Bentuk-Bentuk Modal Sosial Jaringan

17 sosial-sebagai-modal-dasar-dalam-pemberdayaan-masyarakat, diakses pada tanggal 29 Januari 2014 Pukul 17.20 Wib.

2.3 Bentuk-Bentuk Modal Sosial

Fungsi yang diidentifikasi dengan konsep “modal sosial” adalah nilai aspek- aspek struktur sosial bagi para pelaku, sebagai sumber yang dapat digunakan oleh para pelaku untuk merealisasikan kepentingannya. Dengan mengidentifikasi fungsi beberapa aspek struktur sosial ini, konsep modal sosial membantu menjelaskan hasil-hasil berbeda di tingkat pelaku individual dan melakukan transisi mikro ke makro tanpa memperluas detail-detail struktur sosial yang melangsungkan transisi tersebut. Bentuk-bentuk modal sosial menurut Coleman 2008 : 375 adalah : 1. Kewajiban dan ekspektasi Struktur kewajiban obligations, ekspektasi dan kepercayaan. Dalam konteks ini, bentuk modal sosial tergantung dari dua elemen kunci : kepercayaan dari lingkungan sosial dan perluasan aktual kewajiban yang sudah dipenuhi obligation held. Dari perspektif ini, individu yang bermukim dalam struktur sosial dengan saling kepecayaan tinggi memiliki modal sosial yang lebih baik daripada situasi sebaliknya. 2. Potensi Informasi Informasi sangatlah penting sebagai basis tindakan. Tetapi harus disadari bahwa informai itu mahal, tidak gratis. Pada level yang paling minimum dimana ini Universitas Sumatera Utara 18 perlu mendapatkan perhatian, informsi selalu terbatas. Tentu saja, individu yang memiliki jaringan lebih luas akan lebih mudah dan murah untuk memperoleh informasi, sehingga bisa dikatakan modal sosialnya tinggi demikian pula sebaliknya. 3. Norma dan Sanksi Efektif Norma dalam sebuah komunitas yang mendukung individu untuk memperoleh prestasi ashievement tentu saja bisa digolongkan sebagi bentuk modal sosial yang sangat penting. Contoh lainnya, norma yang berlaku secara kuat dan efektif dalam sebuah komunitas yang bisa memengaruhi orang-orang muda, mempunyai potensi untuk mendidik generasi muda tersebut memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Berdasarkan fakta dilapangan, dapat kita kenali beberapa modal sosial. Tiga bentuk modal sosial diantaranya yang paling dominan, yaitu :

a. Jaringan

Jaringan menurut M.Z.Lawang dalam Damsar, 2009 : 157 merupakan terjemahan dari network, yang berasal dari dua suku kata yaitu net dan work. Net diterjemahkan kedalam bahasa sebagai jaring, yaitu tenunan sepereti jala, terdiri dari banyak ikatan antar simpul yang saling berhubungan antar satu sama lain. Sedangkan kata work bermakna sebagai kerja. Gabungan kata net dan work sehingga menjadi network yang penekannya terletak pada kerja bukan pada jaring. Sedangkan sosial dimengerti sebagai sesuatu yang dikaitkan atau dihubungkan dengan orang lain atau menunjukkan pada makna subjektif yang mempertimbangkan perilaku atau tindakan orang lain yang berkaitan dengan pemaknaan tersebut. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa studi jaringan Universitas Sumatera Utara 19 sosial melihat hubungan antara individu yang memiliki makna subyektif yang berhubungan atau dikaitkan dengan sesuatu sebagai simpul dan ikatan. Suatu ciri khas teori jaringan adalah pemusatan pada struktur mikro hingga makro. Artinya, bagi teori jaringan, aktor mungkin saja individu wellman dan Wortley, 1990, tetapi mungkin pula kelompok, perusahaan Baker,1990; Clawson, Neustadlt, dan Bearden, 1968; Mizruchi dan Koenig, 1986 dan masyarakat. Hubungan dapat terjadi ditingkat struktur sosial skala luas maupun ditingkat yang lebih mikroskopik Ritzer, 2008 : 383.

b. Norma

Dokumen yang terkait

Tradisi Rantangan Sebagai Modal Sosial di Kalangan Suku Jawa (Studi Kasus di Desa Urung Pane, Kabupaten Asahan)

2 76 89

Potensi Modal Sosial Buruh Bangunan (Studi Deskriptif Pada Buruh Bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)

1 66 120

Komunikasi Antarbudaya Etnis Tionghoa Dan Pribumi Di Komplek Puri Katelia Indah Di Kecamatan Medan Johor Kota Medan

10 119 99

Perbedaan Self-Efficacy Antara Siswa Etnis Tionghoa Dan Non Tionghoa Di SMA Mayoritas Etnis Tionghoa (Studi Kasus SMA Sutomo 1 Medan)

0 97 73

Motif Etnis Tionghoa Bekerja sebagai Pegawai Negeri Studi Kasus pada PNS dan Polisi di Sumatera Utara)

1 45 135

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Pemberdayaan Ekonomi Lemah (Studi Deskriptif Penggunaan Dana Badan Amil Zakat, Infaq, Sedekah Lembaga Pos Keadilan Peduli Umat di Kota Medan)

1 86 63

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union (Studi deskriptif mengenai Kopdit/CU Cinta Kasih di Pulo Brayan, Medan)

3 99 107

Komunikasi Antarbudaya di Kalangan Mahasiswa (Identitas Etnis Mahasiswa Etnis Tionghoa dalam Kompetensi Komunikasi dengan Mahasiswa Pribumi di Kalangan Mahasiswa Fakultas Teknik stambuk 2009 dan 2010 Universitas Sumatera Utara).

5 75 211

Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa (Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun)

0 56 88

Orientasi Nilai Keluarga Etnis Tionghoa Yang Menitipkan Orangtua di Panti Jompo (Studi Deskriptif Pada Keluarga Etnis Tionghoa Yang Menitipkan Orangtuanya di Panti Jompo Karya Kasih Medan)

29 227 96