13 Menurut Rukiyati 2008: 58 nilai pada hakikatnya adalah sifat atau
kualitas yang melekat pada suatu objek, namun bukan objek itu sendiri yang dinamakan dengan nilai, namun terdapat sifat maupun kualitas dalam objek
tersebut. Dari beberapa pendapat ahli di atas mengenai pengertian nilai, dapat
disimpulkan bahwa nilai itu adalah sesuatu yang abstrak, namun nilai tersebut melekat pada sesuatu objek, dan tetap ada di dalam sistem
masyarakat, yang mana nilai tersebut digunakan manusia untuk sebagai dasar dalam bertindak agar tidak bertentangan dengan dengan nilai yang
diyakini dan yang diketahuinya.
2. Pengertian Karakter
Kertajaya Abdul Majid, 2013 : 11 karakter adalah “ciri khas” yang
dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut ad alah “asli” dan
mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut dan merupakan mesin pendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berujar, dan
merespon sesuatu. Simon Philips Fatchul Mu‟in, 2011: 160 menyatakan bahwa
karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Sejalan dengan
Simon Philips, Darmiyati Zuchdi 2011: 28 karakter adalah ciri khas seseorang dalam cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menjadi
kebiasaan untuk ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari ketika bermasyarakat.
14 Secara umum Doni Koesoema A. 2010: 80 mengemukakan bahwa
karakter sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap sebagai ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber
dari bentukan- bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, juga bawaan sejak lahir.
Dari beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa karakter merupakan landasan seseorang yang mendorong dalam ia befikir
dan bersikap sehingga akan memunculkan suatu tindakan dan kebiasaan yang menjadi ciri khas dari individu tersebut yang membedakan dengan
individu lain. Ciri khas individu tersebut terbentuk dari lingkungan tempat individu melakukan interaksi, misalnya keluarga, maupun linngkungan
masyarakat
3. Nilai- nilai Karakter
Kemendiknas 2011: 8 mengungkapkan bahwa karakter dinilai menurut hubungan manusia dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan
lingkungan, dan bangsa Negara. Hubungan manusia dengan Tuhannya dinilai menurut derajat taqwa
dan sikap religius. Hubungan manusia dengan diri sendiri dinilai berdasarkan sikap jujur, tanggung jawab, bergaya hidup sehat,
disiplin, kerja keras, percaya diri, berjiwa wirausaha, kreatif, inovatif, mandiri, dan mempunyai rasa ingin tahu. Hubungan
manusia dengan sesama dan lingkungannya dinilai berdasarkan sikap sadar hak dan kewajiban, patuh pada peraturan sosial, menghargai
karya orang lain, santun dan demokratis, dan peduli lingkungan sosial dan lingkungan hidup. Sedangkan hubungan manusia dengan
bangsa dan Negara dinilai berdasarkan sikap nasionalisme dan menghargai keberagaman dan pemahaman terhadap budaya dan
ekonomi.
15 Adapun Sukamto Masnur Muslich, 2011: 79 nilai- nilai yang perlu
diajarkan kepada anak ada 12 nilai. 12 nilai tersebut adalah: 1 Kejujuran, 2 loyalitas dan dapat diandalkan, 3 hormat, 4 cinta, 5 ketidak egoisan dan
sensitifitas, 6 baik hati dan pertemanan, 7 keberanian, 8 kedamaian, 9 mandiri dan potensial, 10 disiplin diri dan moderasi, 11 kesetiaan dan
kemurnian, 12 keadilan dan kasih sayang. Kementerian Pendidikan Nasional telah merumuskan 18 nilai pilar
yang akan ditanamkan dalam diri peserta didik sebagai upaya untuk membangun karakter. 18 nilai karakter tersebut telah disesuaikan dengan
kaidah- kaidah ilmu pendidikan secara umum, sehingga lebih implementatif untuk diterapkan dalam praksis pendidikan di sekolah.
Berikut ini akan dikemukakan 18 nilai karakter versi Kemendiknas sebagaimana tertuang dalam buku Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa yang disusun Kemendiknas Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, 2010: 7- 10.
Tabel 1. 18 Nilai Karakter Kemendiknas No
Nilai- Nilai dalam pendidikan Karakter
Deskripsi 1.
