Hubungan Persepsi tentang Pelayanan dengan Pemanfaatan

99 RSUP Haji Adam Malik Medan agar berupaya memperbaiki persepsi responden yang keliru tentang penyakit TB MDR, sehingga mereka tidak memanfaatkan poli TB MDR. Salah satu cara dalam pemberian informasi adalah melalui kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit PKRS kepada kelompok pasien TB MDR yang memanfaatkan pelayanan dengan memberikan penyuluhan secara terintegrasi, yaitu kepada individu, kelompok kecil dan kelompok besar dan bila memungkinkan secara massa dalam rangka memberikan dukungan mental emosional didampingi oleh konselor terlatih.

5.2.3 Hubungan Persepsi tentang Pelayanan dengan Pemanfaatan

Hasil penelitian persepsi tentang pelayanan poli TB MDR diketahui bahwa sebanyak 57,4 pada kategori tidak baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa pelayanan yang diterima oleh sebagian besar pasien TB MDR belum baik. Petugas medis dokter, perawat dan konselor harus mampu menanggapi keluhan-keluhan pasien TB MDR dan memberikan penjelasan atas gejala penyakit yang dirasakannya sewaktu berkonsultasi. Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien yang tidak memanfaatkan menyatakan mengeluhkan petugas kesehatan dokter, perawat, konselor karena belum tepat waktu dalam memberikan pelayanan, belum jelas memberikan informasi dan belum sepenuhnya memiliki waktu dalam berkonsultasi. Berdasarkan hasil wawancara dapat diambil suatu makna bahwa sebagian pasien datang berkunjung ke poli TB MDR memiliki persepsi komunikasi antara petugas kesehatan dokter, perawat, konselor dengan pasien masih sulit dipahami pasien. Saran dokter untuk Universitas Sumatera Utara 100 memanfaatkan poli TB MDR menjadi bahan pertimbangan bagi pasien yang belum memanfaatkan, sehingga pasien mencari informasi lanjutan ke sarana pelayanan kesehatan yang lain. Hal inilah salah satu penghambat, sehingga pasien belum optimal memanfaatkan poli TB MDR. Menurut Peter dan Olson 2005, konsumen atau pasien yang merasa terpenuhi keinginannya dengan suatu pelayanan maka cenderung terus menggunakannya serta memberi tahu orang lain tentang pengalaman mereka yang menyenangkan dengan pelayanan tersebut. Jika tidak sesuai dengan keinginannya maka konsumen cenderung beralih tempat serta mengajukan keberatan kepada produsen atau provider, menceritakan pada orang lain bahkan mengecamnya. Hasil uji statistik secara multivariat menunjukkan variabel persepsi tentang pelayanan berhubungan positif dan signifikan dengan pemanfaatan poli TB MDR dengan nilai probabilitas p=0,026p=0,05; dan nilai Exp B sebesar 10,298, artinya responden yang memiliki persepsi baik tentang pelayanan mempunyai peluang 10 kali memanfaatkan poli TB MDR dibandingkan dengan responden yang memiliki persepsi tidak baik. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Amaliah 2012 yang menyimpulkan bahwa penderita dengan persepsi yang buruk terhadap sikap petugas memiliki risiko terjadinya kegagalan konversi sebesar 1,857 kali lebih besar dibanding penderita dengan persepsi yang baik terhadap sikap petugas. Secara statistik tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap sikap petugas dengan kegagalan konversi . Universitas Sumatera Utara 101 Menurut Donabedian dalam Wijono 2000, ada tiga pendekatan penilaian mutu, yaitu dari aspek struktur, proses dan outcome. Aspek-aspek dalam struktur dan proses melekat langsung dalam hubungan pasien dengan dengan pemberi jasa pelayanan. Aspek-aspek tersebut meliputi pelayanan kesehatan, kompetensi petugas, peralatan dan fasilitas dan jaminan kesehatan yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan. Manajemen RSUP H. Adam Malik Medan agar berupaya memperbaiki persepsi responden tentang pelayanan khususnya pada saat komunikasi petugas kesehatan dokter, perawat dan konselor dengan pasien. Komunikasi antara dokter atau konselor dengan pasien diupayakan untuk ditingkatkan agar tercipta bahwa dokter dan pasien TB MDR sebagai temanmitra

5.2.4 Hubungan Diagnosa Klinis dengan Pemanfaatan