Alat Alat, Bahan dan Teknik

kelompok utama, yaitu dengan lensa terpadu dan dengan lensa yang bisa dilepas interchangeable lenses. Menurut Paulus Edison 2011 : 9-17 jenis-jenis lensa untuk lebih mudahnya dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu sebagai berikut : 1 Jenis lensa menurut kemampuan pembesaran dan cakupan luas sudut pandang, terbagi atas dua jenis : a Lensa Standar atau Normal Lensa ini lihat gambar 15 memiliki sudut pandang atau pembesaran yang tetap. Dalam menggunakan lensa ini fotografer harus bisa memaksimalkan ruang geraknya dengan maju atau mundur agar mendapatkan perubahan sudut pandang dan pembesaran ruang foto yang maksimal. Bila dilakukan dengan cara yang benar, maka akan menghasilkan sebuah hasil gambar yang optimal. Gambar 15: Lensa Standar Sumber : www.canon.co.id b Lensa Zoom Lensa zoom memiliki gelang yang dapat diputar untuk mengubah sudut pandang dan pembesarannya. Di sini fotografer tidak perlu melangkah majau atau mundur untuk mendapatkan sudut pandang dan pembesaran ruang fotonya. Lensa jenis ini lihat gambar 16 juga cukup digemari para fotografer dengan alasan tidak perlu membawa banyak lensa dalam situasi tertentu. Lensa zoom sekarang ini sudah ada dengan sudut pandang terlebarnya 18mm dan pembesarannya 200mm. Gambar 16: Lensa Zoom Sumber : www.kamera-gue.web.id 2 Jenis-jenis lensa dilihat dari panjang fokusnya, terbagi dalam tiga jenis: a Lensa Fix Lensa Tunggal Lensa fix adalah lensa yang mempunyai sudut pandang kurang lebih sama dengan sudut pandang mata manusia sekitar 45 derajat, dan mempunyai panjang fokus 50mm pada format kamera 135. Jenis lensa ini lihat gambar 17 dapat menghasilkan fitur wajah dalam prespektif alami, dan subjek foto berada pada jarak yang nyaman dari kamera. Dinamakan lensa normal artinya setiap objek yang dipotret dengan lensa normal artinya setiap objek yang dipotret dengan lensa ini akan terlihat wajar. Lensa ini sangat baik untuk pemotretan close up karena tidak ada efek distorsinya, dan baik juga untuk pemotretan dokumentasi atau liputan. Gambar 17: Lensa Fix Sumber : www.infofotografi.com b Lensa Wide Lensa wide adalah jenis lensa dengan sudut pandang lebih dari 45 derajat. Lensa ini lihat gambar 18 cenderung mengecilkan objek tapi meluaskan sudut pandang. Lensa wide memiliki ruang tajam yang lebih luas sehingga akan baik untuk memotret Landscape, Cityscape, Interior, dan Eksterior . Kekurangan dari lensa ini adalah mempunyai efek distorsi sangat tinggi, jadi tidak disarankan untuk memotret model secara close up, karena efek distorsi akan membuat wajah model terlihat lebih gemuk dan tidak proporsional. Namun saat ini, penggunaan lensa wide pada beberapa pemotretan bangunan atau arsitektur sengaja menonjolkan efek distorsi agar gambar terlihat lebih indah dan dramatis. Gambar 18: Lensa Wide Sumber : www.1.wp.com c Lensa Tele Lensa tele lihat gambar 19 cenderung mempersempit sudut pandang, namun mendekatkan objek atau memperbesar objek. Lensa tele sangat baik untuk memotret pertandingan olah raga atau memotret satwa, karena kita tidak bisa terlalu dekat dengan objek yang ingin kita foto. Lensa tele sering juga dipergunakan untuk memotret model, baik seluruh badan atau close up. Lensa tele dapat membuat latar belakang menjadi dominan atau blur karena ruang tajamnya yang sempit. Efek ini sangat menguntungkan saat memotret model sekaligus membuat latar belakang tidak terlalu mengganggu. Gambar 19: Lensa Tele Sumber : http-oneslidephotography.com 3 Jenis-jenis lensa khusus, terbagi dalam tiga jenis : a Lensa Macro Lensa macro adalah lensa yang mempunyai kemampuan lebih dalam pembesaran gambar dibandingkan lensa lainnya. Lensa ini lihat gambar 20 biasanya dipergunakan untuk memotret benda-benda kecil atau serangga agar terlihat lebih jelas bentuk maupun teksturnya. Lensa makro baik juga untuk pemotretan produk seperti jam tangan, perhiasan atau bahkan memotret makanan. Jenis lensa ini dapat menangkap objek foto yang sangat dekat. Hasilnya adalah objek yang sangat detail dan menghasilkan sebuah gambar yang berdampak