bercerita aspek penempatan tekanan, nada, dan durasi yang sesuai.
Tabel 8. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Penempatan Tekanan, Nada, dan Durasi yang sesuai
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat kurang
1 3
3 7,1
120425x100 =57,14
57 kategori kurang
2. Kurang 2
11 22
26,2 3. Cukup
3 17
51 40,5
4. Baik 4
11 44
26,2 5. Sangat
baik 5
Jumlah 42
120 100
Dari tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai kategori nilai sangat kurang dengan rentang skor 1 sebanyak 3 orang atau 7,1
dari keseluruhan jumlah siswa, siswa yang mencapai kategori nilai kurang dengan rentang skor 2 sebanyak 11 siswa atau 26,2 dari keseluruhan jumlah siswa. Ada
17 siswa atau 40,5 dari keseluruhan jumlah siswa mencapai kategori cukup
97
dengan rentang skor 3. Kategori baik dengan rentang skor 4 diperoleh oleh 11 siswa atau 26,2 dari keseluruhan jumlah siswa. Pada aspek penempatan tekanan
nada dan durasi yang sesuai belum ada siswa yang mencapai kategori skor sangat baik, tetapi juga tidak ada siswa yang memperoleh nilai sangat kurang. Bobot skor
tes keterampilan bercerita aspek penempatan tekanan, nada, dan durasi yang sesuai pada tes siklus I secara keseluruhan 120 dengan nilai rata-rata 57 dan
termasuk dalam kategori kurang. Pada aspek penempatan tekanan, nada, dan durasi yang sesuai pada tes
siklus I ini sudah banyak siswa yang memperoleh nilai kategori cukup yakni sebanyak 17 siswa dan kategori baik sebanyak 11 siswa. walaupun masih ada
sebanyak 3 siswa yang memperoleh nilai dalam kategori sangat kurang. Kebanyakan siswa kesulitan ketika berbicara sesuai dengan durasi yang
ditetapkan, dan tidak menggunakan tekanan pada kata-kata yang penting atau ditekankan. Siswa kadang berbicara sebelum durasi habis atau melebihi dari
waktu yang ditentukan.
3 Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Pilihan Kata Diksi
Hasil tes dari keterampilan bercerita aspek pilihan kata atau diksi dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini.
98
Tabel 9. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Pilihan Kata Diksi
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat kurang
2 4
8 9,5 2144210x100
= 50,95 51 kategori
kurang 2. Kurang
4 18
72 42,8
3. Cukup 6
13 78
31,0 4. Baik
8 7
56 16,7
5. Sangat baik
10 Jumlah
42 214
100
Dari tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang mencapai kategori
nilai baik dengan rentang skor 8 sebanyak tujuh siswa atau 16,7 dari keseluruhan jumlah siswa. Siswa yang mencapai kategori nilai cukup dengan
rentang skor 6 diperoleh 13 siswa atau 31 dari keseluruhan jumlah siswa. Kategori nilai kurang dengan rentang skor 4 diperoleh oleh 18 siswa atau 42,8
dari jumlah keseluruhan siswa, dan 4 siswa atau 9,5 dari jumlah keseluruhan siswa memperoleh kategori nilai sangat kurang dengan rentang skor 2. Penilaian
aspek pilihan kata atau diksi kurang dikuasai oleh siswa, karena sebanyak 42,8 siswa tidak mencapai kategori nilai baik. Bobot skor tes keterampilan bercerita
aspek pilihan kata atau diksi pada tes siklus I secara keseluruhan 214 dengan nilai rata-rata 51 dan termasuk dalam kategori kurang.
Pada pilihan kata atau diksi pada tes siklus ini sudah banyak siswa yang memperoleh nilai kategori cukup yakni sebanyak 13 siswa. Sebanyak 18
siswa memperoleh nilai dalam kategori kurang. Aspek pilihan kata atau diksi
99
kurang dikuasai oleh siswa karena siswa kadang-kadang masih berbicara dengan bahasa mereka sendiri atau menggunakan istilah yang tidak dipahami.
4 Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Ketepatan Sasaran
Pembicaraan
Hasil tes dari keterampilan bercerita aspek ketepatan sasaran pembicaraan dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini.
