40 3
pengembangan diri yang meliputi: a.
keteladanan  misalnya  berpakaian  rapi,  mentaati  tata  tertib, berlaku disiplin, penuh
kasih sayang kegiatan b.
kegiatan  spontan  misalanya  penggalangan  dana,  menjenguk teman yang sakit, dll.
c. teguran  contohnya  guru  memperingatkan  siswa  apabila
melihat perilaku yang tidak terpuji. d.
pengkondisian  seperti:  penyediaan  slogan,  tempat  sampah, toilet  yang  bersih,  menata  alat-  alat  belajar  dan  juga
menyediakan tempat untuk meletakkan alat- alat belajar.
7. Tahapan Perkembangan Karakter
Menurut  Lickona  Zubaedi,  2004:  7-8  jika  pendidikan  karakter ingin  berjalan  dengan  baik,  maka  tentunya  harus  melibatkan  3  aspek  yang
saling berkaitan. Aspek tersebut adalah: a.
Pengetahuan Moral Moral Knowing Pengetahuan  moral  berhubungan  dengan  seorang  individu
mengetahui  suatu  nilai,  yang  mana  nilai  tersebut  dijabarkan  ke  dalam  5 sub  komponen,  antara  lain:  1  moral  awareness  kesadaran  moral,  2
knowing  moral  values  pengetahuan  mengenai  nilai-  nilai  moral,  3 perspective-  taking  memahami  sudut  pandang  lain  pandangan  ke
depan,  4  moral  reasoning  penalaran  moral,  5  decision    making membuat keputusan, 6  self
– knowledge pengetahuan diri.
41 b.
Sikap moral Moral Feeling Sikap  moral  juga  dijabarkan  ke  dalam  6  sub  komponen,  antara
lain:  1  Conscience  nurani,  2  Self-  esteem  harga  diri,  3  emphaty empati,  4  loving  the  good  cinta  kebaikan,  5  self-  control  control
diri, 6 humility rendah hati. kata hati, rasa percaya diri, empati, cinta kebaikan, pengendalian diri, dan kerendahan hati.
c. Perilaku moral Moral Action
Moral action dijabarkan ke dalam 3 sub komponen, antara lain: 1 competence  kompetensi,  2  Will  keinginan,  3  habit  kebiasaan.
Menurut  Kemendiknas  dalam  jurnalnya  Policy  Brief  edisi  4  2011:  8 menyebutkan  bahwa  tahapan  pembentukan  karakter  melalui  6  tahapan
yang digambarkan melalui bagan di bawah ini:
Gambar1. Tahapan Pembentukan Karakter Keterangan dari bagan:
1. Tahapan mengetahui
2. Tahapan memahami
3. Tahapan membiasakan
4. Tahapan meyakini
5. Tahapan melakukan sesuai dengan 1, 2, 3, 4
6 5
4 3
2 1
42 6.
Tahapan mempertahankan. Melalui  kedua  pendapat  di  atas  baik  dari  Lickona  maupun
menurut  Kemendiknas  dapat  ditarik  sebuah  kesimpulan  bahwa  tahapan perkembangan  moral  yang  diungkapkan  kedua  ahli  hampir  memiliki
kesamaan yaitu tahap pertama adalah tahapan pengetahuan mengetahui, tahapan yang kedua yaitu sikap moral yang mana sikap moral ini adalah
tahap dimana seseorang sudah memahami mengenai nilai- nilai kebaikan yang  harus  ada  dikembangkan  di  dalam  dirinya.  Tahap  ketiga  adalah
tahap  dimana  seseorang  sudah  mulai  membiasakan  menerapkan  nilai dalam  kehidupannya,  karena  seseorang  sudah  membiasakan  untuk
menerapkan nilai tersebut dalam kehidupannya, maka seseorang tersebut meyakini  bahwa  apa  yang  dilakukannya  itu  benar  sehingaa  ia  akan
berusaha untuk mempertahankan apa yang telah ia lakukan.
B. Komponen- komponen dalam Penanaman Nilai- Nilai Karakter
Peterson  dan  Deal  Darmiyati  Zuchdi,  2011:  148  menyatakan  bahwa masing-  masing  komponen  sekolah  memainkan  peran  yang  berbeda-  beda.
Mereka  bertanggung  jawab  terhadap  kelangsungan  struktur  dan  kegiatan- kegiatan  sekolah,  berbagai  prosedur  dan  kebijakan,  program-  program  dan
sumberdaya,  serta  standar  dan  aturan  yang  berlaku  di  sekolah.  Mereka  juga memainkan peran yang pokok dalam membentuk budaya sekolah dengan cara
mengkomunikasikan visi dan misi sekolah, mengartikulasikan, dan memelihara nilai, norma, dan kebiasaan- kebiasaan positif, serta menghargai setiap capaian
yang diperoleh warga sekolah.