mendung dan hampir hujan. ISO 100 digunakan untuk mengurangi noise bintik- bintik pada foto agar gambar tetap tajam. Selain itu untuk menggunakan teknik
timelapse wajib menggunakan alat bantu lain yaitu tripod karena akan mengurangi
getaran saat melakukan pemotretan, dan slider untuk menjalankan arah gambar dengan perpindahan yang halus, serta remote agar dapat memilih dan mengatur
waktu dan banyaknya gambar yang tepat sesuai keinginan tanpa ada getaran di kamera.
Pengambilan foto ini menggunakan sudut pandang low angle, karena pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan dimana objek bangunan lebih
tinggi dari posisi kamera agar terkesan kokoh, dan megah.
4. Judul Foto : Menuju Pendopo
Gambar 44: Foto Menuju Pendopo
Sumber : Dokumen Pribadi
Tabel 4: Keterangan Foto Menuju Pendopo
Gambar Judul
Penerapan Pelaksanaan
Gambar 44
Menuju Pendopo
Objek Kamera
Lensa Waktu
Diafragma Kecepatan
Iso Angle
View Penda
pa Canon
EOS 70D
Lensa Canon EF-
S 10-22 mm f3.5-
4.5 USM 11:30
WIB f: 522
25 detik 100
Frog Eye
Angle
Foto ini berada di lokasi bagian utara candi Ratu Boko. Bangunan kokoh ini berbentuk dinding setinggi 3 meter dari batuan andesit dengan luas sekitar 40
meter x 30 meter. Pendapa atau Pendopo berarti ruang tamu,jadi diperkirakan bangunan ini adalah bangunan teras yang digunakan bagi para tamu yang datang.
Pengambilan foto ini berjumlah 200 frame foto diabadikan sekitar pukul 13.21 WIB, disaat langit berawan flat, untuk itu di gunakan filter CPL dan filter
ND agar menambah kepekatan warna, dan menambah kontras yang menimbukan kesan keindahan dan keagungan bangunan. Dimensi ruang menimbulkan efek
kedalaman pada foto tersebut dihasilkan dengan lensa wide. Pengambilan objek foto menggunakan f diafragma; 22, shutter speed 25 detik, ISO 200. Pengaturan
tersebut digunakan karena ingin menampilkan keseluruhan suasana tersebut. Prespektif bangunan secara tidak sengaja akan menggiring kita menuju point of
interest gapura pendapa. ISO 100 untuk mengurangu noise bintik-bintik pada
foto agar gambar terlihat benar-benar tajam. Pengambilan foto ini masih menggunakan sudut pandang frog eye angle,
yaitu sudut pandang yang hampir sama dengan low angle, yaitu sudut pandang yang rendah, hanya saja tingkat kerendahanya lebih extreme, dimana kamera
hampir menyentuh tanah.
5. Judul Foto: Sisi Lain Candi Barong
Gambar 45: Foto Sisi Lain Candi Barong
Sumber : Dokumen Pribadi
Tabel 5: Keterangan Foto Sisi Lain Candi Barong
Gambar Judul Penerapan
Pelaksanaan Gambar
45 Sisi Lain
Candi Barong
Objek Kamera
Lensa Waktu
Diafrag ma
Kecepatan Iso
Angle View
Candi Barong
Canon EOS
70D Lensa Canon
EF-S 10-22 mm f3.5-4.5
USM 13.52
WIB f: 5
2 detik 100
Low Angle
Bangunan yang tampak pada foto ini merupakan candi Barong. Candi yang diperkirakan dibangun antara abad ke-9 dan 10 ini sebenarnya bernama
Candi Suragedug. Namun, hiasan kala sosok raksasa menyeramkan yang biasanya menghias gerbang atau pintu masuk candi berbentuk barong di tiap sisi
bangunan candi yang begitu khas membuat masyarakat sekitar lebih senang menjulukinya Candi Barong. Kala-kala barong di candi ini dalam mitologi Hindu
dipercaya sebagai makhluk penjaga kesucian bangunan. Pengambilan foto ini berjumlah 200 frame foto diabadikan sekitar pukul
13.52 WIB, disaat langit berawan flat, untuk itu di gunakan filter CPL agar memperhalusgerakan awan yang menimbukan kesan keindahan dan keagungan
bangunan diatas bukit tersebut. Pengambilan objek foto menggunakan f diafragma; 5, shutter speed 2 detik, ISO 200. Pengaturan tersebut digunakan
karena ingin menampilkan keseluruhan suasana tersebut.. ISO 100 untuk mengurangu noise bintik-bintik pada foto agar gambar terlihat benar-benar
tajam. Pengambilan foto ini menggunakan sudut pandang low angle, karena
pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan dimana objek bangunan lebih tinggi dari posisi kamera agar terkesan kokoh, dan megah.
6. Judul Foto: Dibalik Relung Barong
Gambar 46 : Foto Dibalik Relung Barong
Sumber : Dokumen Pribadi
Tabel 6: Keterangan Foto Dibalik Relung Barong
Gambar Judul
Penerapan Pelaksanaan
Gambar 46
Dibalik relung
barong Objek
Kamera Lensa
Waktu Diafragma
Kecepatan Iso
Angle View
Candi Barong
Canon EOS
70D Lensa
Canon EF-S 10-22 mm
f3.5-4.5 USM
13.36 WIB
f: 7.1 13 detik
100 Low
Angle
Foto ini berada di dalam relung Candi Barong, berbeda dengan candi- candi lain di sekitarnya yang memiliki bilik ruangan dalam candi, Candi Barong
dibangun tanpa ada bilik di dalamnya, hanya ada relung yang dulunya berfungsi untuk meletakkan arca. Namun sayang, tak ada arca, lingga ataupun yoni yang
terlihat saat ini. Dewa Wisnu dan Dewi Sri dalam bentuk arca pun tak lagi tinggal di sini.
Pengambilan foto ini berjumlah 200 frame foto diabadikan sekitar pukul 13.36 WIB, disaat cuaca cerah, untuk itu di gunakan filter CPL agar memperhalus