158
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Kepala sekolah menyatakan bahwa kepala sekolah selalu menghimbau guru dengan memberikan sosialisasi agar bapak ibu
guru dalam membuat RPP harus mencantumkan nilai karakter yang akan ditanmakn kepada siswa. Nilai karakter yang ada di dalam RPP
tentunya sama persis dengan apa yang ada di dalam silabus. Namun dalam penyampaiannya nilai tersebut disesuaikan dengan SK dan KD
pembelajaran saat itu. Pernyataan dari kepala sekolah tersebut diperkuat dengan pernyataan yang diutarakan oleh guru, sebagai
berikut. A
s menjawab, “sudah, sama seperti silabus. Kan RPP penjabaran dari silabus.”, Dr mengungkapkan, “ada, sama
dengan silabus mbak harus berkaitan.”, dan Wr menyatakan, “Ada tapi belum saya print, Religious, kerjasama, kepedulian,
kreatifitas ada, ingin tahu ju ga ada.”
Hasil dokumentasi nilai karakter yang tercantum di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP terdapat pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia, matematika, dan juga IPA. Untuk lebih jelasnya mengenai nilai apa saja yang sudah dicantumkan ke dalam RPP dapat
dilihat dibagian tabel di bawah ini. Tabel 24. mata pelajaran yang mencantumkan nilai karakter dalam RPP
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Matematika IPA
Kreatif Aktif, teliti,
Berani Kerjasama
Kritis, kerja keras Saling menghargai
Berani menyampaikan
pendapat Rasa ingin tahu,
bersahabat.
Komunikatif Tekun, tanggung
jawab,
159
3. Proses Pembelajaran
Kepala sekolah selalu menghimbau kepada bapak ibu guru untuk selalu menyisipkan nilai karakter dalam setiap proses pembelajaran, jadi
guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada siswa tetapi juga mendidik. Dengan begitu, akan memberikan pengaruh terhadap keperibadian yang
terdapat di dalam diri siswa. Pernyataan dari kepala sekolah tersebut didukung dengan keterangan yang diberikan oleh guru terkait dengan
penyisipan nilai dalam proses pembelajaran. As mengungkapkan, “Ya, tidak melulu materi mbak, contohnya
saling menghargai mbak kan kalau di sini masih ada anak yang suka ejek-
ejekan, selebihnya ya melihat kondisi saja.” Selain As, pada tanggal 29 April 2016 Dr juga memberikan keterangan, “Ya,
pasti itu mbak, Disesuaikan dengan kondisi saja mbak biasanya.”, dan Wr mengatakan, “Ya, selalu mbak, kalau bahasa inggris
biasanya hidden kurikulum jadi kita sisipkan dalam kegiatan- kegiatan menyanyi gitu. Kalau metode khusus paling cuma
pembiasaan aja mbak, disiplin, kerjasama, religius, ya tergantung
suasananya mbak bisa dimasukkan nilai apa saja.” Hasil wawancara dengan guru, diperkuat dengan hasil wawancara
dengan siswa saat peneliti mengajukan pertanyaan apakah guru selalu menyisipkan nilai karakter dalam pembelajaran? Berikut keterangan dari
siswa. Pada tanggal 20 April 2016 Rt menjawab, “iya, Biasanya kalau
ada yang nakal apa bohong ditulis gitu mbak.”, Ky, “selalu, menasehati kalau ada yang salah.”, Al, “iya, biasanya kalau
misalnya ngeyel g itu ditegur sama bu guru.” pada tanggal 21
April 2016 Ji menjawab, “iya, menasehati, terus kalau ada yang nakal dihukum, kalau ada yang ngece orang tua suruh buat surat
terus suruh tanda tangan.”, Ad menyatakan, “iya, biasanya cuma menasehati.”, So menjawab, “iya, dinasehati kalau ada yang
nakal, sama kalau tidak mengerjakan tapi dikerjain itu kalau gurunya tau marah terus dihukum suruh ngerjain sendiri
biasanya.”
160 Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah,
guru, dan juga siswa terkait dengan penanaman nilai karakter, didukung pula dengan hasil observasi sebagai berikut. Hampir setiap kali
melakukan proses pembelajaran, guru selalu menanamkan nilai karakter kepada siswa. Nilai karakter yang biasa disisipkan adalah nilai cinta
damai, toleransi, kejujuran, peduli lingkungan, tanggung jawab, dan sopan santun. Namun pada tanggal 29 April 2016 dan tanggal 2 Mei
melalui proses pembelajaran tidak terlihat guru menyisipkan nilai karakter kepada siswa. Cara yang dilakukan guru untuk menyisipkan
nilai melalui pembelajaran adalah dengan mengkaitkan materi yang dibahas dengan kehidupan nyata sehari- hari, selain itu melalui nasehat,
teguran, dan juga kegiatan dalam proses pembelajaran seperti melalui cerita dongeng yang dikiatkan dengan materi.
Untuk proses pembelajaran, dalam aturan disiplin siswa yang dipasang di kelas dinyatakan bahwa siswa harus mengikuti semua
kegiatan belajar dengan baik dan aktif. Tata tertib yang tertulis menyebutkan pula bahwa siswa harus berdoa sebelum dan selesai
pembelajaran. Hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dapat disimpulkan
bahwa guru sudah memasukkan nilai- nilai karakter ke dalam silabus dan RPP. Kemudian nilai yang terdapat di silabus maupun RPP disampaikan
kepada siswa melalui proses pembelajaran. Cara yang dilakukan guru untuk menyisipkan nilai melalui pembelajaran adalah dengan
161 mengakaitkan materi yang dibahas dengan kehidupan nyata sehari- hari,
selain itu melalui nasehat, teguran, dan juga kegiatan dalam proses pembelajaran seperti berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran,
pemberian tugas, dan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. Sedangkan untuk pembiasaan karakter yang dilakukan secara khusus
yang berbentuk program memang masih belum ada.
3. Pembahasan