Foto Berjudul: Eksotisme Gerbang Keputren

yang tidak terlihat, sehingga bangunan tetap terlihat kokoh dan mempesona tanpa gangguan pengunjung. Pengambilan objek foto ini berjumlah 200 frame foto diabadikan pukul 11.01 WIB, disaat matahari sedang terik-teriknya, dengan tambahan filter CPL dan filter ND agar langit terkesan lebih halus dan tidak over exposure. Menggunakan diafragma f: 5.6, shutter speed hanya 1 detik, ISO 200 untuk mensiasati jarak subjek gerak terdekat dengan lensa untuk menampilkan motion effect antara pengunjung dan candi dengan menggunakan sudut pandang mata katak frog eye angle format horizontal agar tetap terkesan kemegahan candi yang prestisius. 3. Judul Foto: Pesona Keputren Gambar 43: Foto Pesona Keputren Sumber : Dokumen Pribadi Tabel 3: Keterangan Foto Pesona Keputren Gambar Judul Penerapan Pelaksanaan Gambar 43 Pesona Keputren Objek Kamera Lensa Waktu Diafra gma Kecepa tan Iso Angle View Keputren Canon EOS 70D Lensa Canon EF- S 10-22 mm f3.5- 4.5 USM 15261 WIB f: 22 25 detik 100 Frog Eye Angle Foto ini diambil di Komplek Keputren Ratu Boko, berupa bangunan persegi berdinding batu setinggi 2 meter x 31 meter yang berisi kolam-kolam. Keputren dipercaya adalah tempat pemandian bagi raja dan juga bagi para wanita. Pengambilan objek foto ini diambil pada pukul 15.26 WIB, menggunakan f diafragma; 22. Shutter speed 25 detik, dan ISO 100. Pengaturan ini menampilkan suasana bangunan tersebut. Kombinasi f: 22 menghasilkan ruang tajam yang luas sehingga objek terlihat detail semua dan shutter speed 25 detik menghasilkan efek cahaya dan langit terlihat cerah menyala pada saat langit mendung dan hampir hujan. ISO 100 digunakan untuk mengurangi noise bintik- bintik pada foto agar gambar tetap tajam. Selain itu untuk menggunakan teknik timelapse wajib menggunakan alat bantu lain yaitu tripod karena akan mengurangi getaran saat melakukan pemotretan, dan slider untuk menjalankan arah gambar dengan perpindahan yang halus, serta remote agar dapat memilih dan mengatur waktu dan banyaknya gambar yang tepat sesuai keinginan tanpa ada getaran di kamera. Pengambilan foto ini menggunakan sudut pandang low angle, karena pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan dimana objek bangunan lebih tinggi dari posisi kamera agar terkesan kokoh, dan megah.