Pengujian Hipotesis dengan One Sample t-test

Ho 3 diterima dan Ha 3 ditolak, jika:  t hitung 0 mengarah ke kiri, bertanda negatif; dan  α 0,05 Ho 3 ditolak dan Ha 3 diterima, jika:  t hitung 0 mengarah ke kanan, bertanda positif; dan  α 0,05 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini berupa data harga saham dari perusahaan manufaktur yang masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan aktif diperdagangkan selama periode 2012-2015. Suatu saham dianggap aktif diperdagangkan apabila frekuensi perdagangan saham tersebut tidak kurang dari 150 kali perdagangan dalam periode 6 bulan. Berikut ini merupakan perincian pemilihan sampel berdasarkan kriteria. Tabel 2. Perincian Pemilihan Sampel Berdasarkan Kriteria Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan manufaktur yang sudah dan masih terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2015. 122 Perusahaan dengan frekuensi perdagangan kurang dari 150 kali dalam periode 6 bulan. 39 Data perusahaan tidak lengkap. - Jumlah perusahaan sampel 83 Sumber: data diolah 2016 Populasi dari objek penelitian sebanyak 122 perusahaan yaitu perusahaan yang sudah dan masih terdaftar di BEI selama periode 2012-2015. Sebanyak 39 perusahaan tidak memenuhi kriteria sampel karena frekuensi perdagangan kurang dari 150 kali dalam periode 6 bulan. Selanjutnya perusahaan yang memenuhi kriteria sampel sebanyak 83 perusahaan akan dianalisis lebih lanjut.

B. Deskripsi Data Penelitian

Setelah diperoleh sampel yang memenuhi kriteria, selanjutnya akan dianalisis dengan program Microsoft Excel dan Statistical Product and Service Solution SPSS. Salah satu analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap data yang diteliti. Hasil analisis deskriptif disajikan dalam bentuk nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata mean, dan standar deviasi. Hasil analisis deskriptif variabel penelitian pada saham perusahaan manufaktur periode 2012-2015 disajikan dalam tabel statistik berikut. Tabel 3. Hasil Statistik Deskriptif Variabel Nilai Minimum Nilai Maksimum Mean Standar Deviasi Return Market -0,09008 0,07681 0,00444 0,03924 Realized Return -0,74063 1,41667 0,00270 0,11802 Abnormal Return -0,51880 1,49988 -0,00226 0,11037 Cumulative Abnormal Return -0,62890 1,67481 0,00114 0,28515 Sumber: Data diolah 2016 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa variabel Return Market memiliki nilai minimum sebesar -0,09008 dan nilai maksimum sebesar 0,07681. Hal ini berarti bahwa besarnya Return Saham pada penelitian ini berkisar antara-0,09008 sampai 0,07681. Nilai rata-rata Return sebesar 0,00444 dengan standar deviasi sebesar 0,03924. Angka standar deviasi tersebut menunjukkan rata-rata tingkat risiko sebesar 0,03924. Variabel Realized Return memiliki nilai minimum sebesar -0,74063 dan nilai maksimum sebesar 1,41667. Hal ini berarti bahwa besarnya Return Saham pada penelitian ini berkisar antara-0,74063 sampai 1,41667. Nilai rata- rata Return sebesar 0,00270 dengan standar deviasi sebesar 0,11802. Angka standar deviasi tersebut menunjukkan rata-rata tingkat risiko sebesar 0,11802. Selanjutnya, variabel Abnormal Return saham memiliki nilai minimum sebesar -0,51880 dan nilai maksimum sebesar 1,49988. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya Abnormal Return saham pada penelitian ini berkisar antara -0,51880 sampai 1,49988. Data Abnormal Return saham memiliki nilai rata- rata sebesar -0,00226 dan standar deviasi 0,11037. Angka standar deviasi tersebut berarti rata-rata tingkat risiko sebesar 0,11037. Variabel Cumulative Abnormal Return CAR memiliki nilai minimum sebesar -0,62890 dan nilai maksimum sebesar 1,67481. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya nilai CAR pada penelitian ini berkisar antara -0,62890 sampai 1,67481. Data Cumulative Abnormal Return saham memiliki nilai rata-rata sebesar 0,00114 dan standar deviasi 0,28515. Angka standar deviasi tersebut berarti rata-rata tingkat risiko sebesar 0,28515.

C. Analisis Hasil Penelitian

1. Tahap Pembentukan Portofolio

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah dengan membentuk periode observasi replikasi yang terdiri dari dua sub periode, yaitu periode pembentukan dan periode pengujian. Masing-masing sub periode memiliki durasi 6 bulan. Tabel.1 hal. 38 menunjukkan susunan periode observasi portofolio. Berdasarkan periode penelitian yaitu tahun 2012- 2015, maka didapatkan 7 periode pembentukan portofolio dan 7 periode pengujian portofolio. Pembentukan periode observasi ini bertujuan untuk menganalisis gejala overreaction berdasarkan nilai Abnormal Return saham. Langkah selanjutnya adalah menghitung Abnormal Return bulanan masing-masing saham yang masuk dalam sampel penelitian. Abnormal Return dihitung dengan mengurangkan Return Realisasi masing-masing saham dengan return ekspektasi. Data Return Realisasi Lampiran 2, hal. 91-107 merupakan pembagian antara selisih harga saham pada bulan t dan bulan sebelum t, dengan harga saham pada bulan sebelum t. Perhitungan return ekspektasi menggunakan market-adjusted model, dimana return ekspektasi sama dengan Market Return. Data Market Return Lampiran 3, hal. 108 diperoleh dari pembagian antara selisih IHSG bulan t dan bulan sebelum t, dengan IHSG sebelum bulan t. Dengan demikian, data Abnormal Return Lampiran 4, hal. 109-129 diperoleh dari selisih antara Return Realisasi dan Market Return. Setelah diperoleh nilai Abnormal Return masing-masing saham setiap bulannya, kemudian dihitung nilai Cumulative Abnormal Return CAR. Nilai CAR dihitung dengan mengakumulasikan Abnormal Return masing-masing saham selama 6 bulan periode pembentukan. Hasil dari akumulasi ini akan digunakan untuk membentuk portofolio saham winner dan loser. Pembentukan portofolio saham winner dan loser dimulai dengan membuat peringkat dari nilai CAR pada setiap periode pembentukan. Nilai CAR diurutkan dari nilai terbesar ke nilai terkecil. Portofolio saham winner adalah portofolio saham yang terdiri dari 20 saham dengan nilai CAR tertinggi. Portofolio loser terdiri dari 20 saham yang memiliki nilai CAR terendah Lampiran 4, hal. 109-129.

2. Tahap Pengujian Portofolio

Pada setiap portofolio dilakukan perhitungan average abnormal return AAR bulanan. Perhitungan AAR dilakukan dengan menghitung rata-rata abnormal return setiap bulan baik pada periode pembentukan maupun periode pengujian. Nilai AAR akan digunakan untuk mencari nilai cumulative average abnormal return CAAR, yaitu nilai rata-rata average abnormal return periode pembentukan dan periode pengujian. Dalam penelitian dengan formasi enam bulanan, maka akan didapatkan enam nilai CAAR setiap periode observasi Lampiran 5-11, hal. 130- 143. Berdasarkan nilai CAAR dari setiap periode observasi, selanjutnya dihitung untuk mendapatkan nilai ACAR. Nilai ACAR dihitung setiap akhir bulan pada setiap periode observasi, sehingga terdapat enam nilai ACAR untuk setiap portofolio. Setelah didapatkan hasil perhitungan ACAR selanjutnya dilakukan perhitungan selisih dari ACAR loser