Tabel 10. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Ketepatan sasaran Pembicaraan
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat
kurang 2 6
12 14,3 2024210x100
=48,09 44 kategori
kurang 2. Kurang
4 17
68 40,5
3. Cukup 6
15 90
35,7 4. Baik
8 4
32 9,5
5. Sangat baik
10 Jumlah
42 202
100
Dari tabel 10 dapat dilihat sebanyak empat siswa atau 9,5 dari keseluruhan jumlah siswa mencapai kategori nilai baik dengan rentang nilai 4.
Kategori cukup dengan rentang nilai 3 dicapai oleh 15 siswa atau 35,7, kategori kurang dengan rentang nilai 2 diperoleh oleh 17 siswa atau 40,5. Kategori nilai
sangat kurang diperoleh oleh enam siswa atau 14,3 dengan rentang nilai 1. Pada aspek ketepatan sasaran pembicaraan ini tidak ada siswa yang memperoleh nilai
yang termasuk kategori sangat baik. Penilaian aspek penggunaan kalimat yang
100
efektif kurang dikuasai oleh siswa, karena sebanyak 40,5 siswa tidak mencapai kategori nilai baik. Hanya 9,5 saja dari jumlah keseluruhan siswa yang
mencapai kategori nilai baik. Bobot skor tes keterampilan bercerita aspek ketepatan sasaran pembicaraan pada tes siklus I secara keseluruhan 202 dengan
nilai rata-rata 48 dan termasuk dalam kategori kurang. Pada aspek ketepatan sasaran pembicaraan pada tes siklus I ini masih
banyak siswa yang memperoleh skor kategori kurang yakni 17 siswa. Sasaran pembicaraan siswa lebih banyak tidak fokus. Pada aspek ketepatan sasaran
pembicaraan ini harus lebih ditingkatkan karena rata-rata sebesar 48 termasuk dalam kategori kurang.
5 Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Sikap yang Wajar, Tenang, dan
Tidak Kaku
Hasil tes dari keterampilan bercerita aspek sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini.
Tabel 11. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Sikap yang Wajar, Tenang, dan Tidak Kaku
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat kurang
2 9
18 21,4
89425x100 =46,19
46 kategori kurang
2. Kurang 4
15 60
35,7 3. Cukup
6 14
84 33,3
4. Baik 8
4 32
9,5 5. Sangat
baik 10
Jumlah 42
194 100
101
Dari tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai kategori nilai baik dengan rentang skor 4 hanya diperoleh oleh empat siswa saja
atau 9,5 dari jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang memperoleh kategori nilai cukup dengan rentang skor 3 sebanyak 14 siswa atau 33,3 dari keseluruhan
jumlah siswa. Kategori nilai kurang dengan rentang skor 2 diperoleh oleh 15 siswa atau 35,7 dari keseluruhan jumlah siswa, dan ada Sembilan siswa yang
termasuk dalam kategori sangat kurang atau 21,4 dari jumlah keseluruhan siswa. Pada aspek sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku belum ada siswa yang
mencapai kategori skor sangat baik. Bobot skor tes keterampilan bercerita aspek sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku pada tes siklus I secara keseluruhan 194
dengan nilai rata-rata 46,19 dan termasuk dalam kategori kurang. Pada aspek sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku pada tes siklus I
ini sudah banyak siswa yang memperoleh nilai kategori kurang yakni sebanyak 15 siswa Sebanyak 14 siswa yang memperoleh nilai dalam kategori cukup. Siswa
masih merasa grogi, malu, dan takut untuk berbicara di depan umum atau di depan kelompoknya.
6 Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Kenyaringan Suara Volume
Hasil tes dari keterampilan bercerita aspek kenyaringan suara dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini.
102
Tabel 12. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Kenyaringan Suara
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat kurang
1 2
2 4,8
125425x100 =59,5
60 kategori cukup
2. Kurang 2
10 20
23,8 3. Cukup
3 17
51 40,5
4. Baik 4
13 52
30,9 5. Sangat
baik 5
Jumlah 42
125 100
Tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai kategori nilai baik dengan rentang skor 4 sebanyak 13 siswa atau 30,9 dari keseluruhan
jumlah siswa. Terdapat 17 siswa atau 40,5 dari keseluruhan jumlah siswa mencapai kategori cukup dengan rentang skor 3. Kategori kurang dengan rentang
skor 2 diperoleh oleh sepuluh siswa atau 23,8 dari keseluruhan jumlah siswa. Pada aspek kenyaringan suara belum ada siswa yang mencapai kategori skor
sangat baik, tetapi juga ada siswa yang memperoleh nilai sangat kurang. Bobot skor tes keterampilan Bercerita aspek kenyaringan suara pada tes siklus I secara
keseluruhan 125 dengan nilai rata-rata 60 dan termasuk dalam kategori cukup. Kenyaringan suara siswa ketika berbicara bercerita sudah dapat dikatakan cukup
baik.
