38
a. Penguasaan produk ilmiah atau produk sains yang mengacu pada
seberapa besar siswa mengalami perubahan dalam pengetahuan dan pemahamannya tentang sains baik berupa fakta, konsep, prinsip,
hukum, dan teori.
b. Penguasaan proses ilmiah atau proses sains mengacu pada sejauh mana
siswa mengalami perubahan dalam kemampuan proses keilmuan yang terdiri atas keterampilan proses sains daar dan keterampilan proses sains
terintegrasi. Untuk tingkat pendidikan daar di SD maka penguasaan proses sains difokuskan pada keterampilan proses sains dasar Basic
science process skills yang meliputi keterampilan mengamati observasi, menggologkan klasifikasi, meghitung kuantifikasi,
meramalkan
memprediksi, menyimpulkan
inferensi, dan
mengkomunikasikan komunikasi. c.
Penguasaan sikap ilmiah atau sikap sains merujuk pada sejauh mana siswa mengalami perubahan dan sikap dan sistem nilai dalam proses
kelimuwan. d.
Hasil belajar sains SD adalah segenap perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa dalam bidang sains sebagai hasil mengikuti proses
pembelajaran sains.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA merupakan perubahan perilaku sebagai akibat dari proses
pembelajaran IPA. Hasil belajar IPA juga dapat dilihat dari penguasaan proses dan produk IPA. Hasil belajar IPA dalam penelitian ini berupa hasil
belajar kognitif dan keterampilan proses IPA.
E. Keterkaitan antara Keterampilan Proses dengan Hasil belajar IPA
Keterampilan proses IPA merupakan keterampilan yang perlu dilatihkan dalam pembelajaran IPA karena keterampilan proses penting
dalam pembelajaran IPA. Hal ini sejalan dengan pendapat Conny Semiawan 2008: 106 yang menyatakan bahwa dengan keterampilan proses, siswa
dibekali peralatan untuk memahami dan mengembangkan ide dan konsep yang belum diketahuinya maupun konsep abstrak untuk dikuasai ataupun
39
dimiliki siswa secara tuntas, dan sebagai cara yang khas dalam menghadapi pengalaman yang berkenaan dengan semua segi
kehidupan yang relevan bagi siswa. Melalui keterampilan proses, siswa dilatih untuk dapat menemukan
sendiri pengetahuan yang dipelajarinya melalui serangkaian kegiatan pengamatan, pengklasifikasian, mengkomunikasikan, mennyimpulkan, dan
sebagainya. Pengetahuan yanng didapat oleh siswa akan melekat lebih lama dalam ingatan apabila anak diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri.
Dengan siswa diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep IPA, hal itu menjadikan siswa memperoleh hasil belajar secara
optimal, materi pelajaran akan lebih mudah dipelajari, dipahami, dihayati, dan diingat dalam waktu yang relatif lama Trianto, 2010: 149-150. Jadi
keterampilan proses IPA dapat mempengaruhi hasil belajar IPA.
F. Kerangka Pikir
Pembelajaran IPA yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Balangan II menggunakan metode ceramah. Siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam
pembelajaran sehingga proses penyampaian informasi hanya dari guru saja. Selain itu, siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri
pengetahuan yang dipelajarinya. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar dan kurang berkembangnya keterampilan proses IPA. Berdasarkan dokumen
hasil belajar siswa kelas IV diketahui bahwa dari 16 siswa kelas IV SDN Balangan II ada 11 siswa yang nilainya belum memenuhi KKM.
40
Sumber belajar tidak hanya berupa buku dan orang, tetapi sumber belajar dapat berbentuk lingkungan, media, alat, dan teknik. Salah satu dari
sumber belajar yang dapat dimanfaatkan di SD N Balangan II adalah sumber belajar lingkungan. Sumber belajar lingkungan dapat berupa lingkungan
sosial, lingkungan sekitar, dan lingkungan budaya. Penggunaan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dapat memudahkan siswa dalam memahami
pelajaran karena pelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan siswa diberikan untuk berinteraksi dengan lingkungan.
Selain siswa memperoleh pengalaman belajar secara langsung, pembelajaran dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar lebih
menarik dan tidak membosankan sehingga dapat menarik motivasi belajar siswa. Belajar menjadi lebih bermakna karena siswa dihadapkan dengan
situasi dan keadaan sebenarnya. Dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, maka sumber belajar yang digunakan untuk pembelajaran
menjadi lebih kaya, karena lingkungan yang dipelajari dapat beraneka ragam. Dan siswa akan menjadi lebih aktif dalam pembelajaran karena pembelajaran
dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, melakukan percobaan, mendemonstrasikan, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat
meningkatkan keterampilan proses IPA yang sebelumnya tidak dapat diperoleh oleh siswa ketika belajar di dalam kelas.
Dengan melihat
beberapa keuntungan
dengan memanfatkan
lingkungan sebagai sumber belajar maka siswa dapat meningkatkan