N : jumlah periode observasi replikasi
e. Selanjutnya dilakukan perhitungan selisih ACAR portofolio loser
dengan portofolio winner setiap periode. Selisih ACAR dihitung untuk mengetahui keberadaan gejala overreaction dimana portofolio
loser mengungguli portofolio winner. Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut.
△ACAR
t
= ACAR
L,t
– ACAR
W,t
Sumber: De Bondt dan Thaler 1985 Keterangan:
△ACAR
t
: selisih ACAR portofolio winner dan loser setiap bulan ACAR
L,t
: nilai ACAR portofolio loser pada bulan ke-t ACAR
W,t
: nilai ACAR portofolio winner pada bulan ke-t
3. Pengujian Hipotesis dengan One Sample t-test
One Sample t-test atau uji t satu sampel merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk
menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel Trihendradi, 2013. Pengujian dilakukan pada
setiap hipotesis dengan one tailed t-test. Langkah-langkah dalam penggunaan uji one sample t-test adalah sebagai berikut.
a. Merumuskan hipotesis penelitian:
Ho
1
: Average Cumulative Abnormal Return ACAR portofolio winner tidak memiliki perbedaan nilai negatif atau lebih kecil
dari nol.
Ha
1
: Average Cumulative Abnormal Return ACAR portofolio winner memiliki perbedaan nilai negatif atau lebih kecil dari
nol. Ho
2
: Average Cumulative Abnormal Return ACAR portofolio loser tidak memiliki perbedaan nilai positif atau lebih besar
dari nol. Ha
2
: Average Cumulative Abnormal Return ACAR portofolio loser memiliki perbedaan nilai positif atau lebih besar dari
nol. Ho
3
: Selisih Average Cumulative Abnormal Return ACAR portofolio loser dan portofolio winner tidak memiliki
perbedaan nilai positif atau lebih besar dari nol. Ha
3
: Selisih Average Cumulative Abnormal Return ACAR portofolio loser dan portofolio winner memiliki perbedaan
nilai positif atau lebih besar dari nol. b.
Melakukan uji One Sample t-test terhadap nilai ACAR dengan tingkat
signifikansi sebesar 5 α = 0,05. Pengujian pada nilai ACAR bertujuan untuk mengetahui nilai signifikansi dan arah
perbedaan nilai ACAR masing-masing portofolio pada seluruh periode, serta untuk menjawab hipotesis penelitian.
c. Menghitung nilai t hitung masing-masing ACAR portofolio.
t
loser,t
=
√
t
winner,t
=
√
t
loser-winner,t
=
√
Sumber: De Bondt dan Thaler 1985 Keterangan:
t : nilai t hitung portofolio
SD : nilai standar deviasi portofolio
N : jumlah periode observasi replikasi
ACAR : nilai average cumulative abnormal return portofolio d.
Menarik kesimpulan statistik berdasarkan parameter uji. Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini didasarkan padanilai
t
hitung
dan nilai signifikansi. Nilai t
hitung
akan menunjukkan arah perbedaan nilai dengan nol, apakah perbedaan mengarah ke positif
atau negatif. Nilai t
hitung
yang bertanda positif menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang lebih besar dari nol, sedangkan jika t
hitung
bertanda negatif, hal ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang lebih kecil dari nol. Nilai signifikansi hasil uji One Sample t-test
menunjukkan valid atau tidaknya perbedaan nilai dengan nol tersebut. Perbedaan dengan nol dikatakan signifikan apabila nilai
signifikansi kurang dari 0,05 α 0,05.
Berikut ini adalah kaidah penarikan kesimpulan statistik. 1
Hipotesis 1 Left tail t-test Ho
1
: ACAR
Winner,t
≥ 0 Ha
1
: ACAR
Winner,t
0 ACAR portofolio winner negatif