Identitas Responden Analisis Univariat

58 serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan. b. Bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Sumatera Utara dan lembaga lainnya dalam menyelenggarakan pendidikan klinik calon dokter spesialis serta tenaga kesehatan lainnya. 2. Fungsi a. Menyelenggarakan pelayanan medis. b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis. c. Menyelenggarakan pelayanan Asuhan Keperawatan. d. Menyelenggarakan pelayanan rujukan. e. Menyelenggarakan pendidikan dan pengembangan. f. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan Poli TB MDR RSUP H. Adam Malik Medan menerima kunjungan pasien, yaitu hari Senin sampai dengan Kamis buka jam 8.30-14.00 WIB, hari Jumat buka jam 8.30-11.30 WIB dan pada hari Sabtu buka jam 8.30-13.00 WIB.

4.2 Analisis Univariat

4.2.1 Identitas Responden

Identitas responden suspek TB MDR meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, asal rujukan, kriteria suspek, riwayat pengobatan TB sebelumnya, lama terapi, jenis obat yang diminum pada pengobatan pertama, tempat mendapat obat, jarak tempuh ke fasilitas kesehatan, penyampaian petugas terhadap kemungkinan TB-MDR, dan PMO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara 59 responden yang berumur terendah adalah 15 tahun dan tertinggi 65 tahun, dengan usia terbanyak 33-50 tahun, yaitu sebanyak 67 orang 62,07. Jenis kelamin responden paling banyak adalah laki-laki, yaitu sebanyak 68 orang 63,0. Tingkat pendidikan lebih banyak SLTA, yaitu sebanyak 86 orang 79,6. Berdasarkan pekerjaan lebih banyak buruhtukang, yaitu sebanyak 57 orang 52,8 dengan tingkat penghasilan lebih banyak pada kelompok ≤ UMK Kota Medan Rp.1.650.000, yaitu sebanyak 58 orang 53,7. Berdasarkan asal rujukan pasien lebih banyak datang sendiri, yaitu sebanyak 48 orang 44,4 dengan kriteria suspek lebih banyak kambuh sebanyak 57 orang 52,8, riwayat pengobatan TB sebelumnya lebih banyak 2 kali, yaitu sebanyak 57 orang 52,8, lama terapi lebih banyak 4-5 bulan, yaitu sebanyak 44 orang 40,7, jenis OAT yang diminum pada pengobatan pertama lebih banyak 4 jenis OAT, yaitu sebanyak 67 orang 62,0, tempat mendapat OAT lebih banyak menebus resep obat dari apotik, yaitu sebanyak 52 orang 48,2. Berdasarkan jarak tempuh ke fasilitas kesehatan pada umumnya dekat ≤ 20 Km, yaitu sebanyak 72 orang 66,7, penyampaian petugas terhadap kemungkinan TB-MDR lebih banyak tidak pernah, yaitu sebanyak 59 orang 54,6, dan pengawas menelan obat lebih banyak tidak ada, yaitu sebanyak 69 orang 63,9. Distribusi identitas responden disajikan pada Tabel 4.1. Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.1 Distribusi Identitas Responden Identitas Jumlah Persentase Umur 15-32 tahun 10 9,3 33-50 tahun 67 62,0 51-65 tahun 31 28,7 Jenis Kelamin Laki-laki 68 63,0 Perempuan 40 37,0 Pendidikan SLTP 8 7,4 SLTA 86 79,6 AkademiS1 14 13,0 Pekerjaan Tidak bekerja 4 3,7 BuruhTukang 57 52,8 PNSTNIPolriPegawai Pensiunan 20 18,5 WiraswastaPedagang 14 13,0 Ibu rumah tangga 13 12,0 Penghasilan ≤UMK Kota Medan Rp.1.650.000 58 53,7 UMK Kota Medan Rp.1.650.000 50 46,3 Asal Rujukan Rumah sakit Pemerintah 17 15,7 Rumah sakit Swasta 20 18,5 Dokter praktek swasta 14 13,0 Klinik pengobatan 9 8,4 Datang sendiri 48 44,4 Kriteria Suspek Gagal pengobatan 37 34,2 Kambuh 57 52,8 Pemeriksaan dahak masih tetap positif 14 13,0 Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.1 Lanjutan Identitas Jumlah Persentase Riwayat pengobatan TB sebelumnya 2 kali 57 52,8 3 kali 24 22,2 4 kali 20 18,5 4 kali 7 6,5 Lama terapi 2-3 bulan 37 34,3 4-5 bulan 44 40,7 6 bulan 20 18,5 6 bulan 7 6,5 Jenis obat yang diminum pada pengobatan pertama 3 jenis OAT 38 35,2 4 jenis OAT 67 62,0 Tidak ingat 3 2,8 Tempat mendapat Obat Puskesmas 24 22,2 Rumah Sakit 32 29,6 Menebus resep obat dari Apotik 52 48,2 Jarak tempuh ke fasilitas kesehatan Dekat ≤ 20 Km 72 66,7 Jauh 20 Km 36 33,3 Petugas kesehatan menyampaikan jika tidak teratur patuh minum obat memungkinkan terjadinya TB MDR Tidak pernah 59 54,6 Pernah 49 45,4 Pengawas Menelan Obat Tidak ada 69 63,9 Ada 39 36,1

4.2.2 Faktor Provider