7 Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Penguasaan Topik
Hasil tes dari keterampilan bercerita aspek penguasaan topik dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini.
103
Tabel 13. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Penguasaan Topik
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat kurang
2 2
4 4,8
2344210x100= 55,71
56 kategori kurang
2. Kurang 4
15 60
35,7 3. Cukup
6 15
90 35,7
4. Baik 8
10 80
23,8 5. Sangat
baik 10
Jumlah 42
234 100
Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat pada aspek penguasaan topik sebanyak 10 siswa atau 23,8 dari keseluruhan jumlah siswa mencapai kategori
nilai baik dengan rentang nilai 4. Kategori cukup dengan rentang nilai 3 dicapai oleh 15 siswa atau 35,7, kategori kurang dengan rentang nilai 2 diperoleh oleh
15 siswa atau 35,7. Pada aspek penguasaan topik ini ini tidak ada siswa yang memperoleh nilai yang termasuk kategori sangat baik. Penilaian aspek
penguasaan topik kurang dikuasai oleh siswa, karena sebanyak 35,7 siswa tidak mencapai kategori nilai baik. Hanya 23,8 saja dari jumlah keseluruhan siswa
yang mencapai kategori nilai baik. Bobot skor tes keterampilan bercerita aspek penguasaan topik pada tes siklus I secara keseluruhan 102 dengan nilai rata-rata
49 dan termasuk dalam kategori kurang. Penguasaan topik pada cerita yang dibawakan saat tes siklus I masih kurang, siswa tidak begitu menguasai topik atau
tema yang mereka bawakan walaupun dengan imajinasi mereka sendiri.
104
8 Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Kelancaran Pengujaran
Hasil tes dari keterampilan bercerita aspek kelancaran pengujaran dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini.
Tabel 14. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Kelancaran Pengujaran
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat kurang
1 9
9 21,4
114425x100 =54,28
54 kategori kurang
2. Kurang 2
6 12
14,3 3. Cukup
3 15
45 35,7
4. Baik 4
12 48
28,6 5. Sangat
baik 5
Jumlah 42
114 100
Dari tabel 14 di atas dapat dilihat bahwa hasil tes keterampilan
bercerita aspek kelancaran pengujaran terdapat 12 siswa atau 28,6 dari jumlah keseluruhan siswa yang mencapai kategori nilai baik dengan rentang skor 4.
Siswa yang mencapai kategori nilai cukup dengan rentang skor 3 diperoleh 15 siswa atau 35,7 dari keseluruhan jumlah siswa. Kategori nilai kurang dengan
rentang skor 2 diperoleh oleh 6 siswa atau 14,3 dari jumlah keseluruhan siswa dan ada sembilan siswa yang termasuk dalam kategori sangat kurang atau 21,4
dari keseluruhan jumlah siswa. Penilaian aspek kelancaran pengujaran kurang dikuasai oleh siswa, karena sebanyak 72,4 siswa tidak mencapai kategori nilai
baik. Bobot skor tes keterampilan bercerita aspek kelancaran pengujaran pada tes siklus I secara keseluruhan 114 dengan nilai rata-rata 54 dan termasuk dalam
105
kategori kurang. Penguasaan aspek kelancaran siswa pada tes siklus ini masih kurang karena dalam pengujaran siswa masih banyak yang belum lancar.
9 Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Pandangan Harus di Arahkan
ke Lawan Bicara
Hasil tes dari keterampilan bercerita aspek pandangan harus di arahkan ke lawan bicara dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini.
Tabel 15. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Pandangan Harus di Arahkan ke Lawan Bicara
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat kurang
1 6
6 14,3
117425x100 =55,71
56 kategori kurang
2. Kurang 2
9 18
21,4 3. Cukup
3 15
45 35,7
4. Baik 4
12 48
28,6 5. Sangat
baik 5
Jumlah 42
117 100
Berdasarkan tabel 15 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai kategori nilai baik dengan rentang skor 4 hanya diperoleh oleh satu
siswa atau 2,5 dari keseluruhan jumlah siswa. Terdapat 19 siswa atau 47,5 dari keseluruhan jumlah siswa mencapai kategori cukup dengan rentang skor 3.