Religius ketaatan
dan kepatuhan
dalam memahami dan melaksanakan ajaran
agama yang dianut, termasuk dalam hal ini adalah sikap toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dan berdampingan.
2. Jujur
sikap dan
perilaku yang
mencerminkan kesatuan
antara pengetahuan,
perkataan, dan
perbuatan mengetahui yang benar, mengatakan
yang benar
dan melakukan yang benar, sehingga
menjadikan orang yang bersangkutan
16 sebagai
pribadi yang
dapat dipercaya.
3. Toleransi
sikap dan
perilaku yang
mencerminkan penghargaan terhadap perbedaan
agama, aliran
kepercayaan, suku, adat, bahasa, ras, etnis, pendapat, dan hal- hal lain
yang berbeda dengan dirinya secara sadar dan terbuka, serta dapat hidup
tenang di tengah perbedaan tersebut.
4. Disiplin
kebiasaan dan
tindakan yang
konsisten terhadap segala bentuk peraturan atau tata tertib yang
berlaku
5. Kerja keras
perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh- sungguh dalam
menyelesaikan tugas, permasalahan, pekerjaan, dan lain- lain dengan
sebaik- baiknya.
6. Kreatif
sikap dan
perilaku yang
mencerminkan inovasi
dalam berbagai segi dalam memecahkan
masalah, sehingga
selalu menemukan cara- cara, bahkan hasil-
hasil baru yang lebih baik dari sebelumnya.
7. Mandiri
sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan berbagai
tugas maupun persoalan. Namun hal ini
bukan berarti tidak boleh kerja sama secara kolaboratif, malainkan tidak
boleh
melemparkan tugas
dan tanggung jawab kepada orang lain.
8. Demokratis
sikap dan
cara berpikir
yang mencerminkan persamaan hak dan
kewajiban secara adil dan merata antara dirinya dengan orang lain.
9. Rasa ingin tahu
cara berpikir, sikap dan perilaku yang mencerminkan penasaran dan
keingintahuan terhadap segala hal yang dilihat, didengar, dan dipelajari
secara lebih mendalam.
10. Semangat kebangsaan atau nasionalisme
sikap dan
tindakan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan
17 pribadi atau individu dan golongan.
11. Cinta tanah air Sikap
dan perilaku
yang mencerminkan rasa bangga, setia,
peduli dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi,
politik dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawaran
bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri.
12. Menghargai prestasi sikap terbuka terhadap prestasi orang
lain dan mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat
berprestasi yang lebih tinggi.
13. Komunikatif senang bersahabat atau proaktif,
yakni sikap dan tindakan terbuka terhadap
orang lain
melalui komunikasi yang santun sehingga
tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan baik.
14. Cinta damai perilaku yang mencerminkan suasana
damai, aman, tenang, nyaman atas kehadiran dirinya dalam komunitas
atau masyarakat tertentu.
15. Gemar membaca kebiasaan dengan tanpa paksaan
untuk menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagai
informasi,
baik buku,
jurnal, majalah, koran, dan sebagainya,
sehingga menimbulkan kebijakan bagi dirinya.
16 Peduli lingkungan
sikap dan tindakan selalu berupaya menjaga
dan melestarikan
lingkungan sekitar. 17. Peduli sosial
sikap dan
perbuatan yang
mencerminkan kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang
membutuhkan.
18. Tanggung jawab sikap dan perilaku seseorang dalam
melaksanakan tugas
dan kewajibannya.
Dari nilai- nilai karakter yang dikemukaan oleh kedua ahli di atas dan oleh Kemendikbud dapat terlihat bahwa nilai- nilai yang disusun
tampaknya tidak jauh berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, hanya
18 saja dari Kemendikbud lebih dijabarkan kembali menjadi 18 nilai- nilai
karakter. Beberapa nilai di atas dapat dijadikan pihak sekolah sebagai nilai
utama yang perlu ditanamkan kepada siswa- siswi sekolah dasar sesuai dengan situasi dan kondisi yang terdapat di lapangan, karena tentunya
sekolah satu dengan sekolah yang lainnya memilki nilai yang berbeda yang ditanamkan kepada siswa- siswinya.
4. Tujuan penanaman karakter