45
B. Desain Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas PTK ini, peneliti memilih model penelitian yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart
pada tahun 1998. Model ini menggunakan empat komponen penelitian dalam setiap langkah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang akan
berulang dan berkelanjutan Pardjono, 2007: 22. Siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan siklus spiral, yaitu proses pembelajaran
yang semakin lama semakin meningkat pencapaian hasilnya. Siklus spiral yang dilakukan dalam model Kemmis dan Mc Taggard
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2. Alur pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas Model Stephen Kemmis dan Mc. Taggart Pardjono, 2007:22
46
Adapun rincian dari alur tersebut adalah sebagai berikut. 1.
Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan penemuan masalah dan
kemudian merancang tindakan yang dilakukan. Secara rinci langkah- langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Peneliti melakukan observasi di sekolah dan berdiskusi dengan guru
untuk menemukan masalah pembelajaran di kelas. b.
Merencanakan kegiatan pra siklus yaitu dengan melaksanakan Pre tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Tes ini dilaksanakan
dengan berkoordinasi dengan guru. Guru sebagai pelaksana pembelajaran dan peneliti sebagai pengamat.
c. Membuat rancangan langkah-langkah pembelajaran IPA dengan
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. d.
Merencanakan instrumen sebagai pedoman pembelajaran dan penilaian.
2. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan pelaksanaan dari rencana penelitian yang telah dibuat. Pelaksanaan penelitian terbuka terhadap perubahan-
perubahan yang spontan terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Pada tahap pelaksanaan ini guru bertugas sebagai pelaksana
pembelajaran dan peneliti sebagai pengamat dalam pembelajaran tersebut.
47
3. Observasi
Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Hasil dari observasi ini akan dijadikan sebagai refleksi bagi perbaikan pada tahap
berikutnya yang akan dilaksanakan. 4.
Refleksi Refleksi pada dasarnya dapat dilakukan bersamaan dengan proses
pembelajaran berlangsung dan atau setelah proses pembelajarananalisis berlangsung. Berdasarkan kegiatan refleksi tersebut, maka diketahui
apakah hasil tindakan sudah memenuhi kriteria keberhasilan atau belum. Apabila hasil belum sesuai dengan kriteria keberhasilan maka penelitian
dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan melakukan perbaikan berdasarkan refleksi yang dilakukan. Penelitian dikatakan selesai dan
berhasil jika hasil yang telah diperoleh telah sesuai dengan kriteria keberhasilan yaitu minimal 80 dari jumlah siswa kelas IV telah
mencapai ketuntasan belajar individu. Ketuntasan belajar individu yang telah ditetapkan SD Negeri Balangan II untuk mata pelajaran IPA, yaitu
jika nilai siswa minimal 60.
C. Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Balangan II beralamat di Nyangkringan, Sendangrejo, Minggir, Sleman. Penelitian dilaksanakan pada
tahun ajaran 20152016 semester 2 di kelas IV. Hal ini karena