Kegiatan Pembelajaran 4
182
Proses pembuatan cengkorongan melalui beberapa tahapan. Pertama adalah citak, yaitu pembuatan bentuk belah ketupat kecil dari daun sirih pada
pangkal hidung di antara dua alis. Citak memiliki dua tafsir filosofis, pertama sebagai refleksi mata dewa Syiwa yang merupakan pusat panca indera,
sedangkan yang kedua adalah sebagai pemberi watak pada keseluruhan gagasan paes.
Tahap berikutnya adalah pembuatan panunggul berbentuk meru yang melambangkan Trimurti, yaitu tiga kekuatan dewa yang manunggal.
Panunggul sendiri maknanya adalah tunggal, yaitu tertinggi. Artinya seorang wanita harus dijunjung tinggi atau dihormati. Di tengah-tengah panunggul diisi
hiasan berbentuk capung yang disebut kinjengan. Kinjengan atau capung merupakan binatang yang terus bergerak tanpa lelah. Kinjengan menjadi
harapan agar pengantin selalu ulet dalam menjalani kehidupan. Pada sisi kanan dan kiri panunggul terdapat meru yang bentuknya langsing.
Meru langsing ini disebut pengapit. Di antara pengapit dan godheg terdapat penitis. Pengapit, penitis, dan godheg dibuat simetris dengan panunggul
sebagai keseimbangan wajah. Tahap berikutnya adalah pembuatan alis. Alis dibentuk menjangan ranggah
atau tanduk rusa. Alis menjangan ranggah ini maknanya mengacu pada rusa yang lincah dan gesit. Alis menjangan ranggah ini dimaknai kegesitan.
Harapannya agar pengantin gesit dan ulet dalam menjalani hidup berumah tangga.
Setelah cengkorongan selesai dibuat, maka tahap berikutnya adalah kandelan. Kandelan berasal dari bahasa Jawa dengan kata dasar kandel
artinya tebal. Artinya kandelan adalah proses menebalkan cengkorongan menjadi paesan dadi, yaitu tata rias yang sudah jadi.
Selesai kandelan, tahap terakhir adalah dandos jangkep. Dados jangkep artinya pengantin berdandan lengkap atau berbusana lengkap. Berbusana
lengkap meliputi pemakaian sanggul, baju pengantin, kain pengantin, dan asesoris atau perhiasan pengantin.
Seni Budaya Seni Teater SMP KK F
183
Menata tata rias adat selalu berhubungan dengan aspek budaya dan adat- istiadat yang mengandung pandangan hidup masyarakat adat yang
bersangkutan. Seorang penata rias idealnya memahami kompleksitas budaya dan adat istiadat yang melingkupi sebuah bentuk dan gaya tata rias
adat.
b. Menata Tata Rias Usia
Dalam berbagai pementasan teater terdapat tokoh-tokoh yang usianya berbeda dengan usia pemeran. Terutama tokoh-tokoh yang usianya jauh
lebih tua dibandingkan pemeran. Pemeran yang memainkan tokoh tersebut harus memainkan tokoh dengan usia dan karakter yang berbeda. Seorang
pemeran akan memainkan emosi sesuai karakter tokoh dengan ditunjang penampilan fisik. Salah satu bentuk penampilan fisik yang dapat menunjang
upaya mewujudkan tokoh adalah dengan mengubah wajahnya menjadi lebih tua dari usia yang sebenarnya.
Perubahan usia dari muda menjadi tua diwujudkan dengan mengaplikasikan tata rias usia. Tata rias usia pada dasarnya adalah tata rias yang mengubah
penampilan wajah seorang pemeran sesuai usia tokoh yang diperankan. Perubahan wajah bermacam-macam tergantung dari usia tokoh yang
diperankan. Seseorang dapat dikatakan berusia tua ketika usianya melamapaui 40 tahun.
