Judul Foto: Dibalik Relung Barong

agar menambah kepekatan warna, dan menambah kontras yang menimbukan kesan keindahan dan keagungan bangunan. Pengambilan objek foto menggunakan f diafragma; 5.6, shutter speed 6 detik, ISO 100. Pengaturan tersebut digunakan karena ingin menampilkan keseluruhan suasana tersebut. Prespektif bangunan secara tidak sengaja akan menggiring kita menuju point of interest gerbang. ISO 100 untuk mengurangu noise bintik-bintik pada foto agar gambar terlihat benar- benar tajam. Pengambilan foto ini menggunakan sudut pandang Frog Eye Angle. Efek dari sudut pandang Frog Eye Angle dapat menampilkan bangunan dan langit yang terkesan megah, dan juga terlihat kesan prespektifnya.

8. Judul Foto: Di Antara Dua Barongan

Gambar 48 : Foto di Antara Dua Barongan Sumber : Dokumen Pribadi Tabel 8: Keterangan Foto Di Antara Dua Barongan Gambar Judul Penerapan Pelaksanaan Gambar 8 Diantara Dua Barongan Objek Kamera Lensa Waktu Diafragm a Kecepatan Iso Angle View Candi Barong Canon EOS 70D Lensa Canon EF-S 10-22 mm f3.5-4.5 USM 13.36 WIB f: 6.3 25 detik 100 Low Angle Pengambilan foto ini berada pada bagian teras tertinggi dimana terdapat dua bangunan candi untuk pemujaan, diperkirakan kepada Dewa Wisnu dan Dewi Sri. Masing-masing candi ini mempunyai ukuran kira-kira 8,18 m × 8,18 m dengan tinggi 9,05 m. Bangunan candi-candi utama ini tidak mempunyai pintu masuk, sehingga upacara pemujaan diperkirakan dilakukan di luar bangunan. Foto tersebut diabadikan sekitar pukul 13.13 WIB, disaat langit berawan, untuk itu di gunakan filter CPL agar memperhalus gerakan awan yang menimbukan kesan keindahan dan keagungan bangunan diatas bukit tersebut. Pengambilan objek foto menggunakan f diafragma; 6.3, shutter speed 25 detik, ISO 100. Pengaturan tersebut digunakan karena ingin menampilkan keseluruhan suasana tersebut.. ISO 100 untuk mengurangu noise bintik-bintik pada foto agar gambar terlihat benar-benar tajam. Pengambilan foto ini menggunakan sudut pandang low angle, karena pemotretan dilakukan dari bawah. Sudut pemotretan dimana objek bangunan lebih tinggi dari posisi kamera agar terkesan kokoh, dan megah.

9. Judul Foto: Sudut Keindahan Candi Sari

Gambar 49 : Foto Sudut Keindahan Candi Sari Sumber : Dokumen Pribadi Tabel 9: Keterangan Foto Sudut Keindahan Candi Sari Gambar Judul Penerapan Pelaksanaan Gambar 49 Sudut Keindaha n Candi Sari Objek Kamera Lensa Waktu Diafragma Kecepatan Iso Angle View Candi Sari Canon EOS 70D Tokina Fish Eye 10-17 mm f3.5-4.5 AF DX 14.05 WIB f: 5.6 25 detik 100 Low Angle Menurut literasi sejarah, Candi Sari dulunya digunakan sebagai asrama pendeta Buddha. Hal ini terlihat dari bentuk arsitektur Candi Sari. Saat pengambilan foto menurut saya, candi sari agak mirip rumah. Tidak seperti arsitektur candi-candi kebanyakan yang digunakan sebagai tempat suci pemujaan dewa-dewi. Terdapat semacam jendela di tingkat kedua candi. Sedangkan puncaknya berupa deretan stupa yang berhiaskan relief unik. Pengambilan foto ini berjumlah 200 frame foto diabadikan sekitar pukul 13.52 WIB, disaat langit cerah dan berawan, untuk itu di gunakan filter CPL agar memperhalus gerakan awan yang menimbukan kesan keindahan dan keagungan