Kegiatan Pembelajaran 4
142
Tokoh-tokoh yang dapat digambarkan dalam wujud tata rias fantasi dapat juga dijumpai dalam mitologi, legenda, dongeng, dan cerita rakyat di Indonesia. Tokoh
Ratu Pantai Selatan, Nyi Blorong, Dewi Sri, dan tokoh-tokoh fabel dalam dongeng merupakan tokoh yang membutuhkan tata rias fantasi. Termasuk juga
tokoh-tokoh dari jagad lelembut seperti setan, kuntilanak, pocong, dan sebagainya. Dalam sandiwara-sandiwara komersial, lakon-lakon horor
membutuhkan tata rias fantasi. Teater modern juga sering membutuhkan tata rias fantasi. Teater Mandiri pernah
menampilkan tata rias fantasi dalam lakon Aum yang disutradarai Putu Wijaya. Tokoh-tokoh dalam lakon Aum menampilkan tata rias fantasi dengan
gaya cenderung abstrak, yaitu permainan bidang dan warna pada wajah. Teater Koma juga pernah menampilkan tata rias fantasi dalam lakon
Sandiwara Para Binatang dan Opera Ular Putih yang disutradarai N.Riantiarno. Lakon Sandiwara Para Binatang yang menampilkan berbagai tokoh binatang
dengan tata rias fantasi sesuai dengan karakteristik binatang yang bersangkutan. Karakter ular dalam lakon Opera Ular Putih juga dihadirkan dalam bentuk tata
rias fantasi. Hal ini menunjukkan bahwa tata rias fantasi dibutuhkan dalam berbagai pertunjukan teater.
a. Merancang Jenis-jenis Tata Rias Fantasi
Tata rias fantasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakter tokoh. Jenis-jenis tata rias fantasi terdiri dari karakter horor, karakter
binatang, karakter tumbuhan, dan motif-motif yang bersifat abstrak. 1 Merancang Karakter Horor
Tata rias fantasi jenis horor adalah jenis tata rias yang menampilkan karakter tokoh-tokoh makhluk halus, seperti Jin, Kuntilanak, Sundel Bolong,
Gondoruwo, Pocong, dan sebagainya. Jenis tata rias ini termasuk berbagai bentuk siluman dan makhluk halus yang berasal dari mitologi yang
berkembang dalam masyarakat. Tokoh-tokoh makhluk halus dapat dijumpai dalam lakon-lakon populer pada sandiwara-sandiwara komersial yang
Seni Budaya Seni Teater SMP KK F
143
muncul pada era sebelum kemerdekaan. Lakon-lakon seperti Beranak dalam Kubur, Malam Jumat Kliwon, Nyai Roro Kidul, Nyai Blorong, adalah contoh
lakon-lakon yang membutuhkan tata rias fantasi. Karakter horor juga mudah dijumpai pada film-film Barat.
Teater-teater tradisional seperti ketoprak dan ludruk juga sering menghadirkan lakon-lakon horor yang membutuhkan tata rias fantasi. Pada
masa kejayaan ketoprak Siswo Budoyo dan sandiwara komedi Srimulat, lakon-lakon horor menjadi lakon-lakon yang sangat digemari masyarakat.
Sebagai subuah rombongan pertunjukan komersial, Siswo Budoyo dan Srimulat menampikan tata rias fantasi yang memikat agar tidak
mengecewakan penonton. Tata rias fantasi jenis horor sering dipakai dalam film-film horor yang akhir-
akhir ini banyak diproduksi di Indonesia. Film-film seperti Suster Ngesot, Jelangkung, Kuntilanak, Bangsal 13, Rumah Pondok Indah, dan lain-lain
adalah contoh film-film yang menampilkan tata rias fantasi jenis horor. Tata rias dalam film-film tersebut sering menggunakan efek-efek tertentu untuk
mencapai karakteristik tokoh. Merancang rias fantasi dengan karakter horor dapat bersumber dari
khayalan, imajinasi, atau cerita-cerita yang menggambarkan sosok atau wujud tokoh yang dirancang. Cerita-cerita seputar sosok tokoh horor dapat
juga digabungkan dengan khayalan atau imajinasi sehingga hasil rancangan lebih mendekati karakter yang diinginkan.