57
1. Perencanaan 1. Perencanaan
4. Refleksi 2. Tindakan
2. Tindakan 4. Refleksi
3. Pengamatan 3. Pengamatan
Secara lebih rinci kegiatan-kegiatan tiap siklus penulis sampaikan pada bagian berikut ini:
3.1.1 Proses Pelaksanaan Siklus I
Proses pelaksanaan pada tahap I atau siklus I terdiri ini terdiri atas: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
3.1.1.1 Perencanaan
Tahap perencanaan adalah tahap penyusunan rencana kegiatan dengan menentukan langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk melakukan
penelitian terhadap masalah keterampilan berbicara, khususnya keterampilan bercerita yang tergolong masih rendah. Upaya untuk mengatasi masalah
tersebut yaitu dengan menggunakan media wayang kartun. Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan: 1 menyusun rencana
pembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan dilaksanakan, 2 membuat perangkat pembelajaran, yaitu berupa rencana pelaksanaan pembelajaran dan
Siklus II Siklus I
58
berkolaborasi dengan guru untuk merencanakan Standar Ketuntasan Belajar Minimum SKBM yaitu sebesar 65, 3 menyusun instrumen penelitiaan yang
akan digunakan, yaitu pedoman tes perbuatan, pedoman pengamatan atau observasi, pedoman wawancara, jurnal, sosiometri, dokumentasi foto, dan
dokumentasi video, 6 mempersiapkan materi yang akan diajarkan.
3.1.1.2 Tindakan
Pada tahap ini dilakukan tindakan yang telah disusun dalam rencana pembelajaran. Materi pembelajarannya adalah bercerita, siswa diminta
bercerita sesuai dengan pikiran dan perasaan mereka untuk ditampilkan di depan kelas secara individu dengan menggunakan media wayang kartun yang
sebelumnya siswa buat sendiri. Pada tahap awal pembelajaran siswa diberikan apersepsi untuk mengungkap pengetahuan siswa mengenai kegiatan bercerita.
Kemudian, guru memberikan penguatan dan guru menjelaskan tujuan dalam pembelajaran bercerita dengan media wayang kartun.
Guru menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan bercerita. Kemudian guru menjelaskan tentang tugas siswa. Awalnya, siswa diminta untuk menuangkan
ide-ide mereka kedalam sebuah cerita dengan kerangka pikiran tentang jalannya cerita setelah membuat wayang kartun sesuai imajinasi mereka.
Kemudian, satu per satu siswa yang akan bercerita dengan kerangka cerita yang telah dibuatnya di depan kelas menggunakan media wayang kartun.
Selanjutnya, pada kegiatan bercerita guru memotivasi siswa agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik dan semua siswa terlibat,
59
karena kemampuan bercerita siswa akan dinilai dari kegiatan ini. Guru juga menginformasikan aspek-aspek yang dinilai. Setiap penampilan berakhir guru
memberikan penguatan terhadap hasil cerita yang disajikan. Kemudian, siswa bersama guru mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar pada hari
itu. Namun, sebelum menutup pelajaran guru memberikan reward atau hadiah kepada siswa yang berani tampil bercerita dengan baik di depan kelas. Lalu,
guru menutup pertemuan.
3.1.1.3 Observasi atau Pengamatan
Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Selain menyampaikan materi dan tes perbuatan peneliti juga
mengamati perilaku siswa dalam proses pembelajaran. Pengambilan data dilakukan melalui tes dan nontes.
Pengambilan data nontes dilakukan dengan cara pengamatan atau observasi dengan menggunakan pedoman observasi. Aspek yang diobservasi
adalah antusias siswa dalam membuat wayang kartun, antusias siswa mengemukakan perasaan dan gagasan saat bercerita, antusias siswa
memainkan media wayang kartun, antusias siswa saat mendengarkan penjelasan dari guru, antusias siswa saat bercerita di dalam kelompoknya, dan
antusias siswa dalam pembentukan kelompok. Selain itu data nontes dilakukan dengan cara wawancara, jurnal, dan sosiometri yang dilakukan diluar kegiatan
pembelajaran.
60
Peneliti mencatat siswa yang aktif, siswa yang pasif, siswa yang kurang memperhatikan materi proses pembelajaran mengekspresikan pikiran
dan gagasan. Tahap ini sangat penting dan membutuhkan pengamatan yang teliti karena akan memberikan masukan pada perbaikan siklus selanjutnya.
3.1.1.4 Refleksi
Setelah proses tindakan siklus I berakhir, peneliti melakukan analisis mengenai hasil tes perbuatan, observasi, wawancara, jurnal, sosiometri,
dokumentasi foto, dan dokumentasi video. Hasil analisis tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar keterampilan berbicara siswa, bagaimana
sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dan kendala apa yang ditemui guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil analisis
tersebut dilakukan refleksi yang meliputi: 1 pengungkapan sikap siswa dalam kegiatan belajar mengajar, 2 keterampilan berbicara siswa pada siklus I dan
3 pengungkapan tindakan dan kesesuaian rencana dengan pelaksanaan rencana pembelajaran yang dilakukan peneliti selama proses pembelajaran.
Jika data yang diperoleh menunjukkan sebagian besar siswa tertarik dengan pembelajaran keterampilan bercerita dengan media wayang kartun
maka siswa dianggap telah memahami pembelajaran bercerita. Namun, jika ada siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran perlu ditingkatkan
kedisiplinan dalam proses pembelajaran. Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kelas setelah selesai
melakukan proses tindakan dan pengamatan. Hasil refleksi dijadikan sebagai
61
bahan masukan dalam menetapkan langkah selanjutnya, yaitu pada siklus II. Apabila ada kekurangan dalam siklus I, maka hasil tersebut digunakan sebagai
bahan perbaikan pada siklus II, apabila ada kemajuan, maka akan dipertahankan, ditingkatkan, dan dikembangkan.
Dengan adanya refleksi, maka kesulitan-kesulitan dan permasalahan siswa terhadap pelajaran bercerita dapat diketahui dan selanjutnya
permasalahan tersebut dapatr dicarikan jalan keluar.
3.1.2 Prosedur Tindakan Siklus II