menakjubkan. Gambar 20: Lensa Macro Sumber : www. static-src.com b Lensa PC Perspective Correction Lensa PC atau Perspective Correction biasanya dipergunakan untuk pemotretan arsitektur. Keunikan lensa ini lihat gambar 21 adalah dapat diatur lensanya untuk naik atau turun, bahkan digeser ke kiri atau ke kanan untuk mengoreksi prespektif dalam gambar untuk mengurangi distorsi. Gambar 21: Lensa Perspective Correction Sumber : www.cnet.com c Lensa Fish Eye Lensa Mata Ikan Sesuai dengan namanya fish eye yang artinya mata ikan, lensa jenis ini lihat gambar 22 mempunyai sudut pandang 180 derajat. Keunikan lensa ini terletak pada distorsinya yang dapat membuat foto lebih unik bahkan lebih artistik. Gambar 22: Lensa Fish Eye Sumber : https:ecs4.tokopedia.net 2 Baterai Menurut Tjin 2014: 18, “Komponen penting dalam kamera sebagai sumber daya listrik untuk mentenagai kamera, umumnya berjenis lithium yang bias diisi ulang recharge dan ada juga kamera yang menggunakan baterai jenis AA yang lebih mudah di dapat”. Jadi baterai sangat penting dan merupakan nyawa dari suatu kamera, terlebih jika kamera yang digunakan dengan sistem operasional otomatis atau kamera digital. Gambar 23: Baterai Sumber : www.digitalpoints.com 3 Filter Filter merupakan aksesori lensa yang memiliki berbagai kegunaan tertentu, sesuai jenisnya. Di masa lalu filter juga digunakan untuk mengubah warna sebuah foto, atau untuk menyesuaikan warna dengan sumber cahayanya Tjin, 2014: 45-46. Seperti yang ditulis Edison 2011 : 17-19 bahwa filter adalah alat tambahan yang dipasangkan pada bagian depan lensa, baik sebagai pelindung atau untuk mendapat efek khusus. Filter banyak sekali jenisnya, namun yang paling umum dan banyak digunakan para fotografer sekarang ini adalah : a. Filter UV Fungsi utama filter UV hanyalah untuk mengurangi efek ultraviolet sinar matahari dan sebagai pelindung lensa dari kontak langsung dengan debu, atau yang sering kali terjadi adalah terkena sentuhan jari tangan. Filter jenis ini lihat gambar 24 juga dapat menjadi pelindung terhadap benturan kecil atau gesekan benda keras yang dapat menjadi pelindung terhadap benturan kecil atau gesekan benda keras yang dapat mengakibatkan kerusakan pada permukaan lensa. Gambar 24: UV Filter Sumber : www.cnet.com b Filter CPL Fungsi utamanya yaitu untuk menambahkan kepekatan warna, menambah kontras, serta mengurangi efek refleksi pada saat kita meomtret dari balik jendela kaca atau pada saat memotret di atas permukaan air. Bagi para fotografer yang senang memotret landscape, filter ini sangat berguna, bahkan bisa dibilang filter wajib. Gambar 25: Filter CPL Sumber : www. lenstip.com c Filter ND Neutral Density Filter ND adalah filter yang membatasi atau mengurangi cahaya yang masuk sehingga berpengaruh pada speed kamera yang akan turun beberapa stop tergantung dari jenis filter ND tersebut lihat gambar 26. Contohnya adalah pada saat kita ingin membuat efek foto air sungai yang mengalir di antara bebatuan terlihat halus seperti sutra. Gambar 26: Filter ND Neutral Density Sumber : www.bccamera.comd 4 Tripod Penyangga kamera berkaki tiga yang digunakan untuk memastikan kamera tidak bergerak dalam waktu pembuatan foto dengan exposure yang lambat. Tripod berbagi dua bagian yaitu bagian kaki dan kepala tripod. Sebagian besar tripod saat ini terbuat dari bahan kayu, besi, alumunium, magnesium, carbon fiber Tjin, 2014: 188. Gambar 27: Tripod Sumber : http:www.henrys.com 5 Remote Shutter Release Remote Shutter Release merupakan alat untuk memicu dan mengendalikan kamera dari jarak jauh. Alasan menggunakan remote bias bermacam-macam, antara lain supaya kamera tidak mengganggu obyek foto, dan saat ingin menempatkan kamera dalam ketinggian, misal diikat di atas tiang Tjin, 2014: 156. Gambar 28: Remote Shutter Release Sumber : www.aliexpress.com 6 Slider atau Dolly Track Slider atau disebut juga dolly track adalah alat untuk mendapatkan efek perpindahan kamera yang halus serta terkesan professional, gunakan dolly track Marsha, 2014:143 Gambar 29: Slider Dolly Track Sumber : www.cinema5d.com

