37
sejenis pohon di rawa-rawa yang biasanya disebut : pohon api-api. Dimana saat itu perairan Bagansiapiapi terdapat banyak sekali tempatalat penangkapan ikan dan
rawa-rawa yang tumbuh oleh pohon api-api.
4.1.2 Keadaan Geografis Wilayah
Selain menjadi Ibu Kota Kabupaten Rokan Hilir, Bagansiapiapi juga menjadi ibu kota dari Kecamatan Bangko. Secara geografis, Bagansiapiapi terletak di Pulau
Sumatera pada titik koordinat 2,1578° Lintang Utara 2° 9 28.08 N dan 100,8163°
Bujur Timur 100° 48 58.68 E. Secara administratif, Bagansiapiapi memiliki
batas-batas wilayah sebagai berikut : • Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sinaboi
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batu Hampar • Sebelah Timur berbatasan dengan Bukit Kapur Kota Dumai
• Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Malaka. Bagansiapiapi atau Kecamatan Bangko memiliki luas wilayah 475.26 km
2
dan memiliki 5 Kelurahan dan 10 Desa, yaitu : Kelurahan : Bagan Kota, Bagan Hulu, Bagan Barat, Bagan Punak dan Bagan
Timur. Desa : Labuhan Tangga Besar, Labuhan Tangga Kecil, Bagan Jawa, Parit
Aman, Labuhan Tangga Baru, Bagan Jawa Pesisir, Serusa, Labuhan Tangga Hilir, Bagan Punak Meranti dan Bagan Punak Pesisir.
Universitas Sumatera Utara
38
Bagansiapiapi termasuk beriklim tropis, dengan jumlah curah hujan 2.710 mmtahun dan temperatur udaranya berkisar pada 24º-32 °C. Musim kemarau
biasanya terjadi pada bulan Februari sampai dengan bulan Agustus. Sementara musim hujan terjadi pada bulan September sampai dengan Januari.
4.1.3 Perhubungan, Sarana dan Prasarana Transportasi
Bagansiapiapi dapat diakses dengan mudah dari berbagai kota dengan menggunakan beragam moda transportasi, baik darat maupun laut. Dari ibu kota
Provinsi Riau, Pekanbaru dibutuhkan 6-7 jam perjalanan darat dengan jarak tempuh +- 350 km. Sementara dari ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Medan, dibutuhkan
10-12 jam perjalanan darat melalui Lintas Timur Sumatera. Dari Kota Dumai hanya
dibutuhkan waktu tempuh 2-3 jam melalui jalan darat.
Pembangunan Jembatan Jumrah yang membentang di atas Sungai Rokan, yang menjadi urat nadi jalan lintas Bagansiapiapi-Ujung Tanjung, merupakan
tonggak terbukanya akses jalan darat menuju Bagansiapiapi sekaligus membebaskan Bagansiapiapi dari keterisoliran pada masa lalu yang hanya bisa
diakses melalui jalur laut. Bayangkan untuk mencapai Kota Pekanbaru, warga Bagansiapiapi harus menumpang kapal ke Kota Dumai dulu selama satu malam
sekitar 12 jam. Begitu juga jika akan bepergian ke Kota Medan, harus naik kapal dulu selama satu malam juga ke Kota Tanjung Balai Asahan.
Jembatan Pedamaran I dan II yang sedang dibangun saat ini merupakan jembatan kembar yang akan menghubungkan daerah pesisir Bagansiapiapi dengan
pesisir Kecamatan Bangko Pusako, Kecamatan Bagan Sinembah, Kecamatan
Universitas Sumatera Utara
39
Kubudan Kecamatan Pasir Limau Kapas, dengan melewati pulau di tengah- tengahnya yaitu Pulau Pedamaran.Jembatan ini memiliki arti yang sangat penting
bagi Bagansiapiapi dan daerah sekitarnya karena akan memperpendek jarak tempuh ke berbagai daerah di bagian Utara Rokan Hilir, seperti Bagan Batu, Kubu dan
Panipahan. Begitu juga perjalanan darat ke Medan yang biasa ditempuh dalam waktu sekitar 10-12 jam, akan dapat dipersingkat menjadi kurang dari 10
jam.Dengan demikian, Jembatan Pedamaran diharapkan akan membuka isolasi sejumlah daerah di pesisir Barat Laut Rokan Hilir. Proyek ini akan menghubungkan
kota Panipahan sampai ke Dumai melalui Bagansiapiapi.
Pembangunan Jalan Lintas Bagansiapiapi-Sinaboi sampai sekarang ini terus dibenahi dan ditingkatkan. Selain itu, jika rencana pembangunan jalan lintas
Sinaboi-Dumai selesai dikerjakan, maka akan menjadi jalur alternatif Jalan Lintas Bagansiapiapi-Dumai. Jalan Lintas Sinaboi-Dumai nantinya bisa mempersingkat
jarak tempuh, di mana dari Bagansiapiapi-Sinaboi hingga masuk ke Dumai hanya sekitar 78 km. Diharapkan pembangunan jalan lintas pesisir Timur Kabupaten
Rokan Hilir-Kota Dumai mulai dari Bagansiapiapi-Sinaboi-Dumai akan mampu meningkatkan perekonomian, karena jalan lintas ini memiliki peranan yang cukup
strategis yang menjadikan Dumai bisa diakses dari berbagai isi.
Sedangkan melalui jalur laut, rute yang dilayani dewasa ini adalah Bagansiapiapi-Panipahan dan Bagansiapiapi-Pulau Halang. Sementara rute
Bagansiapiapi-Kota Tanjung Balai Asahan dan Bagansiapiapi-Kota Dumai sudah tidak tersedia lagi sejak dibukanya akses jalan darat. Pelabuhan laut yang akan
Universitas Sumatera Utara
40
digunakan untuk terminal kargo dan penumpang juga akan dibangun di pesisir Sungai Rokan di kawasan perkantoran Batu Enam Bagansiapiapi. Pembangunan
pelabuhan laut ini diharapkan dapat merangsang masuknya investor ke Kabupaten Rokan Hilir untuk menanamkan modalnya di daerah yang kaya akan migas, ikan,
hasil pertanian serta perkebunan setelah melihat tersedianya berbagai sarana dan prasarana di Kabupaten yang berjuluk Negeri Seribu Kubah ini.
4.1.4 Kependudukan