Fasilitas Pelayanan Kesehatan Fasyankes TB-MDR Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Tuberkulosis Resisten Obat

37

2.5.5. Penyebab Terjadinya TB MDR Spigots

Ada 5 lima aspek penyebab terjadinya TB MDR, yaitu; 1. Pemberian terapi TB yang tidak adekuat akan menyebabkan mutants resisten. Hal ini amat ditakuti karena dapat terjadi resisten terhadap OAT lini pertama 2. Masa infeksius yang terlalu panjang akibat keterlambatan diagnosis akan menyebabkan penyebaran galur resitensi obat. Penyebaran ini tidak hanya pada pasien di rumah sakit tetapi juga pada petugas rumah sakit, asrama, penjara dan keluarga pasien. 3. Pasien dengan TB MDR diterapi dengan OAT jangka pendek akan tidak sembuh dan akan menyebarkan kuman. Pengobatan TB MDR sulit diobati serta memerlukan pengobatan jangka panjang dengan biaya mahal. 4. Pasien dengan OAT yang resisten terhadap kuman tuberkulosis yang mendapat pengobatan jangka pendek dengan monoterapi akan menyebabkan bertambah banyak OAT yang resisten The amplifier effect. Hal ini menyebabkan seleksi mutasi resisten karena penambahan obat yang tidak multipel dan tidak efektif 5. HIV akan mempercepat terjadinya terinfeksi TB mejadi sakit TB dan akan memperpanjang periode infeksius Kemenkes, RI, 2013.

2.5.6. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Fasyankes TB-MDR

a. Satelit TB MDR Fasyankes yang melaksanakan Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resisten obat, yang kegiatannya meliputi penjaringan suspek, melanjutkan pengobatan, pengelolaan logistik dan pencatatan. Universitas Sumatera Utara 38 b. Sub Rujukan TB MDR Sub Rujukan TB MDR merupakan Fasyankes yang melaksanakan Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resisten obat yang kegiatannya mulai dari penjaringan suspek, penegakan diagnosis, pengobatan baik rawat inap maupun rawat jalan, penatalaksanaan efek samping, pengelolaan logistik dan pencatatannya. Dalam pelaksanaannya fasyankes ini memerlukan koordinasi dan pendampingan fasyankes pusat rujukan, karena ada beberapa persyaratan yang belum bisa dipenuhi. c. Pusat Rujukan TB MDR Pusat Rujukan TB merupakan Fasyankes yang melaksanakan Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resistan Obat mulai dari penjaringan suspek, penegakan diagnosis, pengobatan baik rawat inap maupun rawat jalan, penatalaksanaan efek samping, evaluasi keberhasilan pengobatan, manajemen logistik dan pencatatan serta pelaporannya.

2.5.7. Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Tuberkulosis Resisten Obat

Faktor utama penyebab terjadinya resistansi kuman terhadap OAT adalah ulah manusia sebagai akibat tata laksana pengobatan pasien TB yang tidak dilaksanakan dengan baik. Penatalaksanaan pasien TB yang tidak adekuat tersebut dapat ditinjau dari sisi: Kemenkes RI, 2013 1. Pemberi jasapetugas kesehatan, yaitu karena : a Diagnosis tidak tepat, b.Pengobatan tidak menggunakan paduan yang tepat, c.Dosis, jenis, jumlah obat dan jangka waktu pengobatan tidak adekuat, Universitas Sumatera Utara 39 d.Penyuluhan kepada pasien yang tidak adekuat 2. Pasien, yaitu karena : a. Tidak mematuhi anjuran dokter petugas kesehatan, b. Tidak teratur menelan paduan OAT, c. Menghentikan pengobatan secara sepihak sebelum waktunya, d. Gangguan penyerapan obat 3. Program Pengendalian TB , yaitu karena : a. Persediaan OAT yang kurang b. Kualitas OAT yang disediakan rendah Pharmaco-vigillance. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah menerbitkan Manajemen Penatalaksanaan pasien TB MDR. Manajemen Penatalaksanaan pasien TB MDR telah dimulai pada pertengahan tahun 2009 dengan suatu kegiatan uji pendahuluan di 2 dua wilayah, yaitu Kota Jakarta Timur dan Kota Surabaya pada pertengahan tahun 2009. Uji pendahuluan tersebut bertujuan untuk menguji sistem yang digunakan dalam pelaksanaan manajemen penatalaksanaan pasien TB MDR, diantaranya adalah untuk menilai jejaring internal maupun eksternal, aspek manajemen klinis serta manajemen program yang terkait dengan pelaksanaannya serta hal-hal yang lainnya. Uji pendahuluan untuk pengobatan 100 pasien telah dilalui dengan hasil cukup baik, hal ini menggambarkan prediksi awal untuk keberhasilan pengobatan. Berdasarkan hasil tersebut, maka pengobatan TB Resistan Obat ditetapkan menjadi bagian dari program Pengendalian TB nasional dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 565MENKESPERIII2011 perihal Strategi Universitas Sumatera Utara 40 Nasional Pengendalian TB tahun 2011-2014. Kegiatan ini pada awalnya dikenal sebagai Programmatic Management of Drug Resistant TB PMDT, untuk selanjutnya, kegiatan ini disebut sebagai Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resistan Obat Kemenkes RI, 2013. 2.6. Rumah Sakit 2.6.1.