Kegiatan Pembelajaran 2
120
7. a. Tata rias suku adalah tata rias berdasarkan tatanan adat dan budaya sebuah suku yang membedakan dengan suku yang lain.
b. Tata rias korektif adalah tat arias yang menyamarkan kelemahan wajah dan meningkatkan penampilan wajah menjadi lebih menarik.
c. Tata rias fantasi adalah tata rias berdasarkan imajinasi atau daya fantasi seorang penata rias. Tata rias fantasi tidak ditemui atau diapakai dalam
kehidupan praktis sehari-hari. 8. Beberapa karakter dalam tata rias fantasi adalah karakter horor, karakter
binatang, karakter tumbuhan, karakter abstrak, dan karakter dunia mitologi. 9. Tata rias usia adalah tata rias yang mengubah usia pemeran sesuai usia
tokoh. 10. Lihat kembali sub bagian 7 pembahasan teknik merias.
Seni Budaya Seni Teater SMP KK F
121
Kegiatan Pembelajaran 3 Menata Busana
A. Tujuan
Melalui studi bacaan modul dan pencatatan kegiatan pembelajaran 3 ini, Anda diharapkan dapat menata busana untuk pementasan teater secara detail dan
cermat.
B. Indikator Ketercapaian
Setelah mempelajari modul, Peserta mampu: 1. Menata busana suku yang terdiri dari menata kebaya, baju kurung dan baju
bodo 2. Menata busana karakter
3. Menata busana fantasi 4. Menata busana dalam produksi teater
C. Uraian Materi
1. Menata Busana Suku
Langkah awal dalam menata busana suku adalah mengenal jenis busana suku atau adat yang terdapat di Indonesia. Jenis busana suku atau adat yang sangat
beragam dapat dikelompokkan menjadi empat golongan besar yang akan berpengaruh pada teknik menata busana. Empat golongan tersebut adalah
busana jenis bodo, busana kurung, busana kebaya, dan jenis busana yang tidak berbentuk baju.
Jenis busana berupa baju bodo dipakai oleh orang-orang Bugis, Sulawesi Selatan. Busana berupa baju kurung banyak dipakai oleh orang-orang
Minangkabau, Sumatera Barat. Busana berupa baju kebaya banyak dipakai oleh suku-suku di Jawa. Sedangkan busana yang tidak berbentuk baju banyak
Kegiatan Pembelajaran 3
122
dipakau oleh suku-suku di Papua. Busana tidak berbentuk baju ini baiasanya hanya terdiri dari rangkaian bahan-bahan alam yang difungsikan untuk menutup
badan.
a. Menata Kebaya
Kebaya berupa blus berlengan panjang yang dipakai pada bagian luar kain atau sarung. Kain adalah selembar bahan dengan ukuran kurang lebih 2,5 x
1 meter. Sedangkan sarung adalah busana berupa selubung melingkar dengan ukuran keliling 2,5 meter dan tinggi 1,5 meter. Kelengkapan busana
lain berupa stagen, yaitu kain panjang dan sempit. Panjang stagen mencapai 12 meter dengan lebar 12,5 cm.
Teknik menata kain adalah dengan melilitkan kain melingkari badan. Kain ditarik sehingga ujung kain yang dilipat wiron berada dalam posisi yang
dikehendaki. Ujung kain sebelah dalam ditarik sampai bentuk kain mengikuti bentuk badan. Ikatlah erat-erat kain tersebut pada pinggang dengan seutas
tali. Proses berikutnya adalah melilitkan setagen pada badan bagian pinggul
sampai di bawah payudara. Ketika melilitkan stagen, pastikan stagen dalam gulungan yang erat dan dilepas sedikit demi sedikit seturut dengan putaran
lilitan. Stagen dikencangkan ketika mencapai akhir gulungan. Setelah kain terpasang, tahap berikutnya adalah memakai baju kebaya.
Bagi wanita Jawa, busana kebaya dapat dilengkapi dengan asesoris berupa selendang. Selendang yang dipakai bisa terbuat dari kain batik, kain lurik,
atau kain ikat celup. Asesoris lain yang biasa dipakai adalah subang kecil, kalung dan liontin, gelang keroncong emas, cincin, dan tusuk konde pada
sanggul. Kebaya tidak hanya dipakai oleh wanita di Jawa Tengah dan Yogyakarta
saja. Wanita Sunda juga memakai kebaya pendek dengan lengan baju agak melebar pada bagian pergelangan tangan. Kain batik yang diapakai
cenderung berwarna cerah. Bahan kebaya biasanya dari bahan brocade dan sutera yang juga berwarna cerah.