positif, menunjukkan perbedaan ke arah positif, demikian juga sebaliknya. Tabel 20. menampilkan hasil uji signifikansi pada
ACAR loser dengan One sample t-test. Tabel 20.
Hasil Uji Signifikansi Nilai ACAR Loser
One-Sample Test Test Value = 0
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Loser -6,764
5 0,001
-0,0580478 -0,080108 -0,035987
Sumber: data diolah 2016 Tabel 18. hal. 72 menunjukkan nilai ACAR portofolio loser,
dimana tidak terdapat ACAR yang bernilai positif. Dari grafik pada Gambar 9. hal. 73 terlihat bahwa nilai ACAR loser tidak
mengalami peningkatan tajam. ACAR loser tertinggi dihasilkan pada bulan 5 dengan nilai yang masih negatif, yaitu -0,035963. Hasil uji
signifikansi ACAR loser menunjukkan hal yang sama, dimana hasil menunjukkan nilai t
hitung
negatif dan signifikan. Nilai t
hitung
yang bertanda negatif -6,764 dan nilai signifikansi kurang dari α 0,025 0,05 menandakan bahwa ACAR loser
memiliki perbedaan negatif dan signifikan. Dengan demikian tidak terbukti secara statistik bahwa nilai ACAR loser lebih dari nol atau
memiliki perbedaan positif. Berdasarkan hasil uji signifikansi dan kriteria pengujian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Ho
2
diterima dan Ha
2
ditolak . Hal ini berarti bahwa investor
pemegang portofolio loser tetap mendapatkan return negatif selama periode penelitian.
j. Uji Hipotesis Portofolio Loser-Winner
Pengujian ini dilakukan pada selisih nilai ACAR loser dan ACAR winner Tabel 18. hal 72 untuk menjawab hipotesis ketiga
yang telah dirumuskan sebelumnya. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Ho
3
: Selisih Average Cumulative Abnormal Return ACAR portofolio loser dan portofolio winner memiliki nilai negatif atau
lebih kecil dari nol. Ha
3
: Selisih Average Cumulative Abnormal Return ACAR portofolio loser dan portofolio winner memiliki nilai positif atau
lebih besar dari nol. Untuk menjawab hipotesis penelitian tersebut, dilakukan uji
signifikansi dengan One sample t-test, pada taraf signifikansi sebesar 5 α = 0,05. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari α sig.
0,05 berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dengan nol. Nilai t
hitung
menunjukkan arah perbedaan tersebut. Nilai t
hitung
yang positif, menunjukkan perbedaan ke arah positif, demikian juga
sebaliknya. Tabel 21. menampilkan hasil uji signifikansi pada selisih ACAR loser dan ACAR winner dengan One sample t-test.
Tabel 21. Hasil Uji Signifikansi Selisih ACAR Loser dan ACAR Winner
One-Sample Test Test Value = 0
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Loser- Winner
-9,841 5
-0,1115995 -0,140751 -0,082448
Sumber: data diolah 2016 Tabel 18. hal. 72 menampilkan selisih nilai ACAR loser dan
ACAR winner, dimana tidak terdapat ACAR yang bernilai positif. Dari grafik pada Gambar 9. hal. 73 terlihat bahwa selisih ACAR
loser dan ACAR winner mengalami peningkatan cukup tajam pada bulan 6. ACAR loser meningkat dari -0,159622 pada bulan 5
menjadi -0,077620 pada bulan 6. Meskipun mengalami peningkatan yang cukup tajam, namun nilai ACAR masih tetap negatif. Hasil uji
signifikansi ACAR menunjukkan hal yang sama, dimana hasil menunjukkan nilai t
hitung
negatif dan signifikan. Nilai t
hitung
yang bertanda negatif -9,841 dan nilai signifikansi kurang dari α 0,000 0,05 menandakan bahwa selisih ACAR loser
dan ACAR winner memiliki perbedaan negatif dan signifikan. Dengan demikian tidak terbukti secara statistik bahwa selisih ACAR
loser dan ACAR winner lebih dari nol atau memiliki perbedaan positif. Berdasarkan hasil uji signifikansi dan kriteria pengujian
tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho
3
diterima dan
Ha
3
ditolak . Hal ini berarti selama periode penelitian, kinerja
portofolio saham loser tidak dapat mengungguli kinerja portofolio saham winner. Tidak terjadi pembalikan peran antara kedua
portofolio, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi gejala market overreaction.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis gejala market overreaction pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2012-2015. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala overreaction dapat dilihat melalui nilai ACAR portofolio winner dan
portofolio loser pada seluruh periode observasi. 1.
Average Cumulative Abnormal Return ACAR Portofolio Winner
Hipotesis pertama pada penelitian ini yaitu “Average Cumulative Abnormal Return ACAR portofolio winner memiliki perbedaan nilai
negatif atau lebih kecil dari nol ”. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa
ACAR winner berbeda dengan nol secara positif dan signifikan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t
hitung
positif 3,161 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α 0,025 0,05. Oleh karena itu, hipotesis yang menyatakan
bahwa ACAR winner memiliki perbedaan negatif dari nol ditolak.
Saham winner mengalami penurunan tetapi tidak mengalami pembalikan reversal, yang ditunjukkan dengan nilai ACAR winner yang
tetap positif. Selama periode penelitian ini investor pemegang saham