Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data

27 konseptualisasi dan menghasilkan pembentukan skema-skema klasifikasi Ulber, 2009 : 27.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Adapun yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian di lokasi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagansiapiapi merupakan darah pesisir dengan hasil laut yang banyak dan pernah menjadi daerah penghasil ikan terbanyak di Indonesia. 2. Bagansiapiapi merupakan daerah yang mayoritasnya adalah Etnis Tionghoa dan disini pula terdapat sekelompok Etnis Tionghoa yang bekerja sebagai nelayan. 3.3 Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis Unit analisis adalah hal-hal yang diperhitungkan menjadi subyek penelitian atau unsur yang menjadi fokus penelitian Bungin, 2007 : 76. Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah seluruh Etnis Tionghoa yang bekerja sebagai nelayan yang bertempat tinggal di Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

3.3.2 Informan

Informan adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi dalam melakukan penelitian. Informasi penelitian adalah subyek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian Bungin, 2007 :76. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini Universitas Sumatera Utara 28 adalah masyarakat nelayan etnis Tionghoa di Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir Riau dengan kriteria sebagai berikut : 1. Nelayan Etnis Tionghoa yang sudah bekerja sebagai nelayan selama minimal 1 tahun. Alasannya karena nelayan yang sudah bekerja lebih dari satu tahun telah menjadikan nelayan sebagai pekerjaan tetap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun jumlah informan yang diwawancari adalah delapan orang. 2. Nelayan Etnis Tionghoa dengan kriteria usia diatas 25 tahun. Alasannya karena pada usia ini, mereka sudah dewasa dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap keluarga serta sudah mengerti cara bekerjasama dan menjalin hubungan saling percaya dengan orang lain ataupun nelayan lainnya.Adapun jumlah informan yang diwawancari adalah delapan orang.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :

A. Teknik Pengumpulan Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari lapangan oleh peneliti. Adapun cara memperoleh data primer adalah :

1. Wawancara Mendalam

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam. Wawancara terhadap informan yang sifatnya terbuka dan dalam konteks yang formal, hal ini dimaksudkan agar informan dapat menjawab dengan terbuka. Wawancara ditujukan untuk memperoleh data dan informan yang Universitas Sumatera Utara 29 jelas dan lengkap mengenai pemanfaatan modal sosial yang ada pada Etnis Tionghoa di Bagansiapiapi. Dalam wawancara mendalam ini peneliti ingin melohat dan mengetahui faktor apa yang menyebabkan beberapa Etnis Tionghoa memilih menjadi nelayan serta bagaimana pemanfaatan modal sosial yang mereka bangun untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka yang dilihat dari aspek ekonomi dan sosial budaya.

2. Observasi

Observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan Irawan, 2004 : 69. Dengan teknik informasi ini peneliti dapat melihat bagaimana keseharian nelayan Etnis Tionghoa dalam mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan untuk melaut serta melihat kehidupan ekonomi, sosial danbudaya di kalangan nelayan Etnis Tionghoa dari adanya pemanfaatan modal sosial yang mereka miliki.

B. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan data, jurnal, dan mengambil bahan dari situs-situs internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti. Universitas Sumatera Utara 30

3.5 Interpretasi Data

Dokumen yang terkait

Tradisi Rantangan Sebagai Modal Sosial di Kalangan Suku Jawa (Studi Kasus di Desa Urung Pane, Kabupaten Asahan)

2 76 89

Potensi Modal Sosial Buruh Bangunan (Studi Deskriptif Pada Buruh Bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)

1 66 120

Komunikasi Antarbudaya Etnis Tionghoa Dan Pribumi Di Komplek Puri Katelia Indah Di Kecamatan Medan Johor Kota Medan

10 119 99

Perbedaan Self-Efficacy Antara Siswa Etnis Tionghoa Dan Non Tionghoa Di SMA Mayoritas Etnis Tionghoa (Studi Kasus SMA Sutomo 1 Medan)

0 97 73

Motif Etnis Tionghoa Bekerja sebagai Pegawai Negeri Studi Kasus pada PNS dan Polisi di Sumatera Utara)

1 45 135

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Pemberdayaan Ekonomi Lemah (Studi Deskriptif Penggunaan Dana Badan Amil Zakat, Infaq, Sedekah Lembaga Pos Keadilan Peduli Umat di Kota Medan)

1 86 63

Pemanfaatan Modal Sosial Dalam Credit Union (Studi deskriptif mengenai Kopdit/CU Cinta Kasih di Pulo Brayan, Medan)

3 99 107

Komunikasi Antarbudaya di Kalangan Mahasiswa (Identitas Etnis Mahasiswa Etnis Tionghoa dalam Kompetensi Komunikasi dengan Mahasiswa Pribumi di Kalangan Mahasiswa Fakultas Teknik stambuk 2009 dan 2010 Universitas Sumatera Utara).

5 75 211

Eksistensi Bisnis Etnis Tionghoa (Studi Deskriptif Terhadap Pedagang Etnis China Penjual Spare part Sepeda Motor di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun)

0 56 88

Orientasi Nilai Keluarga Etnis Tionghoa Yang Menitipkan Orangtua di Panti Jompo (Studi Deskriptif Pada Keluarga Etnis Tionghoa Yang Menitipkan Orangtuanya di Panti Jompo Karya Kasih Medan)

29 227 96