122
4.1.2.3 Refleksi Siklus I
Berdasarkan prestasi yang dicapai siswa dalam keterampilan bercerita pada umumnya masih kurang karena nilai rata-rata siklus baru mencapai 49,9
dan belum memenuhi target yang ditentukan pada siklus I dan siklus II yaitu sebesar 75. Oleh karena itu, diperlukan sebuah metode pembelajaran yang tepat
agar prestasi dapat ditingkatkan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Untuk siklus I peneliti menggunakan media pembelajaran wayang kartun untuk
memperbaiki prestasi dan keterampilan berbicara siswa. Perolehan nilai tes keterampilan Bercerita pada siklus I pertemuan
pertama rata-rata sebesar 58,75, keterampilan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan kegiatan bercerita media wayang kartun pada siklus I pertemuan
kedua rata-rata meningkat menjadi 63,46 termasuk dalam kategori cukup baik tetapi belum memenuhi target yang ditentukan.
Pada awal pembelajaran dengan wayang kartun tersebut keadaan kurang terkendali. Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama setelah siswa
cukup jelas dengan cara permainan wayang dan cara bercerita yang diberikan guru. Guna mencapai pembelajaran sesuai yang diharapkan guru peneliti, maka
kesulitan-kesulitan tersebut kiranya harus diperbaiki pada siklus II. Hal-hal yang dilakukan guru berkenaan dengan upaya perbaikan untuk
bisa diterapkan pada pembelajaran selanjutnya yaitu: 1 guru memberi motivasi kepada siswa agar siap sebelum pelajaran dimulai dan membuat suasana belajar
yang menyenangkan; 2 guru bersama siswa menentukan topik atau tema yang akan diceritakan; 3 menjelaskan pengaturan waktu dan pengaturan permainan
123
agar semua siswa mendapat giliran bercerita; 4 guru menjelaskan kesalahan- kesalahan dan kekurangan-kekurangan yang dilakukan siswa saat bercerita dan
menjelaskan aspek penilaian yang akan dinilai. Perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa dalam bercerita pada siklus II
nantinya.
4.1.2 Hasil Penelitian siklus II
Pembelajaran siklus II dilaksanakan selama 2 pertemuan yaitu pada
tanggal 13 Juni dan 16 Juni 2009. Pada kegiatan siklus II ini diuraikan tentang
pelaksanaan pembelajaran bercerita dengan menggunakan media wayang kartun yang terdiri atas data tes dan data nontes. Hasil tes meliputi 13 aspek keterampilan
bercerita, dan nontes meliputi observasi, jurnal, wawancara, dokumentasi foto dan dokumentasi video dengan hasil penelitian sebagai berikut.
4.1.2.1 Hasil Data Tes siklus II
Tindakan siklus II dilakukan dua kali pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu kegiatan awal atau pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan akhir atau penutup. Pada pertemuan pertama, pembelajaran diawali dengan pendahuluan, yaitu guru membuka pelajaran dan memberikan
apersepsi tentang materi yang akan dipelajari dan memberitahukan kompetensi yang harus dicapai pada pembelajaran bercerita. Guru menjelaskan mengenai
pembelajaran bercerita media wayang kartun dan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I agar pada siklus II menjadi lebih baik.