20
indera, maka inferensi adalah penafsiran atau penjelasan terhadap hasil observasi tersebut.
Inferensi berbeda dengan hipotesis, perbedaaannya terletak pada tumpuan pengambilan keputusan. Inferensi didasarkan pada hasil
observasi sedangkan hipotesis dari hasil pemikiran deduktif. Abruscato Noehi Nasution, 2007: 1.15 mengemukakan bahwa menginferensi
atau menduga atau menyimpulkan sementara adalah meggunakan logikanya untuk membuat kesimpulan dari apa yang di observasi.
Dalam penelitian ini keterampilan menyimpulkan diperoleh siswa setelah melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah.
d. Keterampilan berkomunikasi
Komunikasi merupakan dasar bagi pemecahan masalah. Komunikasi sangat diperlukan karena semua orang merasa perlu untuk
mengkomunikasikan ide, perasaan, dan kebutuhannya kepada orang lain. Demikian pula sebaliknya, diperlukan untuk mendengarkan,
menyimak, dan memahami orang lain. Menurut Patta Bundu 2006: 26 komunikasi adalah kemampuan untuk menyampaikan hasil pengamatan
atau pengetahuan yang dimiliki kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Bentuknya bisa berupa grafik, laporan, gambar,
diagram, atau tabel yang dapat disampaikan kepada orang lain. Sementara
itu menurut
Dimyati dan
Mudjiono 2006:150
mengkomunikasiakan adalah menyampaikan dan memperoleh fakta,
21
konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk suara, visual, atau suara visual.
Mengkomunikasikan memiliki beberapa indikator, hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Usman Samatowa 2010: 102
yang menyatakan bahwa ada beberapa indikator seseorang dikatakan mengomunikasikan hasil, antara lain: a menyampaikan dan
mengklarifikasi idegagasan dengan lisan maupun tulisan, b membuat catatan hasil observasi dalam percobaan, c menyampaikan informasi
dalam bentuk grafik, chart, atau tabel, dan d memilih alat komunikasi yang cocok agar mudah dipahami oleh orang lain.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mengkomunikasikan merupakan keterampilan untuk menyampaikan hasil pengamatan baik
secara lisan maupun dengan tulisan. Bentuknya bisa berupa grafik, laporan, gambar, diagram, atau tabel yang dapat disampaikan kepada
orang lain. Dalam penelitian ini, siswa diharuskan mengkomunikasikan dengan cara membacakan hasil pengamatan maupun hasil diskusi
dengan kelompoknya di depan kelas.
3. Tujuan Keterampilan Proses IPA
Keterampilan proses IPA merupakan keterampilan yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk untuk terlibat dalam kegiatan ilmiah melalui
pengamatan, mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan, merancang percobaan, dan lain sebagainya. Keterampilan proses mempunyai beberapa