35 lomba- lomba yang dapat menumbuhkan nilai karakter peserta didik,
contohnya lomba kesenian, lomba kebersihan, lomba pidato, dll, dan ketiga melalui kegiatan luar sekolah seperti ekstrakurikuler yang terdapat
di sekolah maupun kegiatan yang berlangsung di luar sekolah misalnya saja berkunjung ke tempat- tempat bersejarah.
c. Penanaman Nilai Karakter Melalui Pengembangan Diri
Strategi yang dapat digunakan dalam pendidikan karakter yang didalamnya terdapat penanaman nilai serta erat kaitannya dengan
pengembangan diri, Masnur Muslich 2010: 175- 177 mengungkapkan ada 2 strategi yang dapat diterapkan yaitu: 1 pengintegrasian dalam
kehidupan sehari- hari, 2 pengintegrasian dalam kegiatan yang diprogramkan.
1. Pengintegrasian dalam kegiatan sehari- hari
Pelaksanaan strategi
penanaman nilai
karakter melalui
pengembangan diri ini dapat dilakukan melalui cara berikut: a.
Keteladanan contoh Masnur Muslich 2010: 175 mengatakan bahwa kegiatan
pemberian contoh teladan bisa dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah, staf administrasi di sekolah yang dapat dijadikan sebagai
model. Contoh dari keteladanan menurut Masnur Muslich adalah taat terhadap peraturan di sekolah dan disiplin,
Sejalan dengan pendapat di atas, Novan Ardy 2012: 84 keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga
36 kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap
tindakan-tindakan yang baik, sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Keteladanan ini dapat
ditunjukkan melalui nilai disiplin kehadiran guru yang lebih awal daripada peserta didik, kebersihan, kerapian, kasih sayang,
kesopanan, perhatian, jujur, kerja keras, dan percaya diri. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
keteladanan adalah tindakan yang dilakukan oleh tokoh yang dijadikan panutan, sehingga diharapkan dapat memberi pengaruh
yang positif terhadap peserta didik. Beberapa cara yang dapat dilakukan melalui keteladanan adalah datang tepat waktu, memakai
pakaian rapi, menjaga kesopanan, penuh kasih sayang terhadap peserta didik, percaya diri, dan selalu bekerja keras.
b. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilaksanakan secara spontan pada waktu itu juga. Contoh dari kegiatan spontan adalah
menjenguk teman yang sedang sakit, mengumpulkan sumbangan untuk masyarakat yang terkena musibah Masnur Muslich 2012:
176. Hal lain diungkapkan oleh Agus Wibowo 2012: 84 bahwa
kegiatan spontan misalnya ketika ada peserta didik yang membuang sampah tidak pada tempatnya, berpakaian tidak rapi,
dan berlaku tidak sopan, maka guru atau tenaga kependidikan
37 lainnya segera mengoreksi kesalahan yang dilakukan oleh peserta
didik tersebut. selain itu apabila terdapat perilaku baik harus diberikan respon pada saat itu juga, misalnya dengan memberikan
pujian. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
spontan ini adalah kegiatan yang dilakukan tanpa adanya suatu perencanaan dan dilaksanakan pada saat itu juga. Contoh dari
kegiatan spontan adalah mengumpulkan dana atau sumbangan, menjenguk teman yang sakit, mengoreksi perilaku- perilaku siswa,
dan memberikan pujian terhadap siswa. c.
Teguran Guru mengingatkan peserta didik agar dapat bertindak sesuai
dengan nilai yang baik, dan teguran ini juga bertujuan agar peserta didik dapat mengubah tingkah lakunya. Contoh dari kegiatan
teguran yang dapat dilakukan oleh pendidik misalnya ketika ada siswa yang perbuatannya menyimpang, anak tersebut diberi nasehat
agar dapat memperbaiki perbuatan yang tidak baik yang ia lakukan. d.
Pengkondisian lingkungan Zubaidi 2011: 182 mengungkapkan bahwa lingkungan
adalah salah satu aspek yang memberikan saham dalam terbentuknya corak pemikiran, sikap dan tingkah laku seseorang,
dimana orang tersebut hidup.
38 Sedangkan Masnur Muslich 2012: 177 mengungkapkan
bahwa penataan lingkungan sekolah sedemikian rupa dengan cara penyediaan sarana prasarana agar tercipta kondisi yang dapat
mendukung terlaksananya pendidikan karakter Contoh dari pengkondisian lingkungan seperti: penyediaan tempat sampah,
toilet yang bersih, dan poster kata- kata bijak yang terdapat di luar kelas maupun di dalam kelas. Agus Wibowo memberi contoh
pengkondisian adalah penaataan alat- alat belajar dan menyediakan tempatnya sehingga sekolah terlihat rapi dan tertata.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengkondisian dapat dilakukan dengan cara penyediaan slogan,
tempat sampah, toilet yang bersih, menata alat- alat belajar dan juga menyediakan tempat untuk meletakkan alat- alat belajar.
2. Kegiatan yang diprogramkan