Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

62

D. Teknik Pengumpulan Data

Bagian terpenting dalam sebuah penelitian adalah teknik pengumpulan data, karena tujuan penelitian adalah mendapatkan sekumpulan data. Data dapat dikumpulkan melalui 2 sumber yaitu sumber data primer maupun sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diterima diberikan kepada peneliti. Secara umum teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan triangulasi sugiyono, 2014: 225. Lofland dan Lofland Moleong, 2014: 157 sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata- kata dan tindakan. Sehingga pengumpulan data dilakukan pada natural setting kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi peran serta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Catherine Marshall, Gretchen B. Rossman Sugiyono, 2014: 225 menyatakan bahwa “the fundamental methods relied on by qualitative researches for gathering information are, participation in the setting, direct observation, in depth interviewing, document review”. 1. Wawancara Menurut Sudjana Djam‟an Satori, 2011: 130 wawancara adalah proses pengumpulan data atau informasi melalui tatap muka antara pihak penanya interviewer dengan pihak yang ditanya atau penjawab interviewee. Menurut Esterberg Sugiyono, 2014: 231 mendefinisikan 63 interview sebagai berikut. “ a meeting of two persons to exchange information and idea throught question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar infoemasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang digunakan dalam penelitian adalah wawancara semiterstruktur yang akan menggali data mengenai proses penanaman nilai dan kendala yang dihadapi dalam penanaman nilai tersebut. proses penanaman nilai meliputi kegiatan yang diselenggarakan serta cara yang digunakan untuk menanamakan nilai karakter kepada siswa. Wawancara semiterstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersususn sistematis dan lengkap. Pedoman yang digunakan dalam wawancara hanya garis besar permasalahan yang akan ditanyakan Sugiyono, 2014: 140. 2. Observasi Observasi yang dilakukan di dalam penelitian yaitu untuk mendapatkan data mengenai aktivitas yang dilakukan komponen sekolah dalam proses penanaman nilai- nilai karakter kepada siswa- siswi. Menurut Alwasilah C. Djam‟an dan Aan, 2011: 104 pengamatan atau observasi adalah penelitian atau pengamatan sistematis dan terencana yang diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitas dan reliabilitasnya. M enurut Djam‟an Satori dan Aan Komariah observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang 64 diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian. Sedangkan macam- macam pengumpulan data dalam teknik observasi dibagi menjadi tiga yaitu observasi partisipatif dan non partisipatif, observasi terus terang dan tersamar, dan observasi tak berstruktur Sanafiah Faisal dalam Sugiyono, 2014: 226. Penelitian yang telah dilakukan peneliti menggunakan teknik observasi non partisipatif yaitu peneliti mengamati perilaku subjek dari jauh dan tanpa adanya interaksi. 3. Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya- karya monumental dari seseorang sugiyono, 2014: 240 . dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, life histories, ceritera, biografi, peraturan, dan kebijakan, sedangkan untuk dokumen berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dll. Sugiyono 2014: 240 menyatakan bahwa hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan kredibel apabila didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi, serta didukung oleh foto- foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Pendapat Sugiyono tersebut didukung oleh pendapat dari Schatzman dan Strauss Deddy Mulyana, 2006: 195 yang menegaskan bahwa dokumen historis merupakan hal penting dalam penelitian kualitatif dan sebagai bagian dari metode lapangan. Peneliti dapat menelaah dokumen 65 historis dan sumber- sumber sekunder lainnya, karena kebanyakan situasi yang dikaji mempunyai sejarah dan dokumen- dokumen ini sering menejelaskan sebagian aspek situasi tersebut. Dalam penelitian yang telah dilakukan ini, menggunakan dokumen seperti jadwal pelajaran, jadwal piket, poster yang memuat mengenai nilai- nilai karakter, slogan- slogan, foto- foto kegiatan siswa ataupun kegiatan guru. Dokumen ini sebagai pelengkap dari kegiatan observasi dan juga wawancara.

E. Instrumen Penelitian