Analisis Tokoh Analisis Tubuh Pemeran Membuat Rancangan Visualisasi

Seni Budaya Seni Teater SMP KK F 131 e. Diskusikan hasil rancangan Anda dengan teman sejawat atau pengampu secara terbuka, saling menghargai pendapat dengan semangat kerjasama f. Isilah lembar kerja dengan rancangan tata busana Anda dan selesaikan sesuai waktu yang disediakan. L.K. 3.1 Rancangan Tata Busana Tokoh Rancangan Tata Busana 1. 2. Kegiatan Pembelajaran 3 132 Tokoh Rancangan Tata Busana 3. 4. Seni Budaya Seni Teater SMP KK F 133 L.K. 3.2 Tahap Menata Busana Tokoh Tahap Menata Busana 1. 2. Kegiatan Pembelajaran 3 134 Tokoh Tahap Menata Busana 3. 4. 8. Dalam kegiatan diklat tatap muka penuh, Lembar Kerja 3.1 dan 3.2 ini Anda kerjakan di dalam kelas pelatihan dengan dipandu oleh fasilitator. Dalam kegiatan diklat tatap muka In-On-In, Lembar Kerja 3.1 dan Lembar Kerja 3.2, Anda kerjakan pada saat On the job learning 1 On-1 dan dikerjakan secara mandiri sesuai langkah kerja yang diberikan dan diserahkan serta dipresentasikan di hadapan fasilitator saat in service learning 2 In-2 sebagai bukti hasil kerja. Seni Budaya Seni Teater SMP KK F 135 E. LatihanTugasKasus Tugas Buatlah suatu tulisan deskriptif dengan singkat dan jelas 1. Deskripsikan tata busana adat atau suku yang ada di Indonesia. 2. Deskripsikan langkah kerja dalam menata busana dalam sebuah produksi teater.

F. Rangkuman

Langkah awal dalam menata busana suku adalah mengenal jenis busana suku atau adat yang terdapat di Indonesia. Jenis busana suku atau adat yang sangat beragam dapat dikelompokkan menjadi empat golongan besar yang akan berpengaruh pada teknik menata busana. Empat golongan tersebut adalah busana jenis bodo, busana kurung, busana kebaya, dan jenis busana yang tidak berbentuk baju. Menata busana karakter dapat diawali dengan melakukan identifikasi terhadap tokoh. Identifikasi dilakukan dengan menganalisis aspek tiga dimensi tokoh, yaitu dimensi fisiologis, dimensi psikologis, dan dimensi sosiologis. Melalui aspek tiga dimensi tokoh akan didapat gambaran yang utuh tentang tokoh. Busana fantasi memiliki beragam karakter. Menata busana fantasi dapat diawali dengan mengenal jenis karakter busana fantasi yang hendak diwujudkan. Berikutnya adalah menentukan model, warna, garis, motif, dan tekstur busana untuk membentuk karakteristik busana fantasi yang akan diwujudkan. Dalam sebuah produksi teater, seorang penata busana berada dalam wilayah kerja artistik. Seorang penata busana di bawah koordinator seorang sutradara mewujudkan rancangan tata busana. Seorang penata busana bekerja berdasarkan naskah atau rancangan pementasan teater yang tidak berupa naskah. Langkah kerja yang dilakukan adalah: analisis tokoh, analisis tubuh pemeran, membuat rancangan dan memvisualisasikan rancangan tersebut menjadi satu bentuk busana. Kegiatan Pembelajaran 3 136 G. Umpan Balik Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran 3 menata busana, beberapa pertanyaan berikut perlu Anda jawab sebagai bentuk umpan balik dan tindak lanjut. 1. Apakah setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 3 ini Anda mendapatkan pengetahuan dan keterampilan memadai tentang menata busana? 2. Apakah materi kegiatan pembelajaran 3 ini telah tersusun secara sistematis sehingga memudahkan proses pembelajaran? 3. Apakah Anda merasakan manfaat penguatan pendidikan karakter terutama dalam hal kerjasama, disipilin, dan menghargai pendapat orang lain selama aktivitas pembelajaran? 4. Hal apa saja yang menurut Anda kurang dalam penyajian materi kegiatan pembelajaran 2 ini sehingga memerlukan perbaikan? 5. Apakah rencana tindak lanjut Anda dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar di sekolah setelah menuntaskan kegiatan pembelajaran 3 menata busana? Seni Budaya Seni Teater SMP KK F 137 Kegiatan Pembelajaran 4 Menata Rias

A. Tujuan

Melalui studi bacaan modul dan pencatatan kegiatan pembelajaran 4 ini, Anda diharapkan dapat menata rias untuk pementasan teater secara detail dan cermat.

B. Indikator Ketercapaian

Setelah mempelajari modul, Peserta mampu: 1. Merancang tata rias koreksi 2. Merancang tata rias fantasi 3. Merancang tata rias suku dan usia 4. Menata rias korekasi 5. Menata fantasi 6. Menata rias suku dan usia 5. Menata rias dalam produksi teater

C. Uraian Materi

1. Merancang Tata Rias Koreksi

Setiap wajah selalu memiliki kekurangan yang membuat penampilan kurang menarik. Teknik koreksi adalah teknik yang diaplikasikan untuk menyamarkan bagian-bagian wajah yang kurang menarik dan menonjolkan bagian-bagian wajah yang menarik. Teknik koreksi atau korektif dipakai untuk mengubah tampilan wajah menjadi menarik. Sebelum melakukan praktik rias, idealnya dibuta rancangan agar menghasilkan tata rias yang sempurna. Merancang artinya merencanakan atau membuat perencanaan dalam bentuk sketsa atau gambar. Rancangan akan membantu Kegiatan Pembelajaran 4 138 memberikan arah dan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merias. Merancang tata rias koreksi lebih mengedepankan pada aspek-aspek yang perlu dikoreksi pada wajah.

a. Wajah Bulat

Ciri-ciri wajah bulat dapat dilihat pada sisi kanan dan kiri dahi yang cenderung lebar. Sepanjang garis wajah cenderung penuh dan memebentuk garis melingkar. Pada bagian pipi, rahang, dan dagu juga relatif penuh. Pada bagian yang penuh inilah yang perlu dikoreksi. Caranya adalah dengan memberikan shading sepanjang bagian wajah yang tampak penuh. Gambar 74. Wajah bulat sumber: mahkotamu.com Koreksi pada bagian lain pada wajah tergantung dari karakter wajah masing- masing. Setiap orang berbeda-beda. Ada orang berwajah bulat dengan hidung kecil dan bibir juga kecil. Ada pula orang dengan wajah bulat dengan hidung mancung dan bibir penuh. Pada prinsipnya bagian yang penuh dan memberi kesan bulat itulah yang harus dikoreksi.

b. Wajah Panjang

Wajah panjang ditandai dengan dahi dan dagu yang relatif panjang, sementara bagian pipi cenderung sempit. Wajah panjang dapat disamarkan dengan memberi warna gelap atau shading pada dahi dan dagu. Warna pada bagian pipi intesitasnya ditingkatkan agar menghilangkan kesan sempit dan