Kategori kurang dengan rentang skor 2 diperoleh oleh 19 siswa atau 47,5 dari keseluruhan jumlah siswa. Pada aspek pandangan harus diarahkan ke lawan bicara
belum ada siswa yang mencapai kategori skor sangat baik, tetapi juga tidak ada
106
siswa yang memperoleh nilai sangat kurang. Bobot skor tes keterampilan Bercerita aspek pandangan harus diarahkan ke lawan bicara pada tes siklus I
secara keseluruhan 117 dengan nilai rata-rata 56 dan termasuk dalam kategori kurang. Kadang-kadang siswa tidak berani memandang orang yang diajak bicara
karena malu dan grogi. Penguasaan aspek pandangan harus diarahkan ke lawan bicara pada tes siklus I masih kurang.
10 Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Gerak-gerik dan Mimik yang
Tepat
Hasil tes dari keterampilan bercerita aspek gerak-gerik dan mimik yang tepat dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini.
Tabel 16. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Gerak-gerik dan Mimik yang Tepat
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat kurang
1 1
1 2,3
129425x100 =61,42
61 kategori cukup
2. Kurang 2
9 18
21,4 3. Cukup
3 18
54 42,9
4. Baik 4
14 56
33,3 5. Sangat
baik 5
Jumlah 42
129 100
Dari tabel 16 di atas dapat dilihat bahwa hasil tes keterampilan
bercerita aspek gerak-gerik dan mimik yang tepat terdapat 14 siswa atau 27,5 dari jumlah keseluruhan siswa yang mencapai kategori nilai baik dengan rentang
107
skor 4. Siswa yang mencapai kategori nilai cukup dengan rentang skor 3 diperoleh 18 siswa atau 42,9 dari keseluruhan jumlah siswa. Kategori nilai kurang dengan
rentang skor 2 diperoleh oleh 9 siswa atau 21,4 dari jumlah keseluruhan siswa dan satu siswa yang memiliki kategori kurang atu 2,3 dari keseluruhan siswa.
Penilaian aspek gerak-gerik dan mimik yang tepat kurang dikuasai oleh siswa, karena sebanyak 6,7 siswa tidak mencapai kategori nilai baik. Bobot skor tes
keterampilan bercerita aspek gerak-gerik dan mimik yang tepat pada tes siklus I secara keseluruhan 129 dengan nilai rata-rata 61 dan termasuk dalam kategori
cukup.
11 Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Relevansi dan Penalaran
Hasil tes dari keterampilan bercerita aspek relevansi dan penalaran dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini.
Tabel 17. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Relevansi dan Penalaran
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat kurang
2 24
48 57,1 1464210x100 = 34,76
35 kategori sangat kurang
2. Kurang 4
8 32
19 3. Cukup
6 7
42 16,7 4. Baik
8 3
24 7,1
5. Sangat baik
10 Jumlah
42 146
100
Dari tabel 17 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai kategori nilai baik dengan rentang skor 4 diperoleh oleh 3 siswa atau 7,1 dari
108
jumlah keseluruhan siswa. Siswa yang memperoleh kategori nilai cukup dengan rentang skor 3 sebanyak 7 siswa atau 16,7 dari keseluruhan jumlah siswa.
Kategori nilai kurang dengan rentang skor 2 diperoleh oleh 8 siswa atau 19 dari keseluruhan jumlah siswa dan 24 siswa yang 57,1. Pada aspek relevansi dan
penalaran belum ada siswa yang mencapai kategori skor sangat baik, tetapi banyak siswa yang memperoleh nilai sangat kurang. Bobot skor tes keterampilan
bercerita aspek relevansi dan penalaran pada tes siklus I secara keseluruhan 146 dengan nilai rata-rata 35 dan termasuk dalam kategori sangat kurang.
12 Hasil Tes Keterampilan Bercerita Pemaparan Isi Pikiran dan Perasaan
Hasil tes dari keterampilan bercerita aspek pemikiran isi, pikiran dan perasaan terhadap informasi yang dibaca dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini.