Ketika usia seseorang melampaui 40 tahun, perubahan pada kulit wajah mulai tampak. Kulit wajah tidak lagi kencang dan garis-garis ketuaan mulai
tampak, khususnya garis kantong mata dan garis hidung. Kerutan pada dahi belum tampak menonjol. Pada orang tertentu kerutan pada dahi bahkan
belum tampak. Pada usia 50 tahun beberapa kerutan pada dahi akan muncul, Garis pada
kantong mata makin jelas, dan lengkungan pada ujung mata luar mulai tampak. Kerutan-kerutan tersebut akan makin tampak dan kulit wajah makin
kendor ketika usia makin bertambah. Semakin tua usia, maka garis kerutan
Kegiatan Pembelajaran 4
184
makin banyak dan kuat. Demikian juga kulit wajah makin kendor. Pada tingkat usia yang lanjut, cekungan wajah pada bagian tertentu mulai tampak.
Gambar 125. Pada usia lanjut garis-garis kerutan makin tajam dan keriput-keriput pada kulit wajah makin nyata
sumber: selseya.wordpress.com Gambaran tentang tingkat usia dan ciri-ciri ketuaan tersebut bersifat relatif.
Seseorang berusia 60 tahun dengan latar belakang sosial dan kondisi psikologis yang berbeda kondisi wajahnya juga bisa berbeda. Seorang penata
rias perlu menganalisis latar belakan tokoh agar dapat menentukan garis-garis ketuaan yang akan ditampilkan. Akan tetapi, proses alamiah pada wajah
berupa garis kerutan dan tingkat kekencangan kulit wajah tidak dapat dihindari.
Tanda lain yang dapat menampilkan usia tua adalah warna rambut. Seseorang pada usia melampaui 40 tahun, beberapa rambutnya mulai
memutih. Makin tua seseorang, maka rambutnya makin bertambah putih. Warna putih pada rambut bisa mendukung penampilan ketuaan seorang
tokoh. Belajar tata rias usia idealnya didukung oleh pengetahuan tentang
perkembangan usia dan ciri-ciri fisik yang menandakan ketuaan seseorang. Penata rias harus mencermati wajah seseorang pada usia tertentu.
Mengamati alur garis-garis kerutan sebnagai pengetahuan dan
Seni Budaya Seni Teater SMP KK F
185
perbendaharaan visual. Pengamat dapat dilakukan secara langsung maupun lewat foto atau video.
Gambar 126. Garis kerutan pada dahi muncul seiring bertambahnya usia sumber: www.camelblackhealth.com
Garis-garis kerutan pada dahi, mata, pipi, bibir, rahang, sampai leher harus diamati secara cermat. Setiap tingkatan usia akan membawa perubahan pada
kerutan wajah. Kerutan pada dahi akan bertambah seiring bertambahnya usia. Garis kerutan pada ujung mata luar juga akan bertambah dan makin tajam.
Demikian juga garis kerutan pada pipi yang diikuti cekungan pipi yang makin dalam.
Gambar 127. Garis kerutan pada ujung mata luar dan kantung mata sumber: trik-tips-sehat.blogspot.com
Gambar 128
. Pada udsia di atas 80 tahun muncul kerutan pada bibir
sumber: www.tapuz.co.il
Kegiatan Pembelajaran 4
186
Jika kerutan wajah dan kekencangan kulit wajah adalah tanda usia seseorang, maka merias usia pada dasarnya adalah membuat garis-garis
kerutan dan kekencangan kulit pada wajah. Unsur penting dalam menghadirkan tata rias usia adalah garis, shadow, dan highlight. Garis
berfungsi membuat kerutan. Shadow dan highlinght mempertajam kesan tiga dimensi pada wajah.
Langkah pertama dalam merias usia adalah mengkondisikan wajah agar siap menerima kosmetik dengan sempurna. Caranya adalah dengan
membersihkan wajah dari kotoran, lemak, dan sisa-sisa kosmetik. Berikutnya, langkah kedua dengan mengaplikasikan alas bedak atau foundation.
Gambar 129. Pemeran berusia 30 tahun akan dirias menjadi tua sumber: penyusun
Aplikasi foundation atau alas bedak merupakan tahap yang penting dalam pembentukan wajah. Pada tahap inilah pilihan warna alas bedak sangat
menentukan karakter wajah. Alas bedak yang dibutuhkan setidaknya tiga warna, yaitu natural, warna gelap satu tingkat di bawah warna kulit, dan warna
terang satu tingkat di atas warna kulit. Ketiga warna alas bedak ini untuk mengaplikasikan teknik shading dan highlight.