Deskripsi data Skor Pre-test Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen 2

65 Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik kelas eksperimen 2 yang mempunyai skor pre-test keterampilan menulis bahasa Jerman terbanyak berada pada taraf interval 74.3-77.3 dengan frekuensi 9 peserta didik atau sebanyak 32.14, sedangkan peserta didik kelas eksperimen 2 yang mempunyai skor pre-test keterampilan menulis bahasa Jerman paling sedikit berada pada taraf interval 65-68 dengan frekuensi 2 peserta didik atau sebanyak 7.14. Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata Mean dan standar deviasi Azwar, 2009: 108 menggunakan rumus sebagai berikut. Tinggi : X ≥ M + Sd Sedang : M – Sd ≤ X M + Sd Rendah : X M – Sd Keterangan : M : Mean Sd : Standar deviasi Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui Mean M sebesar 73.47 dan Standar deviasi Sd sebesar 3.608. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan dalam 3 kelas: Tabel 12:Kategori Skor Pre-test Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen 2 No Skor Kategori Frequency Valid Cumulative 1 69,87 RENDAH 3 10 10 2 69,87-77,07 SEDANG 20 66.7 76.7 3 77,07 TINGGI 7 23.3 100.00 Total 30 100.00 Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor pre-test keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen 2 yang berada pada kategori tinggi sebanyak 23.3, kategori sedang sebanyak 66.7, kategori rendah sebanyak 17.9. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skor pre-test keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen 2 dikategorikan dalam kategori sedang.

c. Deskripsi data Skor Post-test Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen 1

Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik Concept Mapping kemudian dilakukan post-test. Pemberian posttest ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan teknik Concept Mapping terhadap keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Minggir Sleman. Jumlah subjek pada kelas eksperimen 1 sebanyak 28 peserta didik. Dari data post-test eksperimen diperoleh skor terendah sebesar 70,00, skor tertinggi sebesar 89,00, median sebesar 83.0000, modus sebesar 83,00, rerata Mean sebesar 82.00 dan standar deviasi 4.595. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas. Penentuan jumlah dan interval kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus H.A Sturges Sugiyono, 2008: 34 sebagai berikut. Jumlah kelas interval = 1 + 3,3 log n Panjang kelas = Range Jumlah kelas Menentukan rentang data dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut. Rentang data range = Xmax – Xmin Adapun distribusi frekuensi akhir keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik pada kelas eksperimen 1 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 13: Distribusi Frekuensi Skor Post-test Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen 1 No Interval F Absolut F Komulatif F Relatif 1 70 − 74 1 1 3.57 2 74.1 − 78.1 6 7 21.43 3 78.2 − 82.2 5 12 17.86 4 82.3 − 86.3 12 24 42.86 5 86.4 − 89.4 4 28 14.29 Jumlah 28 72 100.00 Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Sturges menunjukkan bahwa distribusi frekuensi skor post-test keterampilan menulis bahasa Jerman peserta didik kelas eksperimen 1 diperoleh jumlah kelas interval sebanyak 5 dengan panjang kelas 4. Berikut gambar diagram dari ditribusi frekuensi skor keterampilan menulis bahasa Jerman kelas eksperimen 1 pada saat post-test. Gambar 4: Histogram Distribusi Post-test Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Kelas Eksperimen 1 Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat dinyatakan bahwa peserta didik kelas eksperimen 1 yang mempunyai skor post-test keterampilan menulis bahasa Jerman terbanyak berada pada taraf interval 82,3-86,3 dengan frekuensi 12 peserta didik atau sebanyak 42.86, sedangkan peserta didik kelas eksperimen 1 yang mempunyai skor post-test keterampilan menulis bahasa Jerman paling sedikit berada pada taraf interval 70-74 dengan frekuensi 1 peserta didik atau sebanyak 3.57. Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata Mean dan standar deviasi menggunakan rumus sebagai berikut. Pengkategorian berdasarkan pada nilai rata-rata Mean dan standar deviasi Azwar, 2009: 108 menggunakan rumus sebagai berikut.