Tabel 18. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Pemaparan isi, pikiran dan perasaan
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat kurang
2 2284210
x100=54,28 54 kategori
kurang 2. Kurang
4 16
64 38,1
3. Cukup 6
22 132
52,4 4. Baik
8 4
32 9,5
5. Sangat baik
10 Jumlah
42 228
100
Berdasarkan tabel 18 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai kategori nilai baik dengan rentang skor 4 diperoleh oleh empat siswa
109
atau 9,5 dari keseluruhan jumlah siswa. Terdapat 22 siswa atau 52,4 dari keseluruhan jumlah siswa mencapai kategori cukup dengan rentang skor 3.
Kategori kurang dengan rentang skor 2 diperoleh oleh 16 siswa atau 38,1 dari keseluruhan jumlah siswa. Pada aspek pemaparan isi, pikiran dan perasaan belum
ada siswa yang mencapai kategori skor sangat baik, tetapi juga tidak ada siswa yang memperoleh nilai kurang. Bobot skor tes keterampilan bercerita aspek
pemaparan isi, pikiran dan perasaan pada tes siklus I secara keseluruhan 228 dengan nilai rata-rata 54 dan termasuk dalam kategori kurang.
Pada aspek pemaparan isi, pikiran dan perasaan pada tes siklus I ini masih kurang. Siswa sudah dapat memahami sebagian besar percakapan walaupun
kadang-kadang lambat bereaksi karena harus menyusun kalimat yang baik dulu sebelum berbicara.
13 Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Permainan Media Wayang
Kartun
Hasil tes dari keterampilan bercerita aspek permainan media wayang kartun dapat dilihat pada tabel 19 berikut ini.
110
Tabel 19. Hasil Tes Keterampilan Bercerita Aspek Permainan media Wayang Kartun
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot Skor
Rata-rata Nilai
1. Sangat kurang
2 16
32 38,1
1544210 x100=36,67
37 kategori sangat
kurang 2. Kurang
4 17
68 40,5
3. Cukup 6
9 54
21,4 4. Baik
8 5. Sangat
baik 10
Jumlah 42
154 100
Pada tabel 19 di atas dapat dilihat bahwa hasil tes keterampilan
bercerita aspek permainan media wayang kartun siswa yang mencapai kategori nilai cukup dengan rentang skor 3 diperoleh 9 siswa atau 21,4 dari keseluruhan
jumlah siswa. Kategori nilai kurang dengan rentang skor 2 diperoleh oleh 17 siswa atau 40,5 dari jumlah keseluruhan siswa. Ada 16 siswa dalam kategori
sangat kurang atau 38,1 dari jumlah keseluruhan siswa. Penilaian aspek permainan wayang kartun kurang dikuasai oleh siswa, karena sebanyak 78,6
siswa tidak mencapai kategori nilai cukup. Bobot skor tes keterampilan bercerita aspek permainan wayang kartun pada tes siklus I secara keseluruhan 154 dengan
nilai rata-rata 37 dan termasuk dalam kategori sangat kurang. Pada aspek permainan media wayang kartun pada tes siklus I ini siswa sudah dapat bercerita
walaupun wayang kartun tidak dapat mewakili ceritanya, dan gerak wayang sangat sedikit dibandingkan dengan gerak siswa.
111
Dari hasil tes keterampilan bercerita pada siswa kelas VII A SMP Negeri I Kangkung pada umumnya masih rendah. Hasil rata-rata yang diperoleh
pada tes siklus I sebesar dalam kategori kurang dan dalam rentang nilai 40-59. Rendahnya keterampilan bercerita dikerenakan terdapat faktor internal yang ada
dalam diri siswa itu sendiri dan eksternal yang berasal dari luar dari diri siswa. Faktor internal kesulitan siswa dalam bercerita siswa masih gerogi berbicara di
depan umum, siswa tidak biasa bercerita apa yang dipikirkan dan dirasakannya, siswa tidak berani bercerita karena takut dan kesulitan untuk mengungkapkannya.
Faktor ekternal yang menjadi kesulitan siswa bercerita ialah pendekatan mengajar yang digunakan guru masih monoton dan tidak memotivasi siswa agar bersaing
untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan kegiatan bercerita. Berdasarkan hasil tes siklus I yang telah dilakukan, peneliti perlu meningkatkan
keterampilan bercerita dengan menggunakan media pembelajaran wayang kartun.
4.1.2.2 Hasil Nontes siklus I