b. Bahan

Sebuah media simpan data yang memiliki kapasistas tertentu yang dinyatakan dalam Giga Byte GB. Ada bebrapa jenis kartu memori dipasaran, seperti SD card, CF card, dan memori stick. Pada kamera digital alat slot diisi dengan kartu memori sebagai penyimpanan foto dan video. Pada kamera kelas professional bahkan terdapat dua slot kartu yang bias dipakai. Tjin, 2014 : 113 Pada umumnya kartu memori Secure Digital Card atau yang biasa disingkat SD Card adalah sebuah media penyimpanan digital yang biasanya digunakan untuk menyimpan file gambar atau video. Disebut juga secured digital karena pengguna dapat mengunci kartu ini supaya tidak bisa ditulis dan isinya tidak bisa dihapus Tjin, 2014: 156.

c. Teknik Pemotretan

Teknik yang digunakan dalam pemotretan adalah teknik timelapse. Tjin, dalam Kamus Fotografi 2014: 185 mengungkapkan bahwa timelapse sebagai, “Teknik fotografi yang menggabungkan sejumlah besar foto yang dibuat dengan jeda waktu tertentu menjadi sequence video ”. Contoh subjek yang sering digunakan untuk timelapse photography adalah perubahan langit saat matahari terbit dan tenggelam, tumbuh dan berkembangnya tanaman, pergerakan bintang di malam hari, kesibukan aktivitas penduduk kota dan sebagainya. Untuk membuat timelapse photography dibutuhkan tripod, dan interval timer. Timer ini mengatur berapa jeda waktu setiap foto yang akan dibuat. Ada kamera yang sudah memiliki interval timer, ada yang tidak. Bagi kamera yang tidak memilikinya, ada alat tambahan yang dapat digunakan, yaitu shutter release timercable . Kamera wajib didudukkan di tripod dalam proses pembuatan gambar. Marsa menjelaskan 2014: 147, Timelapse adalah suatu periode waktu yang direkam kemudian diputar kembali dengan kecepatan tinggi”. Timelapse merupakan sesuatu yang sangat populer untuk dilakukan dengan menggunakan kamera DSLR Digital Single Lens Reflect dikarenakan DSLR memiliki resolusi yang sangat tinggi sehingga memungkinkan untuk memperoleh video timelapse yang indah. The Digital Ph otographer’s 2002: 448 menyebutkan bahwa timelapse sebagai, a fixed scene taken at predetermited intervals to monitor changes that scene.” Artinya, beberapa kumpulan foto dari adegan tetap yang diambil pada selang waktu yang telah ditentukan untuk melihat perubahan waktu yang teramati pada adegan tersebut.

B. Karya sebagai acuan

Terdapat beberapa fotografer yang sekaligus menjadi referensi dalam penyelesaian tugas akhir karya seni fotogrfi ini. Karya-karya disini banyak memberi acuan dalam segi fisik karya, karena penulis banyak terpengaruh dari gaya berkarya mereka. Fotografer tersebut antara lain :

1. Misbachul Munir

Seperti yang ditulis Misbachul Munir 2015 profesi sebagai fotografer sudah di tekuni sejak memasuki dunia perkuliahan, pada awalnya beliau berkonsentrasi memotret pernikahan. Lulusan S1 Sarjana Geologi, UPN Veterean Yogyakarta ini sempat bekerja di tambang selama 9 tahun, kemudian diantara kesibukannya menjadi pekerja, beliau sempatkan di weekend untuk bekerja sebagai fotografer. Beliau mempelajari fotografi secara otodidak, walaupun ayahnya memang adalah seorang fotografer, namun ayahnya tidak menuntut beliau untuk menjadi seorang fotografer. Awalnya menyukai fotografi berawal dari mendaki gunung, karena ingin mengabadikan indahnya alam negeri diatas awan. Dari situlah beliau memulai perjalanan di dunia fotografi beberapa pekerjaan beliau adalah Fotografer iklan, mengisi workshop, menjuri perlombaan fotografi, mentor phototrip dan penulis artikel di chip photo video. Untuk Fotografer Agensi sendiri, beliau menjadi fotografer iklan di berbagai produk iklan nasional. Gunanya sebagai media promosi produk yang akan dipasarkan, selain itu juga memberikan masukan untuk kriteria pasar yang ada. Selanjutnya yaitu mengisi workshop, karena prestasi beliau yang cukup banyak serta karya yang berkelas, beliau menyempatkan diri untuk sharing di dunia fotografi lewat workshop , begitu pula dengan phototrip, hampir sama dengan mengisi workshop, namun phototrip, kita diajak ke suatu atau beberapa tempat hunting foto dan langsung di mentor di lapangan. Biasanya phototrip berada di satu atau beberapa daerah, namun memiliki beberapa spot hunting. Pekerjaan seorang fotografer memang tidak mudah perlu banyak belajar dan mencari referensi untuk membuat karya yang baik. Apalagi seperti fotografer agensi, tentu harus memiliki banyak referensi di dunia periklanan. Proses yang dijalani sangat penuh tantangan, mulai dari banyak sharing dari fotografer profesional saat itu, dan tentunya harus selalu berlatih, mencoba sesuatu yang baru dan menantang. Relasi dan cara berkomunikasi dengan baik adalah salah satu hal yang mempengaruhi kemajuan beliau. Nama : Misbachul Munir Alamat : Perumahan Taman Kuantan, Jl. Magelang, Sendangdadi, Mlati, Sleman Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 11 Januari 1977 Pendidikan terakhir : Geologi UPN Veteran Yogyakarta 95 Profesi : Fotografer Agensi, Juri Canon Photo Marathon Indonesia, mentor phototrip, penulis artikel di Chip Photo Video dan penjual aksesoris kamera.