Manfaat Teoritis Manfaat Penciptaan

Prambanan dan bagian selatan dataran Sorogedug. Sebagian besar dari candi- candi tersebut didirikan oleh para pengikut Kapilawastu Soetarno, 2002: 1-2.

2. Candi

Pengertian candi menurut Maryanto 2007 :8, kata candi berasal dari kata Candika Grha , artinya rumah Dewi Candika. Dewi Candika adalah Dewi Maut. Pada zaman dahulu Dewi Candika dipuja oleh orang-orang beragama Hindu. Manusia memuja Dewi Candika karena takut kematian mereka berharap akan mendapat pertolongannya ketika mereka meninggal pada umumnya candi di Indonesia merupakan monumen atau tanda peringatan bagi seorang raja yang telah wafat. Candi seperti sandhi, artinya ia menyimpan suatu sistem tanda yang disamarkan. Untuk memperoleh makna dan pengertian yang dikandungnya memerlukan upaya-upaya sedemikian rupa sehingga dapat mendekati makna aslinya, begitu yang dituturkan Ma‟rup 2009: 1.

3. Aneka Candi di Kawasan Cagar Budaya Prambanan dan Ratu Boko

a. Candi Prambanan Menurut Mudhiuddin 2009: 3, nama Prambanan berasal dari akar ketuhanan ajaran Hindu, yaitu kata Bhrama, Bhrahman, Brahmana, dan Atman. Candi Prambanan disebut juga candi Rara Jonggrang, termasuk jenis tempat peribadatan Hindu atau perabuan raja terbesar di Indonesia. Maryanto 2007: 13, juga mengungkapkan bahwa candi Prambanan oleh masyarakat sekitar disebut juga sebagai candi Rara Jonggrang, karena di dalamnya ada arca yang diyakini sebagai Dewi Rara Jonggrang, namun sebenarnya arca Dewi Durga Mahesasuramardhini. Candi Prambanan pertama ditemukan oleh C.A. Lons tahun 1733 dalam kondisi rusak, dibersihkan tahun 1885 dan perawatan candi ditangani oleh J.W. Yzerman, Gronemann dan Th. Van Erp tahun 1918. Usaha pemugaran dilakukan tahun 1937 dipimpin berurut oleh Bosch, Stutterheim, Van Ramoundt hingga berakhir pemugaran Candi Siwa 20 Desember tahun 1953, di tanda tangani prasastinya oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Pada halaman terdapat candi induk, yaitu Candi Brahman 20x20 m di selatan, Wisnu setinggi 33 m di utara, dan Siwa 34x34 m candi tertinggi di pusat, dengan masing-masing setinggi 27 meter di depan Candi Siwa seperti diungkapkan oleh Mudhiuddin, 2009: 3. b. Candi Ratu Boko Candi Ratu Boko atau Keraton Ratu Boko letaknya kira-kira 2 kilometer dari Candi Prambanan. Disebut Keraton Ratu Boko karena menurut legenda disitulah letak Istana Ratu Boko, saudara Roro Jonggrang. Mungkin juga keraton tersebut milik raja-raja Mataram yang membuat candi-candi di dataran Prambanan. Soetarno, 2002: 67. Pada Prasasti Walaing Berangka tahun 792 M dijelaskan bahwa Rakai Panangkaran membangun sebuah Wihara Agama Budha yang bernama Abhayagiri wihara selanjutnya pada tahun 856 M difungsikan menjadi Keraton oleh penguasa beragama Hindu yaitu Rakai Walaing Pu Khumbayoni dan sekarang kompleks tersebut dikenal sebagai Keraton Ratu Boko kutipan : buku Yogyakarta Istimewa Budaya Membuktikanya, 2011: 23.