Alat Tata Busana Alat dan Bahan Tata Busana
Seni Budaya Seni Teater SMP KK F
51
a Mesin jahit manual Mesin jahit pertama yang diproduksi adalah mesin jahit yang biasa disebut
mesin jahit manual. Mesin jahit manual dioperasikan dengan engkol tangan. Cara kerja mesin jahit manual adalah dengan memutar engkol dengan
tangan.
Gambar 6. Mesin jahit yang digerakkan dengan tangan
sumber: punyannyuh.blogspot.com
b Mesin jahit manual dengan kaki Mesin jahit kaki dipandang lebih praktis dan efektif dibanding mesin jahit
tangan. Mesin jahit kaki digerakkan dengan kaki sehingga tangan dapat dimanfaatkan untuk mengontrol arah gerak jahitan. Tenaga kaki juga lebih
besar dibanding tangan ketika menggerakkan roda mesin jahit.
Gambar 7. Mesin jahit menggerakkan roda jahit dengan kaki
sumber: ideklik.com
Kegiatan Pembelajaran 2
52
c Mesin Jahit Otomatis Mesin jahit semi otomatis menggunakan motor listrik sebagai penggerak
mesin. Motor listrik biasanya berbentuk segi empat. Pada bagian atas terdapat sejenis pedal yang dapat diinjak. Motor listrik ini terdapat di bagian
bawah mesin jahit. Teknik penggunaannya sangat sederhana, yaitu dengan menginjak bagian atas mesin. Mesin jahit semi otomatis ini tidak
membutuhkan banyak tenaga sebagaimana mesin jahit manual.
Gambar 8. Mesin jahit dengan mesin yang lebih efektif
sumber: konveksipakaian,co.id
d Mesin Jahit Industri Kebutuhan busana dalam jumlah yang besar melahirkan rumah-rumah
industri dan pabrik yang memproduksi busana dalam jumlah besar. Satu model busana diproduksi secara masal untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Dalam produksi masal mesin jahit yang biasa digunakan dalam skala kecil tidak lagi memadai. Oleh karena itu dibutuhkan mesin yang dapat
bekerja lebioh efektif. Mesin jahit untuk produksi besar ini disebut mesin jahit industri.
Seni Budaya Seni Teater SMP KK F
53
Gambar 9. Mesin jahit industri
sumber: www.krafezee.com
3 Alat-alat Pengukur Ketepatan ukuran busana dengan ukuran tubuh membutuhkan alat untuk
mengukur. Dalam pembuatan busana terdapat dua alat ukur yang penting, yaitu veterban dan pita ukuran. Veterban fungsinya untuk mengetahui letak
bagian-bagian tertentu, seperti lingkar badan, pinggang, dan panggul agar posisnya tepat dan tidak bergeser. Cara penggunaanya adalah dengan
mengikat veterban pada lingkar badan, pinggang, atau panggul dengan ukuran yang tepat.
Alat pengukur lain yang penting adalah pita ukur. Pita ukuran biasanya terbuat dari plastik, kain, atau kertas. Pada pita ukuran terdapat angka-angka
yang menunjuk satuan ukuran sentimeter. Pita ukuran berfungsi untuk mengambil ukuran badan yang nantinya dipindahkan pada pola pakaian.
4 Alat-alat Pembuat Pola Pola berbentuk potongan kertas sebagai contoh dalam memproduksi busana.
Pola dibuat berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan setelah mengukur tubuh. Pola dibuat untuk menjamin presisi ukuran dan memudahkan
membuat potongan kain sesuai bentuk dan ukuran tubuh. Pola terdiri dari bentuk-bentuk bagian tubuh, seperti badan bagian depan, punggung, lengan,
pinggul, kaki, dan sebagainya.
Kegiatan Pembelajaran 2
54
Alat-alat untuk membuat pola terdiri dari skala, buku kostum, penggaris pembentuk, pensil merah-biru, kertas koran, kertas dorslag merah-biru, dan
boneka jahit. Skala berfungsi sebagai alat ukur dalam menggambar pola. Skala memiliki ukuran perbandingan, misalnya skala 1:4, 1:6, atau 1:8.
Dengan adanya skala, memudahkan pembuatan pola dengan ukuran yang tepat.
Buku kostum dipakai untuk menggambar pola dalam ukuran kecil. Buku kostum biasanya berisi lembar bergaris dan lembar kosong. Lembar bergaris
untuk membuat catatan atau keterangan, sedangkan lembar kosong untuk menggambar pola. Pembuatan pola semakin mudah dengan adanya alat-alat
penunjang. Salah satunya adalah penggaris pembentuk. Dinamakan penggaris pembentuk karena penggaris ini memiliki bentuk yang dibutuhkan
dalam pembuatan pola. Proses membentuk pola busana lebih mudah dengan hasil yang maksimal.
Pola busana terdapat dua sisi yang berbeda, yaitu pola busana bagian depan dan pola busana bagian belakang. Agar mudah membedakan dua sisi pola
tersebut, maka dibutuhkan pensil dengan dua warna. Dalam pembuatan busana, pensil tersebut dinamakan pensil merah-biru.
Alat lain yang juga penting dalam proses pembuatan pola adalah kertas dorslag merah-biru. Kertas dorslag fungsinya adalah untuk menjiplak pola.
Kertas merah untuk bagian depan, sedangkan kertas biru untuk bagian belakang.
Pembuatan busana yang menggunakan metode konstruksi padat pola draping membutuhkan alat yang dinamakan boneka jahit. Cara kerjanya
adalah dengan menyematkan kain pada boneka jahit menggunakan jarum pentol. Penyematan diatur sedemikian rupa mengikuti bentuk tubuh boneka
jahit. Kain pada bagian kerung lengan, kerung leher, dan kerung pinggang dipotong sesuai dengan bentuk pakaian yang dikehendaki.
Seni Budaya Seni Teater SMP KK F
55
5 Jarum Alat yang paling tua untuk menjahit adalah jarum. Pada mulanya jarum dibuat
dari tulang atau kayu yang ujungnya tidak berlubang. Benang yang berupa tali dari kulit cukup dikaitkan untuk menyambung busana. Pada
perkembangannya jarum dibuat lubang agar memudahkan menjahitkan benang pada kain.
Gambar 10. Jarum
sumber: Pixabay.com
Jarum menisik bentuknya panjang, kecil, dan memiliki lubang yang sempit. Jarum menisik gunanya untuk menisik atau memasang payet pada busana.
Sedangkan jarum tangan adalah jarum biasa yang biasa digunakan untuk menjelujur. Jarum tangan memiliki banyak ukuran mulai dari yang kecil
